CP (Cloud Point) Minyak Goreng Curah
Cloud point adalah suhu pada saat minyak mulai menjadi jenuh akibat proses kristalisasi lemak dengan pengaturan suhu pendinginan. Cloud point berkaitan dengan ketidakjenuhan dari minyak. Secara umum, makin tinggi ketidakjenuhan minyak maka cloud point makin rendah (Ketaren, 1986).
CP pada minyak goreng adalah Cloud Point, yaitu suhu saat minyak mulai jenuh karena kristalisasi lemak. Cloud Point berkaitan dengan ketidakjenuhan minyak, sehingga semakin tinggi ketidakjenuhan minyak, maka Cloud Point-nya semakin rendah.
Berikut ini adalah beberapa jenis minyak goreng berdasarkan CP-nya :
Minyak Goreng Kita
Memiliki CP 10, yang lebih rendah dari minyak curah yang memiliki CP 12.
RBD Palm Olein CP8
Minyak goreng dalam yang stabil dan hemat biaya, tahan lama di penggorengan, bebas kolesterol, dan mengandung Vitamin E.
Minyak goreng CP8 adalah minyak goreng yang memiliki titik pengkabutan (cloud point) sebesar 8°C. Minyak goreng ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu: Tahan lama, Tahan terhadap suhu dingin, Tidak mengubah rasa atau aroma makanan yang digoreng, Membuat makanan kering tanpa minyak yang menetes.
Minyak goreng CP8 banyak digunakan untuk kebutuhan industri, seperti kemasan, restoran, dan pabrik.
RBD Palm Olein CP10
Minyak kelapa sawit yang dimurnikan dengan formula Saturate Protected, yang membantu mengurangi penyerapan minyak saat memasak dan menggoreng.
RBD Palm Olein CP6
Juga dikenal sebagai Super Olein, jenis Olein yang lebih lembut yang diperoleh melalui Fraksinasi Olein Standar.
Secara umum, minyak goreng dibagi mejadi tiga macam, yakni minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium.
Berikut perbedaannya :
1. Minyak goreng curah
Secara sederhana, minyak goreng curah adalah produk langsung dari fraksinasi refined, bleached, deodorized (RBD) Palm Oil atau biasa disebut RBD Palm Olein. Minyak goreng curah tidak melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
Hal itu menyebabkan minyak goreng curah memiliki kualitas ketahanan minyak atau cloud point (CP) rendah yaitu di level 12. Semakin rendah CP sebuah minyak goreng, maka daya tahannya semakin baik sehingga tidak berkabut saat diletakkan dalam suhu rendah.
Minyak goreng CP rendah juga lebih bersih dan sehat dikonsumsi. Sebaliknya, minyak goreng curah dinilai kurang higienis. Saat ini, hanya Indonesia dan Bangladesh yang masih mengonsumsi minyak goreng curah.
2. Minyak goreng kemasan sederhana
Selain dikemas dalam ukuran kecil, minyak goreng jenis ini juga telah melalui satu kali proses penyaringan RBD Palm Olein. Level CP minyak goreng kemasan sederhana adalah 10, lebih rendah dari curah.
Jenis minyak goreng inilah yang akan dipasarkan pemerintah dengan merek Minyak Kita. Pemasaran minyak goreng seharga (2024) Rp 14.000 per liter ini tidak hanya di pasar tradisional, namun juga pasar modern.
3. Minyak goreng kemasan premium
Jenis minyak goreng ini telah mengalami penyaringan lebih dari satu kali sehingga warnanya seringkali lebih jernih. Minyak goreng kemasan premium juga bisanya telah ditambahkan vitamin A sebelum dikemas.
Dengan demikian, minyak goreng kemasan premium memiliki CP yang lebih rendah, bersih, dan sehat dikonsumsi dibandingkan minyak goreng jenis lainnya.