KRISIS MORAL
Krisis moral dapat digambarkan sebagai keluaran pikiran dan inner setion bisa ide dan gagasan hingga uneg-uneg, moral adalah ketika orang mulai kehilangan karakter baik mereka, yang dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karakter adalah segala sesuatu yang membuat seseorang menjadi dirinya, baik pada tingkat pribadi (perilaku dan sikap mereka) maupun tingkat publik (apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana mereka mewakili diri mereka sendiri kepada dunia). Oleh karena itu, penting untuk memahami Pancasila sebagai dasar etos, serta ideologi dan mekanisme pertahanan diri untuk menghadapi pengaruh globalisasi dari sikap tidak peduli terhadap lingkungan, tidak peduli terhadap orang lain, kehilangan sopan santun, menjauhkan diri dari agama, dan segala sifat buruk lainnya yang sudah sangat akut.
Krisis moral adalah sebuah hal yang terjadi disaat seseorang mulai kehilangan karakter baik dalam diri mereka yang menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari hari mereka. Krisis moral paling ringan yang bahkan dianggap menjadi hal yang lumrah pada kehidupan siswa saat ini adalah kehilangan budaya meminta maaf, tolong dan terima kasih banyak. 3 kata simpel yang memang sangat bisa mengangkat tinggi attitude dan moral seseorang.
Faktor krisis moral yaitu tentang perilaku sehari-hari yang telah menyimpang, misalnya seperti tidak sopan dan tidak memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua, tidak mentaati tata tertib di sekolah, berkata kasar dan merasa bangga, seks bebas di kalangan remaja dan tidak merasa bersalah dan lain-lain. Bisa di lihat di kebanyakan media, saat ini banyak anak-anak serta generasi bangsa yang moral nya sudah pudar.
Contoh dampak krisis moral dikalangan generasi muda adalah tawuran pelajar, balapan liar, kurangnya rasa toleransi sesama, melakukan tindakan kriminal seperti mem-bully, mencuri, bahkan sampai membunuh
Krisis moral adalah ketika orang mulai kehilangan karakter baik mereka, yang dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karakter adalah segala sesuatu yang membuat seseorang menjadi dirinya, baik pada tingkat pribadi (perilaku dan sikap mereka) maupun tingkat publik (apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana mereka mewakili diri mereka sendiri kepada dunia).
Faktor yang menyebabkan krisis moral generasi muda :
1. Kemajuan Teknologi
2. Memudarnya nilai-nilai agama dan keimanan
3. Pengaruh lingkungan dan kebudayaan asing
4. Tidak ada rasa kejujuran
5. Tidak ada rasa tanggung jawab
6. Tidak memiliki pemikiran akan masa depan
7. Rendahya disiplin diri
Solusi kedepannya setelah mengetahui beberapa faktor yang menjadi penyebab krisis moral generasi muda di atas, maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pendidikan karakter khususnya pada anak sejak usia dini.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan terhadap konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral. Berdasarkan tiga konsep tersebut maka pendidikan karakter memiliki pemahaman bahwa karakter yang baik mampu didapat dan didukung dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik dan melakukan perbuatan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami Pancasila sebagai dasar etos, serta ideologi dan mekanisme pertahanan diri untuk menghadapi pengaruh globalisasi.
Mengatasi Krisis Moral Generasi Muda dengan Pendidikan Karakter
Dalam menerapkan pendidikan karakter tentunya tidak bisa lepas dari peran orangtua, pendidik/guru, masyarakat/lingkungan, dan pemerintah, oleh sebab itu ada beberapa aspek yang sebaiknya diperhatikan.
1. Aspek Pendidikan Orangtua
Orangtua memegang peran yang penting dalam mendidik dan mengarahkan anak mencapai cita-cita dan keinginannya, untuk itu mananamkan pendidikan karakter harus terus dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada anak akan nilai-nilai moral yang sesuai dengan budaya bangsa seperti sifat religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, cinta tanah air, peduli terhadap lingkungan, sosial, dan tanggung jawab.
Untuk itu komunikasi yang baik harus mampu terjalin, selain itu pengawasan orang tua harus selalu dilakukan namun jangan sampai membuat anak merasa kehilangan privasi mereka.
Pengawasan artinya memperhatikan dan menganalisis tingkah laku anak, jika dirasa ada yang menyimpang dari tingkah laku anak, maka tugas orangtua adalah mengingatkan dan mengarahkan anak sebelum terlambat.
Selain itu memperhatikan lingkungan pergaulan anak sangat penting menjadi perhatian orang tua, karena tumbuh kembang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pemilihan teman bergaul yang tepat. Hal yang paling dasar dan penting ialah memberikan pemahaman agama untuk meningkatkan iman dan ketakwaan anak.
2. Aspek Pendidikan (Sekolah)
Sekolah menjadi media dan sarana pendidikan yang sangat penting setelah peran didik orang tua. Sekolah menjadi tempat memperluas wawasan dan pengetahuan dalam kehidupan sosial, untuk itu peran pendidik sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada murid tentang pentingnya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.
Selain itu menerapkan pendidikan karakter juga bisa dilakukan melalui sistem pendidikan terpadu di dalam kelas pada setiap mata pelajaran yang diajarkan, artinya proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan melalui satu arah sebatas guru kepada murid, tetapi proses belajar yang turut serta melibatkan murid dalam menyelesaikan kasus atau masalah, dengan kata lain terjadi interaksi dua arah yang saling mempengaruhi antara murid dan guru.
Hal ini bertujuan agar peserta didik mampu memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter. Penerapan kurikum terpadu mengajak peserta didik untuk ikut serta memahami model pendidikan yang baik dan diajak untuk bertindak langsung.
3. Aspek Regulasi Pemerintah dan Hukum
Keberhasilan dalam mengatasi krisis moral pada generasi muda akan sulit dicapai tanpa peran serta pemerintah dalam menegakkan aturan hukum dan penerapan kurikulum pendidikan yang baik.
Peran pemerintah yang dimaksud adalah senantiasa memperbaiki kurikulum pendidikan dan yang paling penting adalah pemerataan pendidikan di seluruh negeri.