CORE BISNIS (BISNIS INTI)
Core business dalam organisasi (perusahaan) adalah sebuah aktivitas utama atau penting dari sebuah organisasi (perusahaan), dimana bisnis mengembangkan atau mengoperasikan aktivitas utamanya.
Contohnya :
1.Perusahaan dibidang manufaktur, core businessnya adalah memproduksi produk.
2. Perusahaan jasa pengiriman core businessnya adalah pengiriman barang.
3. Perusahaan Perbankan core businessnya adalah proses pengambilan dan penyimpanan uang oleh nasabah.
Bisnis inti organisasi adalah konstruksi ideal yang dimaksudkan untuk mengekspresikan aktivitas utama atau esensial organisasi tersebut. Proses bisnis inti berarti bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya bergantung pada seberapa baik setiap departemen melakukan pekerjaannya, tetapi juga pada seberapa baik perusahaan berhasil mengkoordinasikan kegiatan departemen untuk melakukan proses bisnis inti, yaitu :
1. Proses penginderaan pasar Artinya semua kegiatan dalam mengumpulkan intelijen pemasaran dan bertindak atas informasi tersebut.
2. Proses realisasi penawaran baru Mencakup semua kegiatan dalam penelitian, pengembangan dan peluncuran penawaran kualitas baru dengan cepat dan sesuai anggaran.
3. Proses akuisisi pelanggan semua aktivitas yang menentukan pasar sasaran dan mencari pelanggan baru
4. Proses pengelolaan hubungan pelanggan semua aktivitas yang mencakup membangun pemahaman, hubungan, dan penawaran yang lebih dalam kepada pelanggan individual.
5. Manajemen pemenuhan memproses semua aktivitas dalam menerima dan menyetujui pesanan, pengiriman tepat waktu dan mengumpulkan pembayaran. Dalam bisnis, item inti didefinisikan sebagai item yang langsung bertanggung jawab atas pendapatan dan arus kas bisnis tertentu, sedangkan item non-inti memiliki pandangan yang lebih strategis, dimaksudkan untuk menguntungkan model pendapatan dan arus kas bisnis. item inti. Oleh karena itu, cara termudah untuk mengidentifikasi fungsi bisnis inti adalah dengan melihat apakah arus kas utama model pendapatan bisnis berjalan langsung melaluinya, atau tidak. Fungsi bisnis inti selalu langsung terlibat dalam arus kas utama dari model pendapatan atau model bisnis, sedangkan fungsi bisnis non-inti biasanya tidak, yang berarti bahwa bisnis secara hipotetis dapat beroperasi tanpa fungsi bisnis non-inti tanpa memengaruhi uang tunai utama. arus kas, sedangkan fungsi bisnis inti sangat penting untuk kelangsungan arus kas utamanya. Agar sukses, bisnis perlu mencari keunggulan kompetitif di luar operasinya sendiri. Bisnis perlu melihat rantai nilai daya saing pemasok, distributor, dan pelanggan. Banyak perusahaan saat ini telah bermitra dengan pemasok dan distributor tertentu untuk menciptakan jaringan pengiriman nilai yang unggul.
MENENTUKAN BISNIS INTI (CORE BUSINESS)
Dalam bisnis, menentukan Core dari bisnis adalah langkah yang sangat penting untuk menentukan langkah berikutnya. Ada beberapa jenis tipe core bisnis seperti Efek Jaringan, Customer Service, Harga Terendah dan Pengalaman Pengguna. Kita bisa menentukan tipe mana yang paling cocok dan paling mungkin untuk kita aplikasikan pada bisnis kita. Ada perbedaan besar antara Core dan Posisi Kompetitif. Pada intinya, Posisi kompetitif adalah sebuah posisi yang berhasil didapatkan dari penentuan Core. Setelah menentukan Core, maka sebuah bisnis dapat menentukan benefits seperti apa yang akan diberikan pada pelanggan. Benefits itu yang kemudian diterjemahkan menjadi value (nilai tambah) yang akan berpengaruh pada Posisi Kompetitif dari bisnis tersebut.
TIPE-TIPE CORE BISNIS
1. Efek Jaringan.
Perusahaan dengan pelanggan terbanyak adalah perusahaan yang dianggap paling berharga. Network atau jaringan dianggap sebagai sebuah efek yang sangat kuat. Sebagai contoh, LinkedIn, Facebook dan Google untuk para pengiklan. Hukum Metcalfe menyatakan bahwa nilai dari sebuah jaringan telekomunikasi dianggap proporsional dengan jumlah kuadrat dari jumlah pengguna yang terkoneksi dalam sebuah sistem.
2. Customer Service.
Core ini menenpatkan proses dan budaya untuk bisa menyempurnakan pelayanan pada pelanggan. Oleh karena itu, core tipe ini memungkinkan kita mempertahankan pelanggan lebih dari para pesaing, serta mengurang pengeluaran. Core tipe ini juga memungkinkan kita untuk menarik pelanggan dengan cara leibh efisien. Pelanggan Anda yang merasa puas dengan pengalaman mereka akan memberikan informasi positif dari mulut ke mulut. Core tipe ini membutuhkan komitmen yang kuat dari segenap anggota organisasi (perusahaan) serta fokus yang sangat tinggi untuk bisa mendapatkan tingkat kepuasan pelanggan yang optimal. Salah satu hal yang unik dari core tipe ini adalah betapa core ini terkadang menciptakan sebuah standar pengukuran yang luar biasa dan sulit untuk bisa diikuti oleh pesaing kita.
Meski dianggap memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, core tipe ini dipandang sebagai sebuah core yang jika bisa terlaksana akan membawa dampak yang sangat baik bagi perusahaan. Core ini akan menjadi alat yang efektif bagi perusahaan untuk berkembang.
3. Harga Terendah.
Seperti terlihat dari penyebutannya, core tipe ini mengkonsentrasikan segenap sumber daya di perusahaan untuk menciptakan harga terendah (dibanding dengan kompetitor). Core ini terutama berkaitan dengan mengembangkan skill dari semua pendukung perusahaan, hubungan dengan semua pihak, semua proses yang ada diperusahaan, jumlah produksi dan bahan baku, biaya overhead, serta budaya dari perusahaan untuk bisa dan mampu berkompetisi dan menjadi pemain jangka panjang dalam kaitannya dengan harga yang rendah. Artinya, pemikiran dalam core ini bukan hanya pemikiran sesaat seperti memberikan program discount, atau memberikan potongan khusus pada kondisi tertentu (discount pelanggan dsb), akan tetapi lebih pada bagaimana perusahaan dapat bersaing dan bertahan hidup (serta mendapatkan keuntungan) tanpa mempengaruhi posisi mereka sebagai sebuah produk yang telah terkenal memiliki harga terendah dibanding pesaing sejenis.
4. Pengalaman Pengguna.
Strategi yang digunakan pada core tipe ini adalah bagaimana sebuah perusahaan atau sebuah bisnis dapat mempertahankan citra mereka sebagai sebuah produk yang selaku berusaha meningkatkan pengalaman penggunanya dan menempatkan hal ini sebagai perhatian utama.
Contoh yang paling simple untuk core tipe ini adalah Apple. Kita bisa simak bagaimana Apple terus berusaha meningkatkan layanan mereka yang semakin lama semakin memanjakan pengguna mereka. Akibatnya sederhana, semakin pelanggan dimanjakan, semakin setia mereka pada Apple, dan tanpa sadar, dengan sukarela mereka menjadi ‘marketing yang handal’ dari Apple, dan gratis, serta, hal yang jarang dimiliki oleh semua marketer (bahkan marketer terhebat sekalipun), ketulusan.
Ketulusan membicarakan Apple, serta tanpa disadari ikut merekomendasikan pemakaian Apple adalah kemenangan dari core tipe ini yang diadaptasi dengan sangat baik oleh Apple.
MENENTUKAN CORE BISNIS
Apa yang harus dilakukan untuk bisa menentukan core bisnis ?
Berbeda dengan menentukan market segment, menentukan core bisnis tidak terlalu membutuhkan penelitian, akan tetapi lebih pada bagaimana kita bisa melihat kedalam diri sendiri. Dalam menentukan core bisnis, maka Anda harus mampu melakukan instrospeksi kedalam bisnis Anda sendiri, untuk kemudian digabungkan dengan data-data yang didapat dari luar, serta kemudian dianalisis dengan seobyektif mungkin. Proses penentuan sebuah core dari sebuah bisnis akan terasa sangat luas dan terlalu umum di awal. Meski demikian, pada akhirnya, seharusnya Anda akan mampu mendefinisikan core bisnis Anda dengan lebih konkrit dan spesifik. Untuk memastikan bahwa hasil dari penentuan ini obyektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Apa yang diinginkan oleh customer (tergambar dari hasil market research), aset apa saja yang sudah dimiliki,
2. Apa yang Anda benar-benar ingin untuk lakukan (dengan bisnis ini),
3. Apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan selain perusahaan Anda, dan apa yang menjadi tujuan personal serta tujuan finansial Anda sebagai seorang pemiliki bisnis ?
Lebih jauh lagi, penentuan core ini harus bisa dilaksanakan secara efisien. Pelaksanaan penentuan core bisnis haruslah disegerakan serta hasilnya harus bisa sangat spesifik. Hal terpenting yang harus selalu diingat adalah bahwa dalam sebuah proses bisnis, kita tidak bisa mengubah core bisnis kita. Core bisnis harus selalu tetap selama bisnis itu berjalan. Saat Anda memutuskan (karena banyak faktor yang menurut Anda mendukung) untuk mengubah core bisnis Anda, maka saat itu bisnis yang Anda jalankan telah berubah. Perubahan ini bisa membawa efek sangat buruk bagi bisnis.
CORE DAN POSISI KOMPETITIF
Benefits yang sudah bisa diciptakan untuk para pelanggan kita kemudian diterjemahkan menjadi value (nilai tambah) yang akan menarik pelanggan. Atas dasar apa benefits itu diterjemahkan? Tentu berdasarkan keinginan dari customer. Kesuksesan sebuah bisnis menterjemahkan benefits menjadi sebuah nilai tambah akan berpengaruh pada posisi kompetitif.
Dengan sebuah proses penterjemahan yang benar, maka akan tercipta Posisi Kompetitif yang lebih baik.
Untuk memperjelas apa Perbedaan Core dan Posisi Kompetitif :
Core adalah sebuah cara tentang bagaimana kita membangun sebuah kapasitas atau kemampuan dari bisnis kita untuk membedakan kita dari kompetitor kita. Hal terpenting adalah bagaimana core ini tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Core adalah cara terbaik untuk memastikan betapa kita (bisnis kita) berbeda dengan kompetitor lain sehingga kita bisa fokus pada apapun sumber daya yang kita miliki untuk bisa menghasilkan nilai tambah yang optimal bisnis kita. Posisi Kompetitif adalah sebuah posisi yang dihasilkan dari pengembangan benefits yang tercipta dari keberadaan sebuah core bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya.
CORE BISNIS DI INDONESIA
Core business organisasi (perusahaan) adalah sebuah aktivitas utama atau penting dari sebuah organisasi (perusahaan) Core business merupakan Area utama, dimana bisnis mengembangkan atau mengoprasikan aktivitas utamanya.
Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa, perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, memiliki core business yang sama.
Sebagai contoh :
1. Perusahaan dibidang manufaktur, core businessnya adalah memproduksi produk
2. Perusahaan jasa pengiriman core businessnya adalah pengiriman barang
3. Perusahaan Perbankan core businessnya adalah proses pengambilan dan penyimpanan uang oleh nasabah.
Contoh lebih spesifik adalah :
Nike core bisnisnya adalah memproduksi sepatu (keamanan, cleaning servivce, distributor merupakan jenis pekerjaan yang bukan merupakan core business, karena tidak ada kaitannya dengan proses produksi sepatu) sedangkan proses pembuatan tali sepatu, pewarnaan, uji coba kenyamanan merupakan jenis pekerjaan yang merupakan core business.
PT. Sari Husada core businessnya adalah memproduksi susu khususnya untuk Ibu hamil. dan balita, keamanan, cleaning service, distributor merupakan jenis pekerjaan yang bukan merpakan core business, karena tidak ada kaitannya dengan proses produksi susu dalam kemasan) akan tetapi riset dan pengembangan gizi, pengolahan, pengepakan merupakan core businessnya.
Suatu proses dikatakan berada di dalam domain core business jika memenuhi minimum satu dari 3 (tiga) kriteria, yaitu :
1. Proses yang ada terkait langsung dengan aktivitas penciptaan produk atau jasa;
2. Perusahaan akan terancam eksistensi atau kemampuan berproduksinya, jika proses terkait terganggu; dan
3. Pelanggan atau konsumen is willing to pay (bersedia membayar, dalam arti kata value for money) kepada perusahaan untuk melakukan proses tersebut.
Sedikit berbeda dengan kriteria di atas, Alaxander and Young mengatakan bahwa ada 4 pengertian yang dihubungkan dengan core business dengan core activity, yaitu :
1. Kegiatan yang secara tradisional dilakukan di dalam perusahaan
2. Kegiatan yang besrifat kritis terhadap kinerja bisnis.
3. Kegiatan yang menciptakan keunggulan kompetitif baik sekarang maupun diwaktu yang akan datang.
4. Kegiatan yang akan mendorong pengembangan, inovasi atau peremajaan kembali.
Core business sangat memungkinkan untuk berubah, Nokia adalah salah satu contoh perusahaan yang tadinya adalah perusahaan pengolahan kayu yang kemudian masuk ke pembangkit listrik dan akhirnya masuk dan mengubah wajah industri telekomunikasi dunia. Di Indonesia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengubah bisnis intinya dari bisnis perkayuan ke petrokimia. Langkah awal yang dilakukan adalah mengubah nama dari PT Barito Pacific Timber menjadi PT Barito Pacific, untuk semakin meyakinkan orang bahwa bisnis intinya telah berubah.
KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KOMPERATIF
Keunggulan absolute adalah keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari
seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.
Teori perdagangan Internasional yang lain yang diperkenalkan oleh David Ricardo adalah teori keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolute yang mengutamakan keunggulan absolute dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan Internasional dapat terjadi walaupun satu Negara tidak mempunyai keunggulan absolute, asalkan hanya komparatif dikedua negara berbeda
Teori ini menekankan bahwa perdagangan Internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu Negara tidak usah memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.
Kelemahan teori klasik keunggulan komparatif :
1. Perdagangan terjadi karena ada perbedaan fungsi faktor produksi, sehingga
terjadi perbedaan produktivitas atau efisiensi, akibatnya terjadi perbedaan harga.
2. Jika fungsi faktor produksi sama ( produktivitas dan efisiensi )
3. Tidak bisa membedakan mengapa terjadi perbedaan harga
4. Adanya jumlah perbedaan / proporsi faktor produksi yang dimiliki
Beberapa kerancuan tentang keunggulan komparatif :
1. Produktivitas Daya Saing
2. Perdagangan bebas hanya menguntungkan jika Negara anda cukup produktif dalam
menghadapi persaingan Internasional. Keunggulan dalam persaingan dari suatu industri tidak hanya tergantung pada produktivitas relatif terhadap industri luar negeri, tetapi juga pada tingkat upah domestik relative terhadap tingkat upah diluar negeri.
3. Upah Tenaga Kerja Murah ( Sweatshop Labor Argument )
4. Persaingan Internasional adalah tidak adil dan merugikan negara-negara tertentu jika didasarkan kepada upah rendah.
5. Argument ini kadang-kadang dikatakan
sebagai argumentasi tenaga kerja murah (Sweatshop Labor Argument ), terutama digunakan oleh serikat buruh untuk menuntut perlindungan terhadap persaingan luar negeri. Orang yang bertolak dari keyakinan ini mendesak agar industri-industri dalam negeri tidak boleh dipecundangi oleh industri-industri luar negeri yang kurang efisien, tetapi membayar upah lebih rendah.
PERTUKARAN (BARTER) TAK SETARA
Perdagangan mengeksploitasi suatu Negara dan membuatnya menjadi lebih buruk jika Negara tersebut menggunakan lebih banyak tenaga kerja dalam memproduksi barang- barang yang diekspor dibandingkan dengan negara-negara lain yang memproduksi barang-barang untuk kemudian diekspor ke Negara pertama. Argumen ini, kadang-kadang disebut doktrin pertukaran tak setara ( unequal exchange ), bersumber dari gagasan Marxis yang memahami bahwa nilai (harga) tercipta semata-mata oleh pekerja, dan cenderung dijadikan dalih oleh dunia ketiga untuk menganjurkan redistribusi pendapatan dari negara-negara maju.
PROSES PEMASARAN BISNIS INTI
Proses bisnis inti (core business process) didefinisikan sebagai tugas individu minimum yang harus diselesaikan untuk memberikan tingkat konsistensi tertentu dalam pemasaran. Proses bisnis inti berarti bahwa keberhasilan bisnis tidak hanya bergantung pada seberapa baik masing-masing departemen melakukan tugasnya, tetapi juga pada seberapa baik perusahaan mengelola untuk mengkoordinasikan kegiatan departemen untuk melakukan proses bisnis inti.
Proses-proses bisnis inti dalam pemasaran meliputi proses penginderaan pasar dengan pengumpulan dan tindakan berdasarkan informasi tentang pasar; proses realisasi penawaran baru dengan meneliti, mengembangkan, dan meluncurkan penawaran berkualitas tinggi dengan cepat dan sesuai anggaran; proses akuisisi pelanggan dengan menentukan pasar sasaran dan mencari pelanggan baru; proses manajemen hubungan pelanggan dengan membangun pemahaman yang lebih dalam dengan pelanggan individu; dan proses manajemen pemenuhan, yakni menerima dan menyetujui pesanan, mengirimkan barang tepat waktu, dan mengumpulkan pembayaran.
PROSES BISNIS MANAJEMEN
Di dalam sebuah perusahaan atau sebuah badan usaha pasti memiliki suatu tahapan atau proses yang dijalankan yang disebut Business Process Management. Dimana sebuah proses dari bisnis tersebut dibuat untuk mengendalikan dan juga menggerakan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat besar dan penting bagi sebuah kemajuan perusahaan.
Contoh dari proses bisnis adalah menyiptakan sebuah layanan baru atau produk baru, merekrut karyawan, hingga menjawab seluruh keluhan konsumen yang kemudian menjadi bahan masukkan bagi perusahaan. Hal tersebut lumrah dalam proses bisnis, maka itu memerlukan adanya perencanaan, pengoptimalan, dan metode apa yang tepat agar semua berjalan dengan sukses. Proses inilah yang disebut dengan Business Process Management..
Management bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dar kinerja sebuah bisnis agar dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar serta lingkungan kerja. Nah, untuk menambah wawasan kami akan memberikan penjelasan apa itu Business Process Management secara lengkap.
Business Process Management merupakan suatu bagian dari sebuah manajemen operasi yang disusun oleh manajemen di organsasi tersebut. Manajemen operasi dibentuk untuk meningkatkan kinerja, efektivitas dan efisiensi proses bisnis. Jika memiliki 1 bisnis yang berbeda, maka memerlukan proses bisnis, proses inilah yang akan diatur dengan baik agar memberikan peluang bisnis yang baik.
MANFAAT PROSES BISNIS MANAJEMEN
Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan menerapkan business process management di dalam sebuah perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbisnis.
Perubahan pasar tentu akan menjadi rintangan yang akan dihadapi dalam menjalankan suatu usaha. Dengan menjalankan Business Process Management, maka sebuah perusahaan lebih siap dalam menghadapi perubahan pasar agar mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut.
Tim manajemen sudah mulai menyusun langkah-langkah apa saja untuk mengembangkan perusahaan agar mampu beradaptasi dengan kondisi perubahaan tersebut. Tindakan inilah yang dimaksud meningkatkan kemampuan dalam berbisnis dengan Business Process Management.
2. Efisiensi Biaya dan Meningkatkan Keuntungan Perusahaan.
Keuntungan lainnya dalam menggunakan BPM di suatu perusahaan adalah dapat mengurangi biaya dalam operasional bisnis. selain itu, perusahaan yang menggunakan BPM ini akan menambah kualitas sumber daya manusianya, kinerja SDM akan lebih baik sehingga berpengaruh terhadap operasional perusahaan dan juga berpengaruh terhadap profit yang diperoleh perusahaan.
3. Peningkatan Efisiensi Proses Bisnis.
Proses bisnis di dalam sebuah perusahaan maupun badan usaha lainnya, tentu mengedepankan integrasi yang tepat dari awal proses hingga akhir. Hal ini akan memudahkan stakeholder terkait untuk mendapatkan informasi seperti pertanggungjawaban pihak terkait dalam menjalankan suatu usaha.
4. Visibilitas yang Lebih Baik.
Manfaat untuk perusahaan jika menggunakan sistem BPM ini adalah pengamatan kinerja yang lebih update. Hal ini dikarenakan Business Process Management menggunakan software komputer atau aplikasi yang terintegrasi sehingga membantu berjalannya proses bisnis. Hal ini juga turut memberikan keuntungan bagi perusahaan agar proses evaluasi berjalan lebih efektif dan efisien.
5. Meningkatkan Ketaatan dan Keselamatan.
Bagi seorang pimpinan perusahaan, maka Anda pasti memerlukan sebuah laporan keuangan, undang-undang, serta peraturan terkait dalam hal bisnis. dengan menggunakan metode BPM maka Anda bisa memastikan bahwa bisnis sudah berjalan sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Dengan langkah awal ini saja, anda sudah bisa meminimalisir kesalahan yang akan mengancam seluruh pegawai di perusahaan tersebut.
LANGKAH PROSES BISNIS
Dalam menerapkan business process management, diperlukan beberapa tahapan atau langkah yang dapat menjamin keberlangsungan dari proses itu sendiri.
Antara lain :
1. Perencanaan dan Strategi Yang Tepat.
Untuk mengawali sebuah proses bisnis, maka diperlukan perencanaan dan strategi yang tepat agar berjalan sesuai engan yang diharapkan. Anda memerlukan sebuah rencana yang matang dan terstruktur agar kebutuhan konsumen terpenuhi demi meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Desain dan Pemodelan Bisnis.
Tahapan yang berikutnya merupakan tahapan yang akan memberikan gambaran secara detail dari proses menjalankan suatu bisnis di perusahaan.
3. Implementasi Proses Bisnis.
Setelah merencang proses dan sudah menentukan model atau desain dari proses bisnis, maka langkah selanjutnya adalah langsung mengimplementasikan proses tersebut di dalam menjalankan bisnis.
4. Pemantauan dan Pengendalian Proses.
Langkah berikutnya dalam menjalankan sebuah sistem Business Process Management adlah dengan melakukan pemantauan dan juga pengendalian. Setelah proses bisnis sudah diimplementasikan ke dalam suatu rencana bisnis, maka perlu untuk dilakukan pelacakan, pengendalian, serta pemantauan.
Ketiga hal ini harus dilakukan secara berkelanjutan karena untuk memastikan kualitas dan keberhasilan dari proses yang sudah diterapkan. Di dalam proses pemantauan dan pengendalian ini, para pemangku kepentingan di perusahaan dan badan usaha perlu untuk melakukan analisa berdasarkan history atau riwayat perusahaan agar dapat memberikan hasil yang lebih tepat.
5. Perbaikan atau Pengembangan.
Untuk tahapan yang terakhir yang diperlukan di dalam suatu business process management adalah memperbaiki atau mengembangkan proses yang sudah ada ke dalam sistem BPM. Melalui proses pemantauan, sangat memungkinkan jika perusahaan mempertahankan kualitas dari kinerja proses yang sudah dilakukan sebelumnya. Melalui pemantauan dan pengendalian proses, maka dapat ditentukan apakah perusahaan perlu melakukan inovasi atau peningkatan terhadap proses yang telah berjalan di dalam sebuah perusahaan.
Kesuksesan bisnis merupakan tujuan utama bagi setiap pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya. Namun, satu langkah yang salah bisa saja menjadi masalah besar dan dapat menghabiskan banyak sekali sumber daya. Karena itu, merencanakan dan merancang proses bisnis itu penting agar alur serta proses berjalannya bisnis dapat berjalan dengan baik.
Proses Bisnis merupakan serangkaian tahapan yang memiliki keterkaitan antar satu sama lain dalam berbisnis. Hal yang ada di dalam proses bisnis tersebut ditugaskan untuk setiap pemangku kepentingan pada divisi pekerjaan tertentu.
Serangkaian proses bisnis dijalankan untuk memberikan produk barang atau layanan jasa kepada konsumen. Setiap pemangku kepentingan memiliki tugas khusus yang menjadi spesialisasi untuk mencapai tujuan yang konkret.
Langkah-langkah dilakukan berulang kali sesuai dengan standar yang dioptimalkan supaya memberikan hasil yang maksimal.
Menurut The Data Administration Newsletter, proses bisnis membantu mengidentifikasi informasi yang memiliki pengaruh pada manajemen data, tata kelola data, analisis data, dan manajemen data lainnya.
Selain itu, hal paling penting dalam proses bisnis yaitu membantu kamu dalam memprioritaskan bisnis yang sedang dirintis atau yang tengah berjalan.
JENIS-JENIS PROSES DALAM BISNIS
1. Proses Utama.
Proses utama merupakan jenis proses bisnis inti yang bersifat fundamental, mulai dari perusahaan melakukan pengiriman produk dan akhirnya sampai ke tangan pelanggan. Jenis ini juga sering disebut sebagai operasional.
Setiap langkah yang dilakukan dalam proses utama bertujuan menambah nilai guna pada produk atau jasa untuk penawaran akhir. Contoh dari proses bisnis utama ini antara lain proses manufaktur, pemasaran, periklanan, dan penjualan.
2. Proses Pendukung.
Proses pendukung merupakan jenis proses bisnis yang bertujuan untuk mendukung jalannya proses utama. Akan tetapi, dalam proses ini tidak ada penambahan nilai dari produk atau jasa.
Namun, proses pendukung ini akan menciptakan lingkungan yang mendukung supaya proses utama bisa berjalan dengan aman dan terkendali. Proses ini berlangsung secara operasional, contoh proses bisnis ini yaitu accounting, rekrutmen karyawan, pusat bantuan dan lain-lain.
3. Proses Manajemen.
Proses manajemen merupakan proses bisnis yang mampu mengendalikan operasional dalam suatu sistem secara penuh. Sehingga proses ini berfungsi untuk mengatur operasional yang ada di dalam perusahaan.
Proses manajemen ini juga mengatur strategi manajemen, tata kelola dalam perusahaan, menetapkan standarisasi yang mengarah kepada proses utama, dan pendukung supaya berjalan lebih efektif.
Proses manajemen yang dilakukan seperti menyusun perencanaan, pengorganisasian, memberikan arahan, dan melakukan kontrol. Contoh proses manajemen adalah manajemen strategis.
CONTOH PROSES BISNIS
Contoh proses bisnis di bawah ini berdasarkan bidang atau industrinya
1. Contoh Proses Bisnis Online.
Contoh proses bisnis pertama yaitu bisnis jualan online yang bisa kamu mulai dari membuka toko online di media sosial, website, ataupun berbagai marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain-lain.
Proses yang akan terjadi apabila kamu menjalankan bisnis online adalah pelanggan mengunjungi toko online milikmu, lalu jika mereka menemukan produk yang diinginkan, maka akan terjadi transaksi pembayaran. Kemudian kamu melakukan verifikasi pembayaran, setelah itu kamu menyiapkan produk dan dikemas dengan menarik.
Berikutnya kamu mengirim produk menggunakan ekspedisi yang telah dipilih. Selanjutnya, proses transaksi tersebut akan terus berulang.
2. Contoh Proses Bisnis Perusahaan Manufaktur.
Contoh proses bisnis yang kedua adalah perusahaan manufaktur. Saat ini, bisnis manufaktur mengalami perkembangan yang cukup signifikan, bahkan perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia pun sudah semakin variatif. Mulai dari industri otomotif, tekstil, makanan, minuman, kerajinan, dan elektronik.
Setiap perusahaan manufaktur menjalankan proses bisnis yang berbeda-beda. Namun, umumnya perusahaan manufaktur menjalankan proses berikut ini.
Pertama, melakukan pengadaan barang untuk keberlangsungan usaha. Mulai dari menyediakan bahan mentah, spare part, kebutuhan gedung, kebutuhan karyawan, alat pembersih, dan komponen penting lainnya.
Setelah bahan tersedia, maka perusahaan mengolah bahan mentah menjadi siap pakai. Perusahaan manufaktur dalam praktiknya dibagi menjadi dua divisi antara lain Production Planning and Inventory Control (PPIC) dan Quality Control (QC).
Apabila telah selesai maka produk sudah siap untuk dipasarkan dengan memberikan berbagai promosi menarik kepada para distributor, suplier, dan sebagainya. Hal ini agar penjualan bisa berjalan dengan baik dan keuntungan yang diperoleh bisa lebih optimal.
3. Contoh Proses Bisnis Perusahaan Asuransi.
Contoh proses bisnis yang ketiga adalah perusahaan asuransi yang dimulai dengan menciptakan produk asuransi. Pada umumnya, produk asuransi harus menyesuaikan dengan kondisi terkini.
Secara umum, proses pada perusahaan asuransi yang pertama adalah perusahaan menawarkan produk melalui bancassurance, telemarketing, agen asuransi, atau broker.
Jika calon nasabah sudah paham dan tertarik pada produk yang kamu miliki, maka perjanjian akan dibuat antara pihak perusahaan dan calon nasabah. Kemudian, nasabah membayar premi asuransi yang telah disepakati entah dibayar bulanan atau tahunan.
Apabila pembayaran telah diverifikasi, selanjutnya baik nasabah ataupun perusahaan wajib menjalankan kewajiban apabila terjadi hal-hal seperti yang telah disepakati sebelumnya
4. Contoh Proses Bisnis Perekrutan Karyawan (Outsourcing).
Contoh proses bisnis yang keempat adalah bisnis perekrutan karyawan atau disebut juga dengan outsourcing.
Perusahaan yang bergerak di bidang ini pasti memiliki divisi SDM yang akan membuat iklan di berbagai sosial media, website, portal lowongan kerja, dan lain-lain.
Selanjutnya orang yang sedang mencari pekerjaan atau yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan, maka akan langsung mendaftarkan diri. Lalu divisi SDM akan menghubungi pelamar untuk melakukan wawancara dan beberapa tahap seleksi.
Setelah divisi SDM memperoleh kandidat yang unggul, selanjutnya divisi tersebut akan menyediakan dokumen dan kontrak tertentu. Berikutnya mereka akan mendapat pekerjaan, dilatih agar dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya masing-masing.
Contoh proses bisnis di atas, diharapkan kamu mampu memahami bagaimana proses di bisnismu saat ini. Tentu setiap bisnis itu berbeda-beda, akan tetapi kamu bisa mengidentifikasinya agar nanti kamu dapat melakukan scale up lebih besar lagi.