MENULIS DAPAT DIKENAL DUNIA
Ada kata-kata mutiara yang indah
"Manulislah dengan hati, dan niatkan untuk ibadah, karena tulisan anda akan menjadi warisan peradaban bagi generasi yang akan datang".
Menjadi seorang penulis bukanlah suatu hal yang mudah. Begitu banyak liku liku yang harus dilalui agar tulisan yang dihasilkan bagus dan disukai pembaca. Menulis dilakukan sebagai salah satu aktifitas menjawab kegelisahan yang mungkin ada pada diri sendiri dan orang lain. Dengan mencurahkan pengalaman, opini, mimpi, imajinasi atau lainnya yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Tulisan-tulisan tersebut bisa berupa fiksi atau non fiksi bahkan cuplikan berbagai sumber literatur referensi baik cetak maupun online/elektronik, terjun langsung dan mengamati, survey, menganalisa, mewawancarai, menerapkan aneka teknik mencari sumber referensi artikel nara sumber di lapangan walaupun banyak menemukan hal-hal yang rasional hingga lucu dan irasional itulah realitanya adanya namun masih dikemas dalam konteks alur tulisan yang enak untuk di baca oleh yang terhormat halayak pembaca blog ini.
Sejatinya menulis itu dari hati, akan kena di hati, seperti yang diungkapkan, menurut pendapat Pramoedya Ananta Toer bahwa Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan sejarah.
Banyak orang-orang terkenal karena tinggalan tulisannya yang telah dibaca oleh jutaan bahkan milyaran orang di seluruh dunia.
Mengutip pernyataan Imam Hambali (Imam Ahmad bin Hambal), Ma'al hibral ilal maqbarah begitulah kira-kira Imam Ahmad bin Hambal memotivasi dirinya. Ma'al hibral ilal maqbarah arti sederhananya bersama pena sampai keperistirahatan, alias kuburan.
Bahwa tulisan seseorang akan dikenang orang sepanjang dunia masih berputar, Imam Ahmad bi Hambal termasuk Imam yang karya telah dinikmati bermilyar umat di seluruh dunia dengan buku-buku Islamnya.
MENULIS
Menulis yang bisa dinikmati oleh orang banyak memang tidak mudah, tapi juga tidak sulit kuncinya adalah keterkaitan antara hati dengan tangan untuk merangkai kata-kata indah yang bermakna sehingga pembaca akan terpesona dan menikmati tulisan kita
Menulis adalah pengungkapan buah pikiran dalam bentuk tulisan yang harus bisa dilaksanakan oleh penulis dan pembaca, tulisan yang baik bisa mengantarkan pembacanya untuk mengikuti atau melaksanakan perintah atau anjuran dalam sebuah tulisan, sehingga penulis juga harus bertanggung jawab secara lahir dan batin terhadap apa yang ditulisnya.
Maka sekali lagi kalau kita ingin dikenang dunia hendaklah kita menulis, seperti ungkapan Imam Al-Ghazali: Kalau kamu bukan anak ulama besar, bukan pula anak seorang raja, maka menulislah. Begitulah kira-kira apa yang disampaikan Imam Al-Ghazali kepada kita tentang urgensi menulis ilmu.
Semua pasti sepakat jika para ilmuan Barat dan Islam dikenal karena karyanya yang fenomenal. Sebut saja, Aristoteles, Plato, Karl Marx, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, dan Al-Ghazali adalah segelintir orang yang membuktikan dirinya layak disebut intelektual dengan buku-buku yang dihasilkannya.
Ada ungkapan menarik yang bisa kita jadikan motivasi untuk menumbuhkan rasa semangat menulis. Kurang lebih begini isi ungkapan tersebut: “Kalau kamu ingin mengenal dunia maka membacalah, tapi kalau dunia ingin mengenalmu maka menulislah”.
Maka kita yang masih punya kesempatan dan kemampuan untuk menulis jangan sia-siakan untuk menulis, menulis dan menulis karena kita tidak akan selamanya hidup di dunia ini, sementara tulisan kita akan ada selama dunia masih belum kiamat.
By, PC