Teknik sampling
Teknik sampling adalah bagian dari
metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari
populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik
dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan
populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori
statistika.
Tahapan
sampling adalah:
1.
Mendefinisikan
populasi hendak diamati.
2.
Menentukan
kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin.
3.
Menentukan
metode sampling yang tepat.
4.
Melakukan
pengambilan sampel (pengumpulan data).
5.
Melakukan
pengecekan ulang proses sampling.
Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak
dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan
biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai
cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian
kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya
dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi,
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas
sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase
tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel,
mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan
mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel
statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh
populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut
sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh
statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar
ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan
tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran
sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang
berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda
akan mendapatkan respon yang sama) dan plus / minus 5 persentase poin margin
dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang
lebih kecil dari kesalahan.
Beberapa survei dengan melalui
pertanyaan tertulis dan tes, kriteria yang sesuai untuk memilih metode dan
teknologi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai macam responden survei,
survei dan administrasi statistik analisis dan pelaporan semua layanan yang
diberikan oleh pengantar komunikasi. Namun, oleh karena sifat teknisnya metode
pilihan pada survei atau penelitian oleh karena sifat teknis, maka topik yang
lain tidak tercakup dalam cakupan ini.
Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian populasi
penelitian yang digunakan untuk memperkirakan hasil dari suatu penelitian.
Sedangkan teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang
berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.
Pengertian sampling atau metode
pengambilan sampel menurut penafsiran beberapa ahli . Beberapa diantarnya
adalah sebagai berikut;
Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel (Sugiyono, 2001: 56).
Teknik sampling adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan
sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang representatif. (Margono, 2004)
TUJUAN
DAN TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL
Sampling mempunyai beberapa tahapan
serta tujuan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Tujuan
Pengambilan Sampel;
1.
Populasi
terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
2.
Keterbatasan
tenaga, waktu, dan biaya.
3.
Adanya
asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh sampel.
4.
Tahapan
Pengambilan Sample diantaranya;
Ø
Mendefinisikan
populasi yang akan diamati.
Ø
Menentukan
kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang mungkin.
Ø
Menentukan
teknik atau metode sampling yang tepat.
Ø
Melakukan
pengambilan sampel (pengumpulan data).
Ø
Melakukan
pemeriksaan ulang pada proses sampling.
TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL LENGKAP
Cara Pengambilan Sampel bermacam-macam
tergantung jenis penelitian yang akan dilakukan.
Secara garis besar, metode pengambilan
sampel terdiri dari 2 kelas besar yaitu
1. Probability Sampling (Random Sample).
2. Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).
Kedua jenis tersebut terdiri dari
pengambilan secara acak dan pengambilan sampel tidak acak. Kedua jenis ini juga
memiliki sub – sub lain yang diantaranya adalah purposive sampling, snowball
samping, cluster sampling dll.
PROBABILITY
SAMPLING
Probability sampling adalah Metode
pengambilan sampel secara random atau acak. Dengan cara pengambilan sampel ini.
Seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi sampel penelitian. Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis
yang lebih spesifik, antara lain:
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random
Sampling).
Pengambilan
sampel acak sederhana disebut juga Simple Random Sampling. teknik penarikan
sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor
undian.
Terdapat 2
pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana. Pendapat pertama
menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga
setiap sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua
menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel
menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling sering digunakan adalah
Simple Random Sampling dengan pengembalian. Kelebihan metode ini yaitu dapat
mengurangi bias dan dapat mengetahui standard error penelitian. Sementara
kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar
dapat merepresentasikan populasi yang dimaksud.
Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana: Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30
sampel, sedangkan populasi penelitian berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti
membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama.Setelah mendapatkan sampel
pertama, maka nama yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh
sehingga probabilitas responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama.
Langkah tersebut kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan
penelitian.
2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic
Random Sampling).
Metode
pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang,
maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke
dalam masing-masing kelompok lalu diambil secara acak tiap kelompok.
Contoh Sampel
Acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap orang ke-10 yang datang
ke puskesmas. Jadi setiap orang yang datang di urutan 10,20,30 dan seterusnya
maka itulah yang dijadikan sampel penelitian.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random
Sampling).
Metode
Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu.
Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer
tingkat menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari
masing-masing kelompok tersebut.
4. Pengambilan
Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling).
Cluster Sampling
adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini
dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan metode Cluster Random
Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang
berbeda di dalam suatu instansi.
5. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi
Stage Sampling).
Proses
pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat
dua, tiga atau lebih.
Misalnya :
Ø
Masing-masing
DAPIL per kabupaten/kota.
Ø
Kabupaten/kota
- Dapil - Kecamatan - Desa - RW – RT – Kelompok Kontituen – Kontituen.
Ø
Organisasi
masyarakat (rutin) keagamaan, komunitas, kumpulan, pemuda, kelompok tani.
NON- PROBABILITY SAMPLING / NON RANDOM
SAMPLE
1.
Purposive
Sampling.
Purposive
Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel.
Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi
merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan tujuan
penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang
menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan
dari kelompok penelitian.
Misalnya, calon
responden kontituen tingkat kepemilihan terhadap calon legieslatif dibawah 50
%.
Contoh Purposive
Sampling: ternyata dalam ilmu positif approach kontituen yang dalam kategori
dibawah 50 % di datangi, di silaturohim bisa meningkatkan nilai prosentase
untuk dapat memilih calon legislatif. Mungkin cara-cara seperti ini
mengeluarkan banyak waktu dan energi.
2. Snowball Sampling.
Snowball
Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan wawancara atau
korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel pertama untuk
mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh
kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Metode
pengambilan sampel Snowball atau Bola
salju ini sangat cocok untuk penelitian mengenai hal-hal yang sensitif dan
membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya penelitian tentang kaum/kelompok
kontituen waria, penderita HIV, kelompok ideologi radikal, dan kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling.
Pada metode
penentuan sampel tanpa sengaja
(accidental) ini, peneliti mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada
saat itu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang
sampelnya sulit didapatkan.
Dengan demikian,
peneliti mengambil sampel saat itu juga, saat menemukan kasus tersebut.
Kemudian peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang
telah ditentukan oleh peneliti. Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga
cocok untuk penelitian yang bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin
meneliti kebersihan kota-kota besar.
4. Quota Sampling.
Metode
pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik sampling ini
mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti.
Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudah diketahui
sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitian cukup tinggi jika
menggunakan metode ini.
5. Teknik Sampel Jenuh.
Teknik Sampling
Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota populasi
sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang.
Demikian sekilas artikel tentang
pengertian, metode teknik pengambilan sampel atau teknik sampling jenis
snowball sampling, purposive sampling, cluster, sampel jenuh dan Cara
Pengambilan Sampel dalam penelitian kualitatif dan penelitian lainnya.