Pantai Serit Blitar
Pantai Serit merupakan pantai di Blitar selatan yang semakin mudah diakses setelah adanya Jalur Lintas Selatan (JLS).
Pantai Serit secara administratif masuk dalam wilayah Desa Serang, Kec. Panggungrejo, Kab Blitar.
Jadi, pantai ini bisa disebut sebagai lokasi wisata baru yang sebenarnya tidak baru sekali. Lokasinya sekitar 3 km sebelah barat Pantai Serang. Tepatnya, di Desa Serang, kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Cerita Rakyat
Pantai Serit di Blitar konon pernah menjadi lokasi Raja Majapahit Hayam Wuruk melakukan tapa brata. Apa alasan Hayam Wuruk bertapa di pantai selatan ini?
Karena Pantai Serit merupakan muara pertemuan Sungai Klatak dan Sungai Sumbersari. Warga setempat menyebutnya tetor, artinya bertemunya sungai dan laut. Tetor lalu menjadi nama awal pantai itu sebelum berubah nama menjadi Pantai Serit.
Nama Tetor sendiri berubah menjadi Serit, setelah pasukan Mataram membabat wilayah itu untuk dijadikan permukiman.
Baca juga:Cerita Hayam Wuruk Pernah Tapa Brata di Pantai Serit Blitar
Dalam tradisi masa kerajaan, seorang pejabat saat melakukan ritual agung akan melakukan di dua lokasi. Pertama di gunung sebagai simbol lingga, kedua di laut sebagai simbol yoni.
"Filosofinya, lingga atau gunung, semua mata air berasal dari gunung akan bermuara ke yoni atau laut. Begitu juga dengan kehidupan manusia. Semua wiji sejatinya bapak adalah bermuara ke ibu, untuk mendapatkan buah atau hasil," ujar Sesepuh Desa Serang, Raban Yuwono kepada detikJatim.
"Di dalam Kitab Negarakertagama dituliskan, tetor adalah tempat bertempurnya (bertemunya) sungai dan laut. Nah di situlah Hayam Wuruk melalukan ritual agung," kata Raban.
Baca juga:Kisah Tragis Terbunuhnya Joko Pangon di Balik Legenda Candi Gedog Blitar
Raban melanjutkan, di Negarakertagama juga disebutkan, Hayam Wuruk melakukan ritual agung diantara tahun 1283-1293. Artinya, sebelum dia menjadi Raja Majapahit.
Di situ diceritakan, Hayam Wuruk memulai ritual di Candi Palah (Penataran, Nglegok), lalu ke pendarmaan Eyangnya yakni Raden Wijaya di Candi Simping Kademangan. Kemudian meneruskan laku di Candi Sawentar Kanigoro dan berjalan menuju arah selatan ke Desa Bacem.
Sampai di situ, memang ditemukan Prasasti Bacem. Karena saat itu masih hutan belantara, rombongan meneruskan perjalanan dengan menyusuri sungai dan berhenti di simpang tiga Kali Klatak. Kemudian ke selatan ada Kali Sumbersari yang keduanya bermuara di Tetor atau Serit ini, menurut tokoh spiritual Blitar.
Berikut foto dokumentasi sekitar pantai Serit Blitar :