Buku Demokrasi Kita
Karya Mohammad Hatta
Buku Demokrasi Kita karya Mohammad Hatta membahas tentang pandangan Hatta mengenai demokrasi yang harus sesuai dengan kondisi sosial dan politik Indonesia, bukan hanya meniru model Barat, serta mengkritik penyimpangan demokrasi dan krisis kepemimpinan pasca-Dekrit Presiden 1959. Hatta menekankan pentingnya "Demokrasi Kita" yang berakar pada nilai-nilai bangsa Indonesia, seperti kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah, untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Pokok-pokok Isi Buku
- Demokrasi Kita yang Khas Indonesia: Hatta mengusulkan agar Indonesia tidak sekadar mengikuti demokrasi Barat (liberal atau sosialis), melainkan menciptakan sendiri format demokrasi yang baik sesuai dengan kemajuan bangsa.
- Kritik Terhadap Penyimpangan Demokrasi: Buku ini merupakan kritik terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia pasca-Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang dianggap semakin jauh dari idealisme demokrasi yang sesungguhnya.
- Pentingnya Idealisme dan Realita: Hatta menunjukkan pertentangan antara idealisme menciptakan pemerintahan yang adil dan realita di lapangan yang justru menjauhkan dari demokrasi.
- Kewajiban Pemimpin Bangsa: Hatta mengkritik para pemimpin partai politik pada masa itu yang dianggapnya gagal dan tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya, bahkan mengacu pada quote dari penyair Jerman, Schiller, "Suatu abad besar telah lahir, namun ia menemukan generasi kerdil".
- Demokrasi Sosial dan Ekonomi: Selain demokrasi politik, Hatta juga menekankan perlunya demokrasi ekonomi untuk mewujudkan kesetaraan dan persaudaraan dalam kehidupan manusia.
- Sumber Gagasan Demokrasi Indonesia: Pemikiran Hatta bersumber dari ajaran Islam, asas kekeluargaan/kebersamaan, sosialisme Barat, serta kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan pendidikan Indonesia.
- Tujuan Demokrasi: Cita-cita Hatta adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera melalui demokrasi yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan zaman.
Latar Belakang dan Relevansi
- Buku Demokrasi Kita awalnya diterbitkan sebagai tulisan yang dimuat di majalah Pandji Masjarakat pada tahun 1960, namun dilarang terbit dan bahkan dilarang disimpan oleh pemerintah pada masa itu.
- Meskipun diterbitkan pada tahun 1966, kritik dan pemikiran Hatta dalam buku ini dianggap masih relevan untuk kondisi demokrasi Indonesia masa kini, terutama terkait krisis kepemimpinan dan perlunya "Demokrasi Kita" yang khas.
Berikut Buku Demokrasi Kita Karya Mohammad Hatta :
PC

