Bebaskan Pikiran Berimajinasi
Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum.
Imajinasi berasal dari jaringan saraf luas yang secara sadar mengolah gambar, simbol, ide-ide, dan teori-teori. Imajinasi muncul di jaringan otak tersebut yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang rumit yang dihadapi sehari-hari dengan ide-ide baru.
Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi adalah khayalan.
Imajinasi adalah khayalan atau angan-angan. Imajinatif adalah sesuatu yang bersifat khayalan atau angan-angan. Bedanya, imajinasi itu termasuk kata benda (nomina) abstrak, sedangkan imajinatif termasuk kata kerja (adjektiva).
Pada imajinasi pasif, pikiran relatif pasif dan tidak berusaha untuk membuat gambar. Gambar akan muncul dari diri sendiri ke pikiran kemudian dikombinasikan secara otomatis dari kekuatan sugestif. Ini merupakan permainan imajinasi yang bisa dikatakan mudah.
Berimajinasi ini wajar dialami, namun perlu diperhatikan apakah imajinasi ini sampai dianggap nyata. Sepertimerasa bisa berbicara dengan seseorang namun orang disekitar tidak melihat adanya orang lain, mendengar bisikan-bisikan yang tidak didengar oleh orang lain, melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat orang lain.
Imajinasi dapat dilatih dengan beragam aktivitas seperti membaca, menonton film, menggambar, dan kegiatan yang dapat meningkatkan daya imajinasi lainnya.
Jenis imajinasi.
Imajinasi terbagi menjadi 2 jenis :
- Imajinasi verbal adalah imajinasi yang terbentuk oleh kata-kata dalam pikiran manusia dan diproses di dalam otak kiri.
- Imajinasi visual adalah imajinasi yang berbentuk gambar-gambar dalam mata pikiran manusia dan diproses oleh otak kanan
Menggambar imajinatif adalah jenis menggambar yang bersifat khayalan atau imajinasi. Contohnya adalah gambar manusia bersayap yang mampu terbang tinggi.
Manfaat Imajinasi.
Manfaat imajinasi ternyata tidak sebatas untuk meningkatkan kreativitas. Berimajinasi membantu Anda menyelesaikan masalah, menciptakan hal-hal baru, dan mengalahkan rasa takut. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berimajinasi bisa membantu mengatasi stres dan kecemasan yang berlarut-larut.
Saat masih anak-anak, kita kerap berganti peran meniru hal baru yang kita temui. Ibarat kanvas putih yang kosong, semakin banyak hal baru yang kita ketahui, semakin penuh kanvas terisi. Masa anak-anak adalah masa di mana imajinasi tak berbatas.
Kini, kala dewasa, kebiasaan berimajinasi kerap disamakan dengan melamun atau mengkhayal yang dianggap tak baik. Padahal, kita masih membutuhkan imajinasi tanpa batas itu karena ternyata ada banyak manfaatnya, berikut lima di antaranya :
1. Mengasah otak.
Selama berimajinasi sel otak kita lebih terhubung. Demikian hasil studi pada 2012. Kita bisa mengasah otak sambil berimajinasi. Psikolog, Scott Barry Kaufman, mengatakan kita pasti punya tujuan dan impian dalam hidup. Untuk mencapai tujuan ini, kata Kaufman, imajinasi atau berkhayal punya kontribusi. Dengan membayangkan sesuatu yang ada kaitannya dengan upaya mencapai tujuan atau impian, maka kita sedang mengasah otak sekaligus menggambar kesuksesan di kepala. Perlahan tujuan atau impian itu pun bisa terwujud.
2. Penting untuk perkembangan anak
Biarkan anak-anak balita bermain peran. Mereka sedang mengembangkan imajinasinya. Jangan rusak momen ini karena penting dampaknya untuk perkembangan anak. Penelitian menunjukkan, imajinasi pada anak-anak tidak hanya penting dalam pengembangan kemampuan kognitif, tetapi juga membantu anak memahami realitas di masa mendatang. Selain anak-anak juga bisa memahami sesuatu dari perspektif orang lain, lewat berimajinasi.
3. Menajamkan memori
Berimajinasi juga bisa menjadi salah satu cara mempertajam memori. Penelitian membuktikan membayangkan sesuatu dengan perspektif pribadi merupakan cara efektif untuk memanggil atau memerintahkan otak mengingat sebuah informasi. Bahkan, untuk orang yang mengalami cedera otak, berimajinasi membantu proses rehabilitasinya.
4. Meningkatkan empati
Penelitian menunjukkan ada kaitan antara memori, imajinasi, dan empati. Masuk akal, karena ketika kita bisa membayangkan sesuatu yang belum pernah kita alami, kita akan lebih mampu memahami seseorang atau sesuatu atau lebih berempati terhadap orang lain. Penulis buku Harry Potter, JK Rowling, juga mengatakan bahwa imajinasi tak hanya penting untuk meningkatkan kreativitas tapi juga empati.
5. Eksplorasi diri
Kunci berimajinasi adalah ide. Ketika memikirkan sebuah ide maka Anda akan mulai membayangkan sesuatu. Saat proses imajinasi ini berlangsung, sebenarnya ditengah mengeksplorasi diri.
Para psikolog mengatakan bahwa individu yang berhasil menunjukkan potensinya biasanya memiliki kemampuan membayangkan bahwa ia mampu melakukan sesuatu.
Asisten profesor di Harvard Medical School, Dr Srini Pillay, MD, menulis dalam blognya, "Berimajinasi mengaktifkan bagian dari otak yang tanpa disadari memetakan jalan menuju kesuksesan."