10 Bir Termahal Di Dunia
Ada sensasi tersendiri jika kita bisa mencicipi atau merasakan sebuah produk yang nilainya mungkin agak cukup di luar nalar. Tentu hal ini sangatlah lumrah, apalagi jika berhubungan dengan bir. Buat kalian yang memiliki uang lebih serta gemar mencicipi bir-bir yang ‘ajaib’ atau sekedar ingin memberikan kado Hari Kasih Sayang untuk pasangannya, mungkin tidak ada salahnya untuk mencoba bir termahal yang ada di daftar di bawah ini; mulai dari bir luar angkasa hingga bir dari mumi Ratu Mesir. Bottoms up !
1. Space Barley (Sapporo)
Harga: $110/6 kaleng
Kandungan alkohol: 5.5%
Pada tahun 2006 silam, sekelompok ilmuwan dari Jepang dan Rusia melakukan sebuah percobaan ilmiah untuk mengetahui apakah gandum dapat tumbuh dan berkembang di luar angkasa. Mereka mengirimkan biji gandum dengan sebuah roket ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan menanamnya di Zvezda Service Module. Setelah menghabiskan kurang lebih 5 bulan di orbit, generasi keempat dari gandum yang dikembangkan di luar angkasa tersebut dibawa pulang kembali ke bumi. Sapporo kemudian memfermentasikan gandum tersebut menjadi ‘bir pertama dari luar angkasa. Harga untuk 6 kaleng dipatok sebesar $110. Lumayan lah untuk sebuah bir yang diimport dari luar angkasa.
2. Crown Ambassador Reserve
Harga: $90/750ml
Kandungan Alkohol: 10.2%
Jika Foster’s adalah bir khas Australia, maka Crown Ambassador Reserve adalah versi termahalnya dari bir asal negeri kangguru ini. Disimpan di dalam French oak barrels selama 12 bulan dan lalu dikemas di dalam botol champagne, bir ini adalah sebuah alternatif lain dari wine. Brewery sudah memproduksi sejak 2008 dan setiap jadwal produksinya hanya dibatasi sebanyak 8.000 botol.
3. Tutankhamun Ale
Harga: $75/500ml
Kandungan alkohol: 5%
Di tahun 1990, seorang arkeolog asal Cambridge, Dr. Barry Kemp, melakukan sebuah penggalian dan menemukan situs pembuatan bir Ratu Nefertiti dari jaman Mesir kuno. Dalam penggalian tersebut, dia menemukan sepuluh ruangan untuk memproduksi bir yang terkubur di bawah tanah yang berisikan jejak rekam dari residu bir kuno. Dr. Delwen Samuel, rekan dari Dr. Barry Kemp, dengan bantuan mikroskop electron, kemudian menganalisa untuk mengukur resep kuno yang ditaksir berusia 3.250 tahun. Para peneliti tersebut lalu bekerja sama dengan brewer asal Skotlandia, Jim Merrington, untuk mencoba memproduksi bir berdasarkan resep kuno tersebut. Botol pertama yang dijual dibandrol seharga $7.686, namun tak lama kemudian harga tersebut menyusut hingga $75 untuk satu botolnya. Beberapa tahun kemudian, brewery milik Merrington resmi ditutup. Kutukan Ratu Nefertiti? Mungkin saja.
4. ink The Bismarck (Brewdog Brewery)
Harga: $80/375ml
Kandungan alkohol: 41%
Mencomot nama dari salah satu kapal perang terbesar milik tentara Nazi, Sink the Bismarck adalah sebuah ‘serangan balik’ dari Brewdog’s kepada Schorschbräu, brewery asal Jerman yang memegang rekor sebagai bir yang paling keras. Brewdog’s tidak saja mencuri rekor tersebut namun ia juga meredenifisikan ulang mengenai teknik brewing. Brewdog menyebut Sink the Bismarck sebagai ‘quadruple IPA’. Diproses melalui penyulingan dan pembekuan sebanyak empat kali, menggunakan bunga hop empat kali lebih banyak dari bir kebanyakan pada umumnya, dan empat kali lebih pahit rasanya. Dan yang pasti harganya 40 kali lipat dibanding bir biasa.
5. Utopia (Samuel Adam)
Harga: $150/700ml
Kandungan alkohol: 27%
Dibandrol seharga $150, Samuel Adams’ Utopia adalah bir termahal yang pernah dijual di Amerika. Diproduksi setiap dua tahun sekali di mana di setiap proses pembuatannya menggunakan berbagai campuran seperti brandy, cognac, bourbon, scotch casks yang disimpan selama 18 tahun. Sayangnya, bir ini dilarang penjualannya di 13 negara bagian di Amerika.
6. Schorschbock 57 (Schorschbräu)
Harga: $275/330ml
Kandungan alkohol: 57.5%
Diproduksi pada tahun 2011, Schorschbock 57 diklaim sebagai bir paling keras di dunia dengan kandungan alkohol mencapai 57.5%! Schorschbräu brewery hanya memproduksi 36 botol saja dan masing-masing botol dihargai sebesar €200. Mereka yang telah mencicipi bir ini berpendapat kalau Schorschbock terasa sangat smoky dan keras dengan campuran kismis dan alkohol tentunya.
7. Jacobsen Vintage (Carlsberg)
Harga: $400/375ml
Kandungan alkohol: 10.5%
Perusahaan bir asal Denmark ini merilis ‘the vintage trilogy’ pada tahun 2008 untuk mengimbangi pasar penjualan premium wine. Dalam kurun waktu 2008 sampai 2010 tercatat 600 botol sudah diproduksi dan dijual di beberapa restoran di sepanjang Copenhagen. Uniknya lagi, di setiap botolnya memiliki tanggal kadaluarsa hingga 2059.
8. The End Of History (Brewdog Brewery)
Harga: $765/330ml
Kandungan alkohol: 55%
Dengan harga jual $765 dan kandungan alkohol sebesar 55% membuat bir ini menjadi bir ketiga yang paling keras sekaligus menempati urutan kedua bir termahal di dunia. Belgian ale yang dibuat dengan campuran tumbuhan dan akar buah berry dari dataran tinggi Skotlandia ini diproses dengan penyulingan pada suhu terendah secara berulang kali. Kabarnya lagi, bir ini sekarang hanya ada sebanyak 12 botol yang tersisa.
9. Pabst Blue Ribbon 1844
Harga: $44/720ml
Kandungan alkohol: 6%
Di Amerika, Pabst Blue Ribbon adalah salah satu bir yang harganya cukup terjangkau alias murah meriah. Namun di Cina, Pabst diibaratkan sebagai Mercedes Benz-nya bir. Biaya produksi untuk satu botol yang dibandrol seharga $44 ini empat kali lebih tinggi dibanding biaya produksi di Amerika. PBR 1844 dibuat dengan bahan gandum karamel dari Jerman dan diendapkan selama beberapa waktu di dalam barel whisky Amerika. Brewmaster Alan Kornhauser secara khusus meramu bir yang tidak dijual di luar Cina ini untuk menyaingi penjualan wine dan brandy kelas premium.
10. Antartic Nail Ale (Nail Brewings)
Harga: $800-$1815/500ml
Kandungan alkohol: 10%
Beramal untuk kelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan membuat dan menjual bir. Antartic Nail Ale diproduksi oleh Nail Brewings, sebuah brewery asal Perth, Australia. Mereka membuat dan menjual bir yang 100% keuntungannya disumbangkan untuk The Sea Shepherd Conservation Society, sebuah organisasi nirlaba yang memperjuangkan kelestarian biota laut. Proses pembuatannya sendiri cukup unik. The Sea Shepherd menerbangkan helikopternya ke Antartika untuk mengeruk bongkahan es dan kemudian dilelehkan di Tasmania. Setelah itu, es yang sudah dicairkan tadi diterbangkan ke Perth untuk di-brewing. Bir ini hanya diproduksi sebanyak 30 botol dan untuk botol pertama yang dilelang laku seharga $800.
Artikel by, POINT Consultant