MONKEY BUSINESS
Siapa yang tidak tertarik dengan metode mendapatkan pundi-pundi uang dan kekayaan yang mudah, instan, dan tanpa perlu bekerja keras pasive income, jika perlu tidur saja bisa menghasilkan pundi-pundi money cair ?
Walaupun terkesan mustahil, namun pemikiran seperti ini masih cukup banyak dimiliki oleh sebagian masyarakat. Mentalitas ingin cepat kaya dengan mudah ini bukanlah hal yang baik untuk dimiliki karena bisa menjadi bumerang yang bisa mengacaukan kondisi keuangan di masa depan.
Karena masih banyak orang memiliki sikap tersebut, muncul strategi bisnis yang bisa dibilang curang dan mampu merugikan salah satu pihak yang bersangkutan. Salah satunya adalah monkey business atau dapat diartikan sebagai bisnis monyet. Bukan berkaitan dengan jual beli monyet, apalagi topeng monyet, monkey business adalah istilah bisnis yang diambil dari sikap monyet yang langsung kabur sesaat setelah mendapatkan makanan.
Monkey business adalah salah satu strategi bisnis yang marak ditemui belakangan ini. Popularitasnya naik bukan karena strategi ini menguntungkan, melainkan sebaliknya.
Kita pasti sudah sering melihat banyak orang di internet mengalami kerugian akibat arisan online, investasi, dan model bisnis lainnya yang menawarkan keuntungan fantastis. Contoh tersebut merupakan gambaran dari monkey business.
Monkey business adalah sebuah praktik yang sebaiknya dihindari karena dapat berimplikasi secara hukum. Namun, terkadang praktik ini juga terjadi tanpa disadari.
Salah satu alasan yang menjadi penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan para pemilik usaha maupun masyarakat luas selaku konsumen tentang konsep monkey business itu sendiri. Oleh karena itu, tak aneh jika beberapa orang mungkin melakukan praktik ini secara tidak sadar.
Menurut pengamat Ekonomi, Wahyu Ario Pratomo, mengatakan monkey business merupakan bisnis musiman yang menguntungkan kelompok tertentu, yang menebar isu terkait dengan potensi luar biasa atas suatu bisnis yang akan booming.
Monkey bisnis adalah istilah untuk pelaku bisnis yang mendapatkan banyak keuntungan dengan menggunakan segala macam cara yang merugikan pihak lain.
Dalam kamus Merriam Webster, istilah ini pertama kali digunakan pada 1835 yang mengandung arti mischievous or deceitful behavior atau perilaku yang tak jujur atau curang.
Mengutip jurnal Monkey Business Practices on The Selling of “Janda Bolong” Plants in Indonesia: A Review of Islamic Economic Philosophy oleh Wahdati, Adinugraha, dan Murshid, monkey bisnis adalah salah satu strategis bisnis untuk meningkatkan keuntungan pribadi dengan berbagai cara, salah satunya dengan menipu.
Dalam praktiknya, menurut Pardiansyah dalam jurnal yang sama, tak ada alasan jelas yang menyebabkan monkey business dilarang, seperti adanya riba, maisir, gharar, dan ghabn.
Ini terjadi karena monkey business sekilas terlihat seperti bisnis riil pada umumnya, yakni objek yang diperjualbelkan jelas, pertukaran harga dan objek terjadi secara riil, serta kemutlakan harga dan barang juga riil.
Padahal, praktik ini merupakan bisnis jangka panjang yang mengambil keuntungan atas kerugian orang lain, walaupun barang yang digunakan halal dan bermanfaat.
Merujuk ifii.ppatk.go.id, monkey business kerap terjadi karena ada tren peminatan sekelompok orang tertentu yang menggiring opini masyarakat untuk membeli produk tersebut karena harganya akan terus naik. Contoh dari monkey business adalah jual-beli batu akik, benda-benda pusaka, hingga barang-barang antik kuno bahkan uupal (uang palsu) dan barang-barang terlarang menurut UU serta miras psikotropika lainnya.
Monkey business atau bisnis monyet adalah strategi bisnis yang kotor (Dirty Business). Istilah ini lazim ditemukan dalam bisnis dan investasi. Dianalogikan dengan hewan monyet karena layaknya hewan ini, pelaku akan kabur begitu saja setelah memperoleh keuntungan yang didapay dari merugikan orang lain.
Cukup masuk akal mengapa strategi ini dapat dengan mudah menjerat banyak orang. Pasalnya, tidak sedikit orang yang masih memiliki mindset ingin cepat kaya, ingin memperoleh keuntungan tanpa perlu bersusah payah, ataupun memuaskan ego semata. Dari mindset inilah seseorang atau kelompok tertentu mengambil celah lewat strategi ini untuk kepentingan dirinya.
Jenis startegi monkey business sangat beragam. Dapat berupa investasi bodong berkedok tabungan atau arisan online, maupun jual beli barang dengan komoditas yang sulit dicari.
Bicara Mengenai sejarah terbentuknya kata monkey business, pada mulanya strategi ini dikenal dengan sebutan Monkeyshine pada tahun 1832 yang memiliki arti perbuatan yang buruk. Kata ini pernah juga muncul di salah satu lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi terkenal bernama Jim Crow.
Tidak hanya lagu, istilah monkey business juga muncul di sebuah buku yang ditulis oleh W. Peck di tahun 1884 dengan judul Bad Boy: There must be no monkey business going on. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti ‘Jangan Sampai Ada Hal Buruk Terjadi’. Seiring berjalannya waktu, kata ini mengalami perubahan menjadi monkey business karena erat kaitannya dengan kegiatan bisnis.
CIRI-CIRI MONKEY BUSINESS
Jika memahami pengertian monkey business belum cukup membuat Anda mengerti apa itu monkey business,Monkey business adalah salah satu strategi bisnis yang marak ditemui belakangan ini. Popularitasnya naik bukan karena strategi ini menguntungkan, melainkan sebaliknya.
Kita pasti sudah sering melihat banyak orang di internet mengalami kerugian akibat arisan online, investasi, dan model bisnis lainnya yang menawarkan keuntungan fantastis. Contoh tersebut merupakan gambaran dari monkey business.
Monkey business hadir karena adanya tren di suatu kelompok atau masyarakat. Tren yang ada bisa berupa kepemilikan barang langka, unik, atau pun transaksi keuangan tertentu yang bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Sayangnya, komoditas tersebut tidaklah sustainable. Barang tersebut tidak relevan untuk masa-masa mendatang karena mereka bukanlah tidak digunakan sehari-hari dan tidak termasuk ke dalam kebutuhan primer.
PERPUTARAN NILAI BARANG PRODUKSI TIDAK STABIL
Karena barang monkey business bukanlah barang yang sustainable atau digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, nilai yang ada pada barang tersebut sangatlah tidak stabil. Sewaktu waktu dapat mengalami kenaikan yang pesat lalu tidak lama kemudian turun drastis (bubble economy).
MENAWARKAN KEUNTUNGAN INSTAN
Ciri berikutnya yang lazim ditemui yaitu menawarkan keuntungan instan. Monkey business memanfaatkan sifat serakah manusia agar mereka termakan oleh egonya. Banyak orang enggan berusaha dan memilih jalan pintas meskipun itu hal yang beresiko demi meraih untung yang banyak.
Misalnya investasi online yang menawarkan profit lebih dari 70% dalam kurun waktu satu bulan. Tentunya keuntungan ini sangat tidak masuk akal mengingat investasi tersebut belum lama muncul.
TANPA JAMINAN
Monkey business tidak memiliki jaminan sama sekali. Jikalau ada yang berani memberikan jaminan, bisa dipastikan bisnis tersebut menerapkan skema ponzi di mana satu atau dua kali Anda akan diuntungkan, setelahnya ketika Anda memberikan modal yang lebih banyak, uang Anda akan dibawa lari. Oleh karenanya model bisnis jenis apapun jika tanpa jaminan patutlah diwaspadai.
CIRI-CIRI MONKEY BUSINESS UMUM
Ciri-ciri Monkey Business yang umum di Indonesia adalah :
1. Pelaku menjanjikan keuntungan besar dengan usaha kecil.
2. Bisnis melibatkan perputaran uang dalam jumlah besar, seperti penipuan berkedok tabungan travel, asuransi, investasi, dan sebagainya
3. Korban biasanya akan mendapat keuntungan abnormal di awal, sehingga tergiur menaruh dana lebih banyak.
4. Obyek bisnis memiliki harga yang tak wajar dan meningkat pada kondisi tertentu.
LATAR BELAKANG TERJADINYA MONKEY BUSINESS
Ada terdapat beberapa aspek yang menjadi landasan terjadinya praktik monkey bisnis, yakni :
1. Kondisi masyarakat yang menjadikan suatu barang menjadi kebutuhan primer. Contohnya pada masa pandemi Covid-19, masker, obat-obatan, dan tabung oksigen menjadi barang kebutuhan primer.
2. Adanya penimbunan barang yang dilakukan pengusaha maupun pedagang pada masa-masa kristis. Hal ini dimanfaatkan pelaku untuk menimbun barang, sehingga pasokan di pasar menjadi sedikit.
3. Monopoli harga, ini berarti barang yang sedikit di pasaran, membuat para pelaku dapat dengan mudah menaikkan harga barang tersebut.
SIAPA SAJA PELAKU MONKEY BUSINESS ?
Monkey business dapat dilakukan oleh siapa saja. Individu, dua orang, bahkan suatu kelompok atau organisasi tertentu. Tidak menutup kemungkinan para pelaku strategi ini melancarkan misinya dengan cara bekerjasama dengan pihak tertentu yang memiliki power. Misalnya public figure atau Influencer
KASUS MONKEY BUSINESS YANG SEMPAT VIRAL DI INDONESIA
Ada beberapa contoh monkey business yang pernah populer di Indonesia. Diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Batu Akik.
Tren batu akik pernah booming di tahun 2014. Pada saat itu presiden Yudhoyono memberikan batu akik jenis bacan sebagai cinderamata kepada presiden Amerika Serikat, Obama.
Akhirnya banyak orang mulai berburu baku akik dan beragam jenis batu ini muncul kepermukaan dengan harga fantastis. Dibanderol mulai dari puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah, sentral batu akik menjamur di seluruh daerah.
Seperti monkey business pada umumnya, tren batu akik ini tidak bertahan lama. Hanya sekitar 1 tahun lalu redup kembali. Saat ini, harga batu akik yang beredar di pasaran sudah sangat terjangkau mulai dari puluhan hingga ratusan ribu saja.
2. Tanaman Gelombang Cinta.
Tanaman gelombang cinta sempat begitu booming di Indonesia, kiranya tahun 2006-2008. Tanaman hias ini pada saat itu harganya dapat menyentuh puluhan hingga ratusan juta. Lain halnya dengan harga saat ini yang berkisar antara puluhan hingga ratusan ribu saja.
3. Arisan Bodong.
Siapa yang tidak tertarik mempunyai banyak uang apalagi dengan cara yang mudah? Meskipun mustahil, ternyata banyak orang yang termakan sifat serakah lalu terjerumus ke dalam arisan bodong yang termasuk bagian dari monkey business.
Arisan bodong adalah kegiatan arisan pada umumnya di mana para member wajib menyetorkan sejumlah uang untuk selanjutnya menunggu giliran pencairan arisan. Sekilas, tidak ada yang janggal dari bisnis ini namun profit yang ditawarkan bisa berlipat ganda.
Dari adanya perolehan profit yang besar ini banyak orang beramai-ramai untuk ikut tergabung ke dalamnya. Tak lama, setelah masa berhasil dikumpulkan pemilik bisnis kabur membawa seluruh uang member tanpa ada kejelasan. Penipuan bisnis ini dikenal juga dengan istilah skema ponzi.
4. Koin Logam Rp1.000.
Pertengahan 2020 koin logam berlogo kelapa sawit sempat populer di masyarakat. Beredar kabar harga satuan koin logam ini berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah. Padahal, saat itu koin sawit ini belum ditarik sepenuhnya dari pasaran dan masih menjadi alat pembayaran yang sah.
5. Tanaman Janda Bolong.
Tanaman janda bolong atau lebih dikenal dengan nama latin Monstera di tahun 2020 pernah mengalawi kenaikan harga yang mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah. Penampilannya yang estetik dan berkat bantuan sosial media, menjadikan tanaman yang disebut-sebut instagramable ini banyak diburu.
6. Burung Lovebirds.
Burung lovebirds adalah contoh dari objek monkey business berikutnya. Burung ini sempat booming di berbagai lapisan masyarakat karena warna bulu dan kicauannya yang merdu. Saking boomingnya, kala itu harga burung ini tembus hingga jutaan rupiah. KIni, harga burung lovebirds tidak semahal itu dapat ditemui dengan mudah.
7. Tokek.
Tokek sempat booming beberapa tahun ke belakang tepatnya sekitar tahun 2010 dan banyak diburu oleh orang-orang. Tokek yang diburu di sini ialah tokek yang mampu mengeluarkan suara sebanyak 5 kali. Dari berita yang beredar konon katanya mengonsumsi tokek dapat menyembuhkan berbagai penyakit termasuk HIV/AIDS. Karena mitos yang beredar ini, harga tokek pada saat itu mencapai ratusan ribu per onsnya.Tren ini terjadi di berbagai daerah di NTT (Nusa Tenggara Timur).
8. Bisnis antikan di Indonesia masih banyak dari level warungan hingga makam bahkan lobby hotel ke hotel, sayangnya targetnya pekok bin koplak, jika sudah terjerat kelihatan boglog alias kayak kethek kethulup.
CARA MUDAH MENGHINDARI PERANGKAP MONEY BUSINESS
1. Hindari Sifat Serakah.
Sifat serakah adalah faktor utama mudahnya seseorang masuk ke dalam jebakan monkey business. Sifat ini dapat menggelapkan mata siapa saja terlepas dari latar belakang pendidikan maupun riwayat hidup yang dimiliki.
Maka dari itu, pastikan Anda tidak serakah hanya untuk mengejar keuntungan instan sampai rela mengambil resiko tinggi yang membahayakan.
2. Jangan Langsung Tergiur Iming-Iming Keuntungan Berlipat.
Uang merupakan objek yang sangat sensitif, pasalnya hampir semua kebutuhan di dunia ini memerlukan uang sebagai alat transaksi. Dan karenanya siapa saja berusaha untuk mendapatkan uang, tak terkecuali dengan cara mudah.
Celah inilah yang dimanfaatkan para pelaku monkey business untuk menggaet korban baru. Mereka akan mengiming-imingi keuntungan berlipat ganda dengan modal sedikit dan minim usaha.
Berhati-hatilah pada iming-iming seperti ini karena strategi ini mudah ditemui secara offline maupun online dengan model bisnis yang sangat bervariasi.
3. Jauhi Sindrom FOMO.
Sindrom FOMO merupakan sindrom yang cukup berbahaya dan perlu diwaspadai. Kata FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out atau ketakutan tidak dapat mengikuti tren yang tengah berlangsung. Sindrom ini sangat berbahaya sebab mereka yang terkena sindrom ini akan rentan mudah terjerumus monkey business.
4. Cari Tahu Sedetail Mungkin Terkait Bisnis yang Ditawarkan.
Anda perlu memahami bagaimana bisnis yang ditawarkan dapat berjalan dan apakah sistem yang digunakan cukup masuk akal.
5. Jauhi Transaksi Barang Tidak Umum.
Setelah melihat beberapa contoh kasus monkey business yang sempat terjadi di Indonesia, tentunya Anda bisa mengambil kesimpulan bahwa barang-barang yang dijual adalah barang-barang tidak umum. Barang ini bukanlah barang yang akan digunakan untuk jangka waktu lama apalagi bisa dijadikan investasi.
6. Cek Legalitas.
Mengecek legalitas suatu lembaga, organisasi, maupun orang adalah cara ampuh yang bisa Anda lakukan untuk menghindari monkey business. Sebab, legalitas tidak diperoleh dengan mudah dan diawasi lembaga hukum yang jelas. Misalnya, jika Anda diiming-imingi investasi Anda dapat mengecek legalitasnya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
7. Rekam Jejak Lembaga.
Pastikan lembaga tersebut memiliki rekam jejak yang positif. Bagaimana cara mengetahuinya? Dengan cara menelaah riwayat transaksi bisnis dan review orang-orang di Internet. Ini akan membantu Anda menjauhkan diri dari monkey business.
8. Bekali Diri Dengan Literasi Keuangan yang Cukup.
Melalui literasi keuangan, Anda akan lebih teredukasi untuk mengelola uang dengan baik, termasuk diantaranya memahami bisnis apa saja yang berpotensi membawa kerugian.
POINT Consultant