Setiap Orang Ada Masanya, Setiap Masa Ada Orangnya
(Puisi oleh Bayu Irsandy)
Setiap Orang Ada Masanya, Setiap Masa Ada Orangnya
(Puisi oleh Bayu Irsandy)
Di setiap jejak yang tertinggal di lorong waktu,
Ada wajah-wajah yang pernah mendamba dan berlalu,
Di tiap derasnya arus zaman yang tak kenal ragu,
Manusia datang, mengisi peran, lalu pergi menjauh.
Setiap orang ada masanya, seperti mentari yang merangkak naik,
Memberikan cahaya, menghangatkan, dan menyisakan bayang ketika tenggelam,
Mereka hadir membawa harapan, mewujudkan mimpi yang melambai-lambai,
Namun, kala tiba waktunya, mereka menyerah pada alur alam.
Di saat bintang-bintang menyala terang di langit malam,
Ada pahlawan tak bernama, berlalu tanpa jejak atau gema,
Mereka adalah titian yang menyusuri gelapnya malam,
Tersenyum di balik sinar redup, meski dunia tak pernah mengingat nama.
Setiap masa ada orangnya, datang dengan mimpi yang berbeda,
Mereka yang meretas sejarah dengan langkah-langkah berani,
Di setiap detak waktu yang bergulir tanpa jeda,
Ada jiwa-jiwa baru yang melanjutkan harapan yang hampir mati.
Bagai daun-daun gugur yang tersapu angin senja,
Manusia silih berganti, meninggalkan kenangan yang memudar,
Namun, di balik setiap yang pergi, selalu ada yang tiba,
Mengisi kekosongan dengan warna baru yang tak lagi sama.
Mereka hadir untuk masa yang belum dikenal,
Bercerita dengan bahasa yang belum sempat terdengar,
Setiap orang menorehkan kisah di kanvas kehidupan yang abadi,
Lalu menyerahkannya pada tangan masa yang akan menyambut.
Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya,
Tak ada yang abadi, kecuali pergantian yang tiada henti,
Dan kita hanya bagian kecil dari perputaran ini,
Hadir, hidup, mencinta, lalu kembali menjadi mimpi.
Kita adalah debu di padang waktu yang luas,
Terbang bersama angin perubahan yang tak kenal lelah,
Namun di setiap kepergian, selalu ada bekas,
Seberkas kenangan di masa yang akan tiba, meski samar, meski tak jelas.