Mengenal
Mangrove
Oleh:
Saptoyo (Kader Pusaka Indonesia)
Inisiator
Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna
Kata
mangrove konon berasal dari kata mangal yang artinya komunitas tumbuhan. Ada juga yang mengatakan bahwa
mangrove berasal dari kata mangro yang merupakan nama umum Rhizophora mangle di Suriname (Purnobasuki,
2005). Macnae (1968) Rusila et al.,
(1999) menyatakan bahwa kata mangrove merupakan gabungan dari bahasa Portugis
mango dan bahasa Inggris grove. Hutan
mangrove merupakan hutan pantai yang airnya naik pada saat air pasang dan turun
pada saat air surut. Mangrove ditemukan di daerah pesisir tropis dan
subtropis di seluruh dunia. Ada 1.81.000
kilometer persegi hutan bakau di dunia; Namun saat ini, luas total hutan ini
telah berkurang menjadi kurang dari 150.000 kilometer persegi. Sejauh ini,
hutan tersebut telah ditemukan di 102 negara, namun hanya 10 negara yang
memiliki lebih dari 5.000 kilometer persegi hutan bakau.
Mangrove
adalah pohon tropis yang tumbuh subur dalam kondisi yang tidak dapat
ditoleransi sebagian besar kayunya
bersifat asin, perairannya yang pesisir, dan pasang surut yang tak ada habisnya. Berkat kemampuannya
menyimpan karbon dalam jumlah besar,
bakau adalah senjata utama dalam perang melawan perubahan iklim, tetapi
terancam di seluruh dunia. Dengan melindungi hutan bakau, kita dapat membantu
melindungi masa depan planet kita.
Pengertian hutan mangrove menurut para ahli :
Odum (1983)
Hutan
Mangrove berasal dari kata `mangal` yang berarti komunitas suatu tumbuhan.
Supriharyono
(2000)
Kata
mangrove mempunyai dua arti yakni pertama sebagai komunitas tumbuhan ataupun
hutan yang tahan akan kadar salinitas/ garam (pasang surutnya air laut), dan
kedua sebagai individu spesies.
Saparinto
(2007)
Hutan
Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut, namun
juga bisa tumbuh pada pantai karang, juga pada dataran koral mati yang di
atasnya ditimbuni sebuah lapis tipis pasir, lumpur, maupun pantai berlumpur.
Alikodra
(1998)
Hutan
mangrove merupakan suatu formasi hutan yang dipengaruhi oleh pasang surutnya
air laut dengan kondisi tanah yang anaerobik.
Hutchings
dan Saenger (1987)
Mangrove
merupakan formasi tumbuhan daerah litoral yang khas dan tumbuh di pantai yang
terlindung di daerah tropis dan subtropis
Fungsi Hutan Mangrove
Hutan
mangrove memiliki banyak fungsi yang penting bagi lingkungan dan masyarakat.
Berikut adalah beberapa fungsi hutan mangrove :
1.
Melindungi garis pantai.
Hutan mangrove berfungsi sebagai
penghalang alami terhadap badai dan banjir, melindungi garis pantai dari erosi
dan membantu mengurangi dampak bencana alam.
2.
Habitat bagi tumbuhan dan hewan.
Hutan mangrove menyediakan habitat
bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan, termasuk ikan, burung, dan krustasea.
Hutan mangrove juga merupakan tempat yang penting bagi migrasi dan reproduksi
hewan.
3.
Penyimpanan karbon.
Hutan mangrove menyerap dan
menyimpan banyak karbon dioksida dari atmosfer, sehingga memiliki peran penting
dalam penyimpanan karbon global.
4.
Sumber makanan dan bahan bakar.
Hutan mangrove merupakan sumber
makanan dan bahan bakar bagi masyarakat setempat, termasuk ikan, kerang, dan
kayu bakar.
5.
Penyerap polutan.
Hutan mangrove juga dapat menyerap
polutan dari air laut, seperti logam berat dan bahan kimia lainnya, sehingga
membantu menjaga kualitas air laut.
6.
Penghasilan ekonomi.
Hutan mangrove juga dapat
menghasilkan pendapatan ekonomi bagi masyarakat setempat, seperti melalui
pariwisata, penangkapan ikan, dan pemanfaatan kayu.
Ciri – Ciri Hutan Mangrove
1.
Mampu berada pada keadaan salin dan tawar, tidak
terpengaruhi iklim
2.
Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit. Mempunyai
akar yang tidak beraturan (pneumatofora).
3.
Mempunyai biji (propagul) yang bersifat vivipar (dapat
berkecambah di pohonnya), utamanya pada Rhizophora.; Memiliki banyak lentisel
pada bagian kulit pohon.
4.
Tumbuhan pada daerah intertidal yang jenis tanahnya
berlumpur, berlempung, atau berpasir, daerah atau lahannya tergenang air laut.
5.
Pohon mangrove teradaptasi untuk tumbuh di lingkungan
asin dan pasang surut, sehingga hutan mangrove biasanya ditemukan di daerah
dengan air laut yang asin.
6.
Pohon mangrove memiliki sistem radikal yang unik yang
memungkinkannya untuk tumbuh di dasar laut yang lembab dan asin.
7.
Hutan mangrove ditumbuhi oleh pohon mangrove, yang
dapat dikenali dengan batang yang berbulu dan daun yang berwarna hijau
kehijauan.
8.
Hutan mangrove biasanya memiliki lapisan tanah yang
lembab dan berlumpur, karena terus menerus terkena air pasang surut.
9.
Hutan mangrove biasanya dikelilingi oleh air laut,
yang membantu menjaga kelembaban di dalam hutan.
Manfaat Hutan Mangrove
Hutan
mangrove memiliki manfaat yang sangat penting. Berikut adalah beberapa manfaat
hutan mangrove :
1.
Perlindungan pesisir.
Hutan mangrove berfungsi sebagai
benteng alami yang melindungi pesisir dari erosi dan serangan gelombang besar.
Akar-akar mangrove yang kuat membantu menjaga stabilitas tanah di sekitar garis
pantai.
2.
Pengendalian banjir.
Hutan mangrove berperan dalam
menyerap air dan memperlambat aliran air pasang, sehingga dapat membantu
mengurangi risiko banjir di daerah pesisir.
3.
Penyaringan air.
Akar dan tumbuhan mangrove
berfungsi sebagai penyaring alami, membantu menyaring limbah dan polutan dari
air yang mengalir melalui ekosistem hutan mangrove sebelum mencapai lautan.
4.
Penyimpanan karbon.
Hutan mangrove merupakan salah satu
ekosistem yang sangat efisien dalam menyimpan karbon. Tanaman mangrove dapat
menyerap dan menyimpan jumlah karbon yang besar, membantu mengurangi
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan berperan dalam mitigasi perubahan
iklim.
5.
Keanekaragaman hayati.
Hutan mangrove adalah rumah bagi
berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas. Ekosistem mangrove menyediakan
habitat yang penting bagi berbagai jenis burung, ikan, kepiting, dan organisme
lainnya. Ini juga berkontribusi pada keanekaragaman hayati global.
6.
Pemberian mata pencaharian.
Hutan mangrove memberikan sumber
mata pencaharian bagi komunitas lokal, seperti nelayan, petani garam, dan
pengumpul kerang. Mangrove juga memiliki potensi untuk pengembangan ekowisata,
yang dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
7.
Penyediaan kayu dan bahan bakar.
Kayu mangrove yang kuat dan tahan
air sering digunakan sebagai bahan konstruksi, pembuatan perabot, dan bahan
bakar kayu oleh masyarakat di sekitarnya.
Berikut pemaparan presentasi tentang mangrove yang disampaikan oleh Saptoyo (Kader
Pusaka Indonesia)
Berikut foto dokumentasi kegiatan webinar :