Korupsi di Tiongkok
Korupsi adalah masalah kronis di Tiongkok yang berlanjut dari zaman kekaisaran hingga era modern, memengaruhi semua sektor seperti administrasi, hukum, dan pendidikan, meskipun pemerintah telah melancarkan kampanye anti-korupsi besar-besaran, termasuk hukuman berat seperti hukuman mati. Kampanye ini, yang dimulai sejak 2013 di bawah Presiden Xi Jinping, telah menghukum lebih dari satu juta pejabat, termasuk pejabat senior, dan dianggap sebagai "ancaman terbesar" bagi Partai Komunis.
Sejarah Korupsi di Tiongkok
- Zaman Kekaisaran: Korupsi telah ada sejak lama di Tiongkok, bahkan sebelum pembentukan Republik Rakyat Tiongkok.
- Era Modern: Korupsi tetap menjadi masalah signifikan di Republik Rakyat Tiongkok, yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
Kampanye Anti-Korupsi Pemerintah
- Hukuman Berat: Pemerintah Tiongkok telah melakukan upaya keras untuk memberantas korupsi dengan menerapkan hukuman berat, termasuk hukuman penjara seumur hidup dan bahkan hukuman mati untuk para koruptor.
- Kampanye Xi Jinping: Sejak 2013, Presiden Xi Jinping telah melancarkan kampanye anti-korupsi yang agresif, yang telah menghukum jutaan pejabat, termasuk pejabat tinggi, dengan hukuman penjara berat.
- Penyelidikan Pejabat Tinggi: Kampanye ini berhasil menyelidiki puluhan "harimau" (sebutan untuk pejabat senior), termasuk menteri dan kepala perusahaan negara.
Dampak dan Tantangan
- Dampak Luas: Korupsi meresap ke seluruh aspek administrasi, penegakan hukum, layanan kesehatan, dan pendidikan.
- Tantangan Budaya: Korupsi di Tiongkok sering dikaitkan dengan aspek politik dan budaya "koneksi" atau guanxi, yang memungkinkan pejabat menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi.
- Ancaman bagi Partai: Xi Jinping sendiri telah menyatakan bahwa korupsi merupakan "ancaman terbesar bagi partai" dan bahwa pemberantasannya adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan rakyat.
Korupsi di Tiongkok memiliki sejarah panjang sejak masa kekaisaran, yang terus berlanjut hingga kini, didorong oleh praktik seperti renzhi (pemerintahan yang bertentangan dengan aturan hukum) dan guanxi (koneksi pribadi). Bentuk korupsi telah berevolusi dari penipuan kecil menjadi penyelewengan aset besar-besaran setelah reformasi tahun 1990-an, memicu kampanye anti-korupsi yang tegas, termasuk hukuman mati bagi pejabat korup untuk menciptakan efek jera. orupsi secara harfiah diartikan sebagai penggelapan atau penyalahgunaan uang negara, perusahaan, organisasi, yayasan, dan uang lainnya untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
Korupsi merupakan masalah serius bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Tiongkok. Korupsi di Tiongkok telah tercatat sejak era dinasti dan terus berkembang hingga zaman modern, terutama setelah dimulainya era gaige-kaifang (reformasi & pembukaan). Sejak berdiri pada tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) telah berupaya memberantas korupsi. Memasuki abad ke-21, ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat. Hu Jintao, yang memimpin Tiongkok pada awal abad ke-21 (2002-2013), memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberantas korupsi.
Bahwa pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya internet, untuk memberantas korupsi di Tiongkok pada era Hu Jintao, membawa hasil yang signifikan dibandingkan dengan era pemerintahan sebelumnya. Keberhasilan ini juga meningkatkan kepuasan publik terhadap efektivitas upaya pemberantasan korupsi di Tiongkok.
Asal-usul dan Faktor Historis
- Kekaisaran Tiongkok: Korupsi telah mengakar sejak zaman kekaisaran, di mana para pejabat mengeksploitasi jabatan untuk keuntungan pribadi, yang berkontribusi pada kemerosotan dan keruntuhan banyak dinasti.
- Renzi vs. Fazi: Korupsi sering kali dikaitkan dengan gagasan renzhi (pemerintahan oleh manusia), yang berlawanan dengan fazi (aturan hukum), yang mengandalkan kejujuran dan keadilan.
- Guanxi: Budaya guanxi, yaitu koneksi pribadi, memainkan peran sentral dalam mengamankan keuntungan dan memajukan karier, sering kali meletakkan dasar bagi kemitraan bisnis daripada kepercayaan dan rasa hormat.
Korupsi dalam Era Modern
- Perubahan Bentuk: Setelah reformasi tahun 1990-an, korupsi beralih dari pencurian kecil menjadi penyelewengan aset besar seperti tanah, tambang, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Kampanye Anti-Korupsi: Pemerintah Tiongkok, termasuk di bawah kepemimpinan Xi Jinping, telah meluncurkan kampanye anti-korupsi yang tegas, memenjarakan banyak pejabat.
- Dampak: Kebijakan ini, yang terkadang melibatkan hukuman mati, bertujuan untuk menciptakan efek jera dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah, meskipun praktik korupsi masih terus berlanjut.
Korupsi umumnya dianggap sebagai sebuah kejahatan apapun konteksnya. Namun, temuan-temuan pada kasus Cina menunjukkan bahwa korupsi, pada tingkat yang signifikan, berkontribusi positif pada ekonomi makro. Hal ini membuat langkah-langkah anti-korupsi Cina saat ini membawa konsekuensi negatif terhadap kinerja ekonomi nasional. Meskipun demikian, pemerintahan Presiden Xi Jinping terus menegakkan kampanye anti-korupsi yang dimulai sejak 2013 dengan mempertaruhkan kemajuan ekonomi sebagai sumber legitimasi yang paling penting bagi Partai Komunis China. Penelitian ini membuktikan bahwa kelangsungan program anti-korupsi di Cina pada era Xi Jinping merupakan bentuk kebijakan populis yang rasional.
Aspek populisme berkaitan dengan kebutuhan rezim dalam menanggapi permintaan masyarakat akan pemerintahan yang bersih, sementara aspek rasionalitas didasarkan pada pertimbangan bahwa kebijakan tersebut memenuhi kepentingan rezim untuk (1) mengamankan legitimasi, (2) membersihkan saingan politik, dan ( 3) mempersiapkan lingkungan yang ramah bagi perekonomian Cina yang lebih liberal di masa depan.
BACA DISINI :
Vietnam mencetak 40 poin dari 100 pada Indeks Persepsi Korupsi 2024 yang dilaporkan oleh Transparency International. Indeks Korupsi di Vietnam rata-rata mencapai 30,43 Poin dari tahun 1997 hingga 2024, mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 42,00 Poin pada tahun 2022 dan titik terendah sebesar 24,00 Poin pada tahun 2002.
Vietnam - Indeks Korupsi
Penegakan HukumVietrnam Korupsi Terbesar Vietnam, Taipan Real Estat Dihukum Mati
Berikut Jurnal KORUPSI DI CHINA: PERSPEKTIF SEJARAH :

