Lingkungan Kerja
Lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan. Pada umumnya lingkungan tidak dapat dikuasai oleh
perusahaan sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan kerja banyak sekali dari faktor internal dari karyawan maupun dari
lingkungan itu sendiri. Diantaranya faktor lingkungan, faktor penduduk, faktor
pelayanan kesehatan serta faktor prilaku masyarakt itu sendiri.
Definisi
Lingkungan Kerja
Definisi lingkungan kerja menurut
Komarudin (2001: 87) adalah kehidupan sosial psikologi dan fisik dalam organisasi
yang berpengaruh terhadap pekerjaan karyawan dalam melakukan tugasnya. Jadi
dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah keadaan di sekitar para pekerja
sewaktu pekerja melakukan tugasnya yang mana keadaan ini mempunyai pengaruh
bagi pekerja pada waktu melakukan pekerjaannya dalam rangka menjalankan operasi
perusahaan. Lingkungan kerja mempunyai makna yang penting bagi pekerja dalam
menyelesaikan tugasnya.
Tujuan utama pengaturan lingkungan kerja
adalah naiknya produktivitas perusahaan. Oleh karenanya pengadaan fasilitas
lingkungan kerja yang baik adalah secukupnya saja, jangan sampai tenaga kerja
merasa terlalu dimanja dalam bekerja, sehingga hasil yang dicapai tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perencanaan dan
pengaturan lingkungan kerja tidak dapat diabaikan begitu saja, karena hal itu
berpengaruh pada jalannya operasi perusahaan.
Jenis
Lingkungan Kerja
Siagian (2001:57) berpendapat bahwa
lingkungan kerja ada dua macam, yaitu
1. Lingkungan kerja fisik.
Ada beberapa
kondisi fisik dari tempat kerja yang baik yaitu :
a. Bangunan tempat
kerja disamping menarik untuk dipandang juga dibangun dengan pertimbangan
keselamatan kerja.
b. Ruang kerja yang
longgar dalam arti penempatan orang dalam suatu ruangan tidak menimbulkan
perasaan sempit.
c. Tersedianya
peralatan yang cukup memadai.
d. Ventilasi untuk
keluar masuknya udara segar yang cukup.
e. Tersedianya
tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti kafetaria baik dalam lingkungan
perusahaan atau sekitarnya yang mudah dicapai karyawan.
f. Tersedianya
tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau musholla, baik dikelompokkan
organisasi maupun disekitarnya.
g. Tersedianya
sarana angkutan, baik yang diperuntukkan karyawan maupun angkutan umum yang
nyaman, murah dan mudah diperoleh.
2. Lingkungan kerja non fisik.
Lingkungan kerja
non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan dalam arti terciptanya
hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan atasan, karena pada hakekatnya
manusia dalam bekerja tidak mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan
bentuk aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan.
Pengertian
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah salah satu
faktor eksternal yang sangat berpengaruh dalam menunjang hasil kerja yang
maksimal dalam setiap pekerjaan. Apabila lingkungan kerja kurang kondusif maka
akan menyebabkan kinerja tenaga kerja yang akan menurun ini disebabkan
kurangnya motivasi kerja yang muncul dari dalam diri tenaga kerja untuk bekerja
dengan baik.
Lingkungan kerja merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dan jenis dan lokasi pekerjaan dimana individu karyawan
berada dan beraktivitas. Produktifitas karyawan dari pekerjaan bergantung pada
tempat dan lingkungan tempat individu karyawan bekerja. Oleh karenanya,
lingkungan kerja perlu mendapat perhatian yang sangat serius dan utama karena
merupakan rumah kedua setelah tempat tinggal (Subaris dan Haryono, 2008 ; 1).
Lingkungan kerja adalah menyangkut tata
ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang
karyawan sewaktu bekerja (Zainuddin dkk, 2006). Fasilitas yang dimiliki
organisasi merupakan bagian dari lingkungan kerja yang harus diwujudkan untuk
mendukung aktivitas organisasi.
Lingkungan kerja yang tidak kondusif dan
kurang mendukung pelaksanaan aktivitas kerja dari karyawan akan mempengaruhi
tingkat keberhasilan karyawan terhadap kerjanya. Begitupun pula dengan
ketersediaan fasilitas yang kurang akan mempengaruhi efektifitas dan efisiensi
waktu kerja.
Lingkungan kerja harus menjadi perhatian
mengingat sebahagian besar waktu tiap harinya dihabiskan di tempat kerja.
Lingkungan kerja yang tidak sesuai akan menyebabkan gangguan bagi tenaga kerja
yang ada di lingkungan kerja tersebut dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi
produktifitas (Subaris dan Haryono, 2008 ; 1).
Konsep
Lingkungan Kerja
Lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh atas pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan. Pada umumnya lingkungan tidak dapat dikuasai oleh
perusahaan sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam pengertian lain juga disebutkan
bahwa Lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam
kehidupan yang senantiasa berkembang. Pengertian lain juga menyebutkan
lingkungan adalah segala hal yang terkait dengan operasional perusahaan dan
bagaimana kegiatan operasional tersebut dapat berjalan.Lingkungan kerja yang
baik akan sangat mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan hal ini dapat
dilihat dari peningkatan teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan
produksi yang digunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana
lingkungan kerja itu sendiri.
Lingkungan perusahaan adalah berbagai
hal atau berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari hari
organisasi, dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakan,
hingga denyut nadinya perusahaan.Lingkungan perusahaan banyak sekali sehingga
sulit disebutkan satu persatu, adapun salah satu yang termasuk dalam lingkungan
perusahaan adalah perundang-undangan beserta peraturan lainnya, sistem
birokrasi, dan sistem nilai masyarakat.
Syarat-syarat untuk dapat bekerja dengan
perasaan tentram, aman dan nyaman mengandung dua faktor utama yaitu faktor
fisik dan non fisik. Menurut Slamet Saksono berpendapat bahwa: “Segala sesuatu yang
yang menyangkut faktor fisik yang menjadi menjadi kewajiban serta tanggung
jawab perusahaan adalah tata ruangan kerja. Tata ruangan kerja yang baik adalah
yang dapat mencegah timbulnya gangguan keamanan dan keselamatan bagi
karyawan.Barang-barang yang diperlukan dalam ruang kerja harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga dapat dihindarkan gangguan yang ditimbulkan terhadap
karyawan” (Saksono, 1998:105).
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Manusia akan mampu melaksanakan
kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila
diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi
lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan
kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman.
Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat
dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, Keadaan
lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak
dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Banyak
faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja.
Berikut ini beberapa faktor yang
diuraikan Sedarmayanti (2001:21) yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu
kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya
adalah :
1. Penerangan/cahaya
di tempat kerja
2. Temperatur/suhu
udara di tempat kerja
3. Kelembaban di
tempat kerja
4. Sirkulasi udara
di tempat kerja
5. Kebisingan di
tempat kerja
6. Getaran mekanis
di tempat kerja
7. Bau tidak sedap
ditempat kerja
8. Tata warna di
tempat kerja
9. Dekorasi di
tempat kerja
10. Musik di tempat kerja
11. Keamanan di
tempat kerja
Berikut ini akan diuraikan masing-masing
faktor tersebut dikaitkan dengan kemampuan manusia, yaitu :
1. Penerangan/Cahaya
di Tempat Kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan
guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu
diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan.
Cahaya yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami
kesalahan, dan pada skhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan
pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai. Pada dasarnya, cahaya
dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
a. Cahaya langsung
b. Cahaya setengah
langsung
c. Cahaya tidak
langsung
d. Cahaya setengah
tidak langsung
e. Temperatur di
Tempat Kerja.
Dalam keadaan
normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda. Tubuh manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh
yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya,
yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur
luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi
panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh. Menurut hasil
penelitian, untuk berbagai tingkat temperatur akan memberi pengaruh yang
berbeda. Keadaan tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap karyawan karena
kemampuan beradaptasi tiap karyawan berbeda, tergantung di daerah bagaimana
karyawan dapat hidup.
2. Kelembaban di
Tempat Kerja.
Kelembaban
adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam
persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara,
dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak
dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia
pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan
temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan
pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran, karena sistem penguapan.
Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya
peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu
berusaha untuk mencapai keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu
disekitarnya.
3. Sirkulasi Udara
di Tempat Kerja.
Oksigen
merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk menjaga kelangsungan
hidup, yaitu untuk proses metaboliasme. Udara di sekitar dikatakan kotor
apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur
dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama
adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman
merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan olah manusia. Dengan sukupnya
oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis
akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan memberikan
kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan
membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.
4. Kebisingan di
Tempat Kerja.
Salah satu
polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan,
yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena
terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja,
merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut
penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan
membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar
pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas
kerja meningkat. Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa
menentuikan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :
a. Lamanya
kebisingan
b. Intensitas
kebisingan
c. Frekuensi
kebisingan
d. Semakin lama
telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya, diantaranya
pendengaran dapat makin berkurang.
5. Getaran Mekanis
di Tempat Kerja.
Getaran mekanis
artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran
ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak
diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat menggangu tubuh karena ketidak
teraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekwensinya. Gangguan
terbesar terhadap suatu alat dalam tubuh terdapat apabila frekuensi alam ini
beresonansi dengan frekwensi dari getaran mekanis. Secara umum getaran mekanis
dapat mengganggu tubuh dalam hal :
6. Kosentrasi
bekerja.
Datangnya
kelelahan.
Timbulnya
beberapa penyakit, diantaranya karena gangguan terhadap : mata, syaraf,
peredaran darah, otot, tulang, dan lain,lain.
7. Bau-bauan di
Tempat Kerja.
8. Adanya bau-bauan
di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat menganggu
konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat
mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan
salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang
menganggu di sekitar tempat kerja.
9. Tata Warna di
Tempat Kerja.
10. Menata warna di
tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada
kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal
ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan.
Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan
lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia.
11. Dekorasi di
Tempat Kerja.
Dekorasi ada
hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya
berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara
mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
12. Musik di Tempat
Kerja.
13. Menurut para
pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat
membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu
perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di tempat kerja. Tidak
sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi
kerja.
14. Keamanan di
Tempat Kerja.
Guna menjaga
tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di
tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).
15. Indikator-indikator
Lingkungan Kerja.
Yang menjadi
indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001:46) adalah
sebagai berikut :
a.
Penerangan
b.
Suhu
udara
c.
Suara
bising
d.
Penggunaan
warna
e.
Ruang
gerak yang diperlukan
f.
Keamanan
kerja
g.
Hubungan
karyawan