Raden Saleh : Analisis Genealogis dan Integrasi Kultural dalam Aristokrasi Jawa
https://youtu.be/GfOVm822YIw?si=LNq9tQUQ5Pwt3Th2
*Raden Saleh: Analisis Genealogis dan Integrasi Kultural dalam Aristokrasi Jawa*
## Ringkasan Temuan
Raden Saleh Sjarif Boestaman (1811–1880), pelukis legendaris Indonesia, memang merupakan keturunan Arab dari garis ayah dan bangsawan Jawa dari garis ibu. Ayahnya, Sayyid Husen bin Alwi bin Awal bin Yahya, berasal dari Hadramaut, Yaman, sementara ibunya, Mas Adjeng Zarip Hoesen, merupakan ningrat Jawa dari Terboyo, Semarang[3][6][8]. Meskipun memiliki silsilah Arab yang terhubung ke Nabi Muhammad melalui klan Sayyid, Raden Saleh lebih memilih gelar Jawa "Raden" sebagai identitas kultural, menolak gelar keagamaan "Habib" atau "Sayid"[1][4]. Integrasinya ke dalam struktur keraton Jawa, termasuk pernikahan dengan keluarga Hamengku Buwono VI, memperkuat posisinya sebagai bagian dari elite birokrasi Mataram yang menjembatani tradisi lokal dan pengaruh global[5][7].
---
## Asal Usul Keturunan Arab: Jejak Hadramaut dan Jaringan Diaspora
### Migrasi Keluarga dari Hadramaut ke Jawa
Keluarga Raden Saleh merupakan bagian dari gelombang migrasi orang Hadramaut ke Nusantara pada abad ke-18. L.W.C. van den Berg, orientalis Belanda, mencatat bahwa 95% komunitas Arab di Hindia Belanda berasal dari Hadramaut, sebuah wilayah di Yaman selatan yang dikenal sebagai pusat perdagangan dan keagamaan[1][4]. Meskipun sumber lain menyebutkan bahwa leluhur Saleh sempat bermigrasi melalui Surat (India Barat)[5], hal ini tidak bertentangan dengan narasi utama mengingat rute perdagangan abad ke-17–18 sering melibatkan persinggahan di pelabuhan India sebelum menuju Jawa[6].
### Status Sayyid dan Pergeseran Identitas
Sebagai keturunan Hasan bin Ali bin Abi Thalib, Raden Saleh secara genealogis berhak menyandang gelar "Sayyid". Namun, preferensinya terhadap gelar "Raden" mencerminkan strategi asimilasi yang lazim di kalangan peranakan Arab abad ke-19. Gelar kebangsawanan Jawa ini diperoleh melalui garis ibu, di mana kakek maternalnya, Sayyid Abdullah Boestaman, telah menikah dengan keluarga bupati Semarang[8]. Pola ini sejalan dengan praktik komunitas Hadrami di Jawa yang sering mengawinkan putri mereka dengan elite lokal untuk memperkuat pengaruh politik[4].
---
## Integrasi ke dalam Aristokrasi Jawa: Jalur Birokrasi dan Pernikahan
### Pengangkatan sebagai Bagian Birokrasi Keraton
Pamannya, Kyai Adipati Soero Menggolo (Bupati Semarang), memainkan peran kunci dalam membawa Raden Saleh ke lingkaran kekuasaan. Sebagai anggota Javaansch Weldeding Genootschap—lembaga filantropi yang berafiliasi dengan Belanda—Suro Menggolo memperkenalkan Saleh kepada jaringan seni dan politik kolonial[3][8]. Meskipun tidak secara langsung menjabat sebagai Tumenggung, hubungan kekerabatan ini membuka akses Saleh ke lingkungan keraton, yang kemudian diperkuat melalui pernikahannya dengan Raden Ayu Danudirja, sepupu Hamengku Buwono VI[7].
### Lukisan sebagai Alat Legitimasi Kekuasaan
Karya-karya Raden Saleh untuk Keraton Yogyakarta, seperti lukisan portrait Hamengku Buwono VI dan permaisurinya, tidak hanya mencerminkan keahlian teknis tetapi juga fungsi politis. Gaya naturalis-Eropa yang dipadukan dengan simbolisme Jawa (misalnya penggunaan warna hijau keramat pada busana Sultan) menjadi alat visual untuk menegaskan otoritas penguasa Mataram di tengah tekanan kolonial[7].
---
## Konflik Identitas dan Pilihan Kultural
### Penolakan terhadap Gelar Keagamaan Arab
Penolakan Raden Saleh terhadap gelar "Habib" atau "Sayid" perlu dilihat dalam konteks politik identitas abad ke-19. Pemerintah kolonial Belanda memberlakukan kebijakan segregasi melalui
*Wijkenstelsel* (Sistem Kampung) yang membatasi interaksi antar-etnis. Dengan memilih identitas Jawa, Saleh menghindari stigma sebagai "non-pribumi" sekaligus mengakses hak istimewa sebagai bangsawan[1][4]. Lukisan "Penangkapan Diponegoro" (1857) secara paradoks menunjukkan ambivalensi ini: meski dibiayai Belanda, komposisi visualnya menyiratkan simpati terselubung terhadap perlawanan Jawa[5].
### Adaptasi Gaya Seni sebagai Cermin Hibriditas
Pelatihan seni di Eropa (1829–1851) tidak menghapus akar kultural Saleh. Dalam lukisan "Perburuan Banteng" (1855), ia menggabungkan teknik perspektif Barat dengan narasi lokal tentang
*blantik* (juru sembelih tradisional), menciptakan alegori perlawanan terhadap eksploitasi kolonial[6]. Pendekatan ini mencerminkan posisi uniknya sebagai perantara budaya—seorang keturunan Arab yang menjadi juru bicara estetika Jawa.
---
## Kritik terhadap Narasi Keseragaman Keturunan
### Keragaman Asal-Usul Komunitas Arab di Jawa
Meskipun mayoritas sumber menyebut Hadramaut sebagai asal-usul keluarga Saleh, dokumen arsip kolonial mengungkap keragaman jalur migrasi. Kakek buyutnya, Awal bin Yahya, tercatat sebagai pedagang rempah yang awalnya menetap di Gujarat sebelum pindah ke Jawa pada 1740-an[5]. Hal ini menunjukkan bahwa kategori "keturunan Arab" di Nusantara abad ke-19 bersifat cair, sering mencakup garis keturunan campuran India-Arab.
### Peran Perempuan dalam Transmisi Status
Pengaruh garis ibu dalam mobilitas sosial Saleh patut dicatat. Pernikahan ibunya, Mas Adjeng Zarip Hoesen, dengan Sayyid Husen tidak hanya memberikan status bangsawan tetapi juga akses ke tanah
*lungguh* (hak pakai lahan keraton) di Semarang[8]. Praktik matrilokal ini umum di kalangan elite Jawa, di mana garis keturunan perempuan menjadi jembatan bagi asimilasi kelompok pendatang.
---
## Simpulan: Arab-Jawa sebagai Identitas Hibrid
Raden Saleh merepresentasikan sintesis unik antara warisan Arab dan konteks sosio-kultural Jawa. Pilihan strategisnya untuk menonjolkan identitas Jawa melalui gelar "Raden" dan ikatan dengan keraton tidak mengubah fakta genealogis tentang keturunan Hadramaut-nya. Justru, hibriditas ini menjadi kekuatan yang memungkinkannya menavigasi dunia kolonial sambil menjaga otonomi artistik. Penelitian lanjutan terhadap arsip keluarga Hadrami di Yaman dan Jawa diperlukan untuk memetakan jaringan diaspora yang membentuk figura historis semacam Saleh.
Citations:
[1] Ketika Raden Saleh Enggan Digelari “Habib” atau “Sayid” https://pepnews.com/2018/02/16/ketika-raden-saleh-enggan-digelari-habib-atau-sayid
[2] Keraton Yogyakarta Terlibat dalam Siasat Menjebak Dipanagara? https://nationalgeographic.grid.id/read/131676948/keraton-yogyakarta-terlibat-dalam-siasat-menjebak-dipanagara
[3] Kisah Raden Saleh, Lahir hingga Akhir Hayatnya Sang Pelukis Raja https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GbmBo9Pk-kisah-raden-saleh-lahir-hingga-akhir-hayatnya-sang-pelukis-raja
[4] Ketika Raden Saleh Enggan Diberi Gelar "Habib" atau "Sayid" https://www.kompasiana.com/syahirulalimuzer/5a851c4bab12ae7e666e5323/ketika-raden-saleh-enggan-digelari-habib-atau-sayid
[5] [PDF] Raden Saleh Syarif Bustaman (circa 1811-1880) and the Java War ... https://luk.staff.ugm.ac.id/itd/RadenSaleh/archipel-2927-PeterCareyADissidentFamilyHistory.pdf
[6] Sosok Raden Saleh, Cucu Rasulullah Pelukis Legendaris yang ... https://www.liputan6.com/islami/read/5053579/sosok-raden-saleh-cucu-rasulullah-pelukis-legendaris-yang-enggan-disebut-habib
[7] Restorasi Lukisan Raden Saleh - Keraton Yogyakarta https://www.kratonjogja.id/peristiwa/61-restorasi-lukisan-raden-saleh/
[8] Raden Saleh, Pelukis Legendaris asal Hindia Belanda - Ruangguru https://www.ruangguru.com/blog/biografi-raden-saleh
[9] Mengenal Raden Saleh Beserta Karya Lukisannya - detikcom https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6502449/mengenal-raden-saleh-beserta-karya-lukisannya
[10] Biografi Singkat Raden Saleh dan Karyanya yang Terkenal - Tirto.id https://tirto.id/biografi-singkat-raden-saleh-dan-karyanya-yang-terkenal-gwkS
[11] Lelaki Indonesia di Freemasonry, Raden Saleh hingga Kapolri https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160204123536-20-108855/lelaki-indonesia-di-freemasonry-raden-saleh-hingga-kapolri
[12] Mencuri Raden Saleh Hampir Tayang, Inilah Asal Usul Nama Jalan ... https://www.tempo.co/teroka/mencuri-raden-saleh-hampir-tayang-inilah-asal-usul-nama-jalan-itu-di-cikini-316525
[13] Habib Luthfi bin Yahya Ungkap Nama Asli hingga Silsilah Raden ... https://www.liputan6.com/islami/read/5172402/habib-luthfi-bin-yahya-ungkap-nama-asli-hingga-silsilah-raden-saleh-yang-keturunan-rasulullah-saw
[14] Keraton Yogyakarta on Instagram - kratonjogja https://www.instagram.com/kratonjogja/p/CBgHkN6jA8f/
[15] Mengenal Raden Saleh, Pelopor Seni Lukis Modern di Indonesia https://cdn-web.ruangguru.com/landing-pages/assets/hs/5-fakta-raden-saleh.jpg?sa=X&ved=2ahUKEwjL_eix-byMAxX0DRAIHS_rBu4Q_B16BAgLEAI
[16] Raden Saleh - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Saleh
[17] Raden Saleh dan Lukisan dari Keturunan Arab Anti-Penjajahan https://khazanah.republika.co.id/berita/q1jnhp320/raden-saleh-dan-lukisan-dari-keturunan-arab-antipenjajahan
[18] Silsilah Raden Saleh dan Lukisannya yang Terkenal | kumparan.com https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/silsilah-raden-saleh-dan-lukisannya-yang-terkenal-20FpKugHdPK
[19] Mengenal Raden Saleh, Pelopor Seni Lukis Modern di Indonesia https://cdn-web.ruangguru.com/landing-pages/assets/hs/5-fakta-raden-saleh.jpg?sa=X&ved=2ahUKEwj5luKx-byMAxXIavUHHfkYFmsQ_B16BAgHEAI
Diposting ulang oleh POINT Consultant