SEJARAH MOHAMMAD HATTA
(KOMIK CERITASERI PARA PAHLAWAN INDONESIA DALAM PERUMUSANNASKAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN)
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902 dan merupakan seorang proklamator, wakil presiden pertama Indonesia, negarawan, dan Bapak Koperasi Indonesia. Setelah pendidikan di Belanda, Hatta aktif dalam gerakan kemerdekaan, termasuk ditangkap dan dipenjara oleh Belanda karena aktivitas politiknya. Bersama Soekarno, ia menandatangani teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dan menjabat sebagai Wakil Presiden pertama. Hatta dikenal dengan gaya hidup sederhana, komitmen pada demokrasi yang ditandai dengan Maklumat X, dan kontribusinya dalam perkembangan koperasi. Ia wafat pada 14 Maret 1980 dan dianugerahi gelar Pahlawan Proklamator.
Masa Muda dan Pendidikan
Kelahiran dan Keluarga: Lahir dengan nama Mohammad Athar di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902 dari keluarga Minangkabau.
Pendidikan Awal: Menempuh pendidikan di sekolah Melayu dan kemudian di sekolah-sekolah Belanda seperti ELS dan MULO di Padang.
Studi di Belanda: Melanjutkan pendidikan di Rotterdam, Belanda, di mana ia belajar perdagangan dan bisnis.
Perjuangan Kemerdekaan
- Aktivitas Politik di Belanda: Bergabung dengan Perhimpunan Indonesia dan aktif dalam Liga Menentang Kolonialisme.
- Penangkapan dan Pembuangan: Ditangkap dan dipenjara oleh Belanda pada tahun 1927, namun dibebaskan setelah membacakan pidato pembelaan berjudul "Indonesia Merdeka".
- Kembali ke Indonesia: Sekembalinya ke tanah air pada tahun 1932, ia memperkuat gerakan kemerdekaan melalui organisasi pendidikan dan sosial-politik.
- Pengasingan: Kembali ditangkap dan diasingkan ke Boven Digul dan Banda Neira pada tahun 1934 karena aktivitasnya.
Proklamasi dan Masa Awal Kemerdekaan
- Peran dalam Proklamasi: Bersama Soekarno, ia berperan sentral dalam persiapan kemerdekaan Indonesia dan menandatangani teks Proklamasi.
- Wakil Presiden Pertama: Menjabat sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia dari tahun 1945 hingga 1955.
- Maklumat X: Mengeluarkan maklumat pada 3 November 1945 yang menjadi tonggak awal demokrasi Indonesia dengan lahirnya partai-partai politik.
Kontribusi dan Akhir Hayat
- Bapak Koperasi Indonesia: Berkontribusi besar dalam mengembangkan ekonomi melalui gerakan koperasi.
- Keteladanan: Dikenal karena kesederhanaan, integritas, dan komitmennya pada prinsip demokrasi.
- Mundur dari Jabatannya: Mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden pada 1 Desember 1956 karena perselisihan dengan Presiden Soekarno.
- Wafat: Wafat pada 14 Maret 1980 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.
- Gelar Pahlawan: Diberikan gelar Pahlawan Proklamator melalui Keppres 81/TK/1986 dan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2012.

.jpeg)