Dua Wajah Dipa Nusantara
DN. Aidit
Dua Wajah Dipa Nusantara Aidit merujuk pada pandangan tentang D.N. Aidit sebagai tokoh kompleks yang menunjukkan sisi politikus cerdik dengan program pro-rakyat di satu sisi, dan di sisi lain dianggap sebagai dalang kejahatan di balik peristiwa G30S PKI yang digambarkan dalam film "Pengkhianatan G30S/PKI". Buku-buku dan diskusi tentang Aidit, seperti karya Arif Zulkifli, membahas ketokohan Aidit yang penuh kontradiksi, meliputi idealismenya dalam memperjuangkan Indonesia tanpa kelas dan kiprahnya dalam membesarkan PKI pada Pemilu 1955, serta citranya yang dingin dan penuh muslihat dalam peristiwa politik tahun 1965.
Sisi "Positif" dan Idealistik
1. Peningkatan PKI
Aidit, yang memimpin PKI pada usia 31 tahun, berhasil menaikkan partai ini menjadi partai besar di Indonesia pada Pemilu 1955, dengan klaim 3,5 juta pendukung, menjadikannya partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan Cina.
2. Pro-Rakyat
Ia mengembangkan berbagai program untuk kelompok masyarakat seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, dan Barisan Tani Indonesia (BTI), yang meraih dukungan luas dari rakyat kecil.
3. Idealisme Komunis
Aidit memilih jalan komunisme karena dianggap sesuai dengan idealismenya untuk menciptakan Indonesia tanpa kelas.
Sisi "Negatif" dan Kontroversial
1. Tokoh G30S PKI
Citranya diidentikkan dengan tokoh jahat dan penuh muslihat dalam film "Pengkhianatan G30S/PKI," yang menampilkan dirinya memerintahkan pembunuhan massal 1965.
2. Dikuasai oleh Ketakutan dan Kekecewaan
Penulisan tentang Aidit, seperti dalam buku Arif Zulkifli, juga menyoroti sisi ketakutan, kekecewaan, dan pergerakan bawah tanah yang terkait dengannya.
3. Mitos dan Pembelajaran
Setelah peristiwa 1965, Aidit menjadi mitos yang dibenci namun tetap dipelajari secara diam-diam di kemudian hari.
Konteks Sejarah
1. Peristiwa 1965
Prahara tahun 1965 menjadi titik balik bagi Aidit dan PKI, yang berujung pada perburuan dan pembantaian massal serta kehancuran partai.
2. Eksekusi
Aidit dieksekusi mati pada 23 November 1965, bersama dengan berakhirnya keberadaan PKI.
Berikut Bukunya :

