GILA HORMAT
(syndrome megalomania)
Gila hormat adalah salah satu sifat yang bisa menjadi penyakit. Sifat ini sering dianggap sepele padahal sebenarnya dapat menyebabkan orang di sekitar jengah. Selain itu, sifat ini juga bisa menghambat kemajuan seseorang.
Gila hormat merupakan istilah dimana seseorang terlalu haus akan pengakuan yang senantiasa ingin dihormati oleh orang lain. Perilakunya tidaklah benar, namun ia meminta orang menghormatinya.
Dan ini sudah biasa kita temui di kehidupan sehari-hari, apalagi di dunia kerja.
Meski kerap disepelekan orang, nyatanya sifat gila hormat bisa menjadi penyakit bila dibiarkan terlalu lama.
Orang-orang di sekitar merasa jengah dan muak. Di samping itu juga akan menghambat seseorang untuk maju.
Ujung-ujungnya, ritme pekerjaan dan perusahaan taruhannya.
Malenials mau tahu seperti apa tanda-tanda rekan kerja di kantor mengidap sindrom gila hormat. Inilah dia :
1. Memandang Seseorang Berdasarkan Pangkat
Ciri utama orang haus rasa hormat yaitu memandang seseorang berdasarkan pangkat dan kedudukannya. Ia beranggapan, orang yang memiliki jabatan tinggi itu berperan penting dan wajib diutamakan. Sementara orang tanpa jabatan apapun akan diperlakukan semaunya sendiri.
2. Junior Harus Selalu Memberi Hormat Kepada Senior
Ia merasa bahwa semua junior atau orang baru di tempat kerja harus memberi hormat pada senior. Tidak jarang, orang seperti itu menunjukkan dirinya punya kekuasaan dan bersifat arogan. Padahal, sebenarnya ia bukan siapa-siapa alias hanya karyawan biasa.
3. Segala Sesuatu Harus Melalui Dirinya agar Dianggap Memegang Peran Penting.
Dengan sifat demikian, ia membuat dirinya sendiri sebagai perantara dalam berbagai sesuatu. Selain ingin dianggap penting, ia juga berusaha supaya keberadaan dan kemampuannya diakui.
4. Senang Dihormati Tanpa Mau Menghormati Orang Lain
Hampir semua orang yang minta dihormati enggan melakukan sebaliknya, yakni menghormati orang lain. Terutama jika ia memiliki anak buah di kantor. Yang kemudian terjadi, sang anak buah justru tidak respek dengan sikapnya tersebut.
5. Berambisi Mendapat Jabatan
Sekali lagi, orang gila hormat sangat berambisi untuk mendapatkan jabatan. Ia senantiasa memperlihatkan dirinya sempurna dan harus dihargai.
6. Apa pun yang ia katakan tak boleh dibantah
Apa pun yang ia katakan harus dituruti dan tidak bisa dibantah. Sehingga, ia akan tersinggung ketika mendapat perlawanan dari rekan kerja yang lain. Seolah-olah, perkataannya sangat berpengaruh dan semua orang pantas mengucapkan terima kasih kepadanya.
JAUHI TANDA-TANDA ORANG GILA HORMAT
Ingin tahu apakah orang sekitarmu ada yang gila hormat :
1. Melihat seseorang dari pangkat atau kedudukannya.
Orang gila hormat biasanya melihat seseorang itu dari pangkat dan kedudukannya.
Dia menganggap orang yang memiliki jabatan tinggi itu adalah orang penting yang harus diutamakan.
Sedangkan orang yang tak punya jabatan apapun bisa diperlakukan seenaknya sendiri.
2. Berambisi mendapatkan pangkat karena ingin dianggap penting.
Orang yang gila hormat itu sangat berambisi untuk mendapatkan jabatan. Dia ingin dianggap penting sehingga dia berusaha sekuat tenaga menunjukkan bahwa dirinya itu harus dihargai.
3. Merasa bahwa semua junior itu harus memberi hormat kepada senior.
Dia merasa bahwa semua junior atau orang baru di lingkungannya itu harus memberi hormat pada senior. Gak jarang orang gila hormat itu menunjukkan bahwa dirinya punya kekuasaan dan bersifat angkuh. Padahal sebenarnya dia itu bukan siapa-siapa.
4. Semua hal harus lewat dia supaya dianggap memiliki peranan penting.
Sifatnya yang gila hormat membuat orang ini mewajibkan dirinya sebagai perantara dalam berbagai hal. Selain ingin dianggap penting, dia juga ingin keberadaan dan kemampuannya diakui.
5. Semua omongannya harus didengerin kalau gak nanti bakal baper.
Semua omongannya dia itu harus didengarkan, kalau tidak dia bakal tersinggung atau marah. Dia merasa bahwa apa yang dikatakannya itu hal penting dan semua orang wajib berterimakasih padanya.
6. Ingin dihormati tapi belum tentu mau menghormati orang lain.
Orang gila hormat itu selalu ingin dihormati, dia ingin semua orang terutama yang lebih muda darinya wajib respek padanya. Padahal dia sendiri juga belum tentu akan menghormati orang lain.
CIRI-CIRI ORANG GILA HORMAT.
Sifat gila hormat bikin orang di sekitarnya jengah. Karena dapat menghambat kemajuan seseorang.
Berikut ciri-ciri orang yang gila hormat :
1. Orang yang gila hormat biasanya memandang seseorang dari pangkat dan kedudukannya.
Dia menganggap seseorang yang jabatannya tinggi adalah orang penting yang harus diutamakan. Sedangkan seseorang yang tidak punya jabatan diperlakukan seenaknya sendiri.
2. Berambisi untuk mendapatkan pangkat karena ingin dianggap penting.
Orang yang gila hormat itu sangat berambisi untuk mendapatkan jabatan. Dia ingin dianggap sebagai orang penting. Makanya dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan bahwa dirinya itu harus dihargai, dengan cara apapun.
3. Merasa bahwa junior harus menghormati senior.
Dia menilai junior adalah orang baru di lingkungannya. Sehingga harus menghormati seniornya. Mereka yang gila hormat akan menunjukkan bahwa dirinya punya kekuasaan dan bersifat angkuh. Padahal sebenarnya dia bukan siapa-siapa.
4. Semua hal harus melalui dia supaya dianggap punya peran penting.
Sifatnya yang gila hormat membuat dia sebagai perantara dalam segala hal. Selain ingin dianggap penting, dia juga ingin keberadaan dan kemampuannya diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Merasa bahwa dia yang tahu segalanya.
5. Semua omongannya harus didengerin.
Kalau hal itu tidak dilakukan dia bakalan tersinggung atau marah. Melakukan hal yang semena-mena, dan merasa paling benar. Dia merasa bahwa apa yang dikatakannya adalah hal penting dan semua orang wajib berterimakasih padanya.
6. Maunya dihormati tetapi belum tentu mau menghormati orang lain.
BAHAYA GILA HARTA & KEHORMATAN.
Harta dan kehormatan, adalah dua elemen godaan dunia yang saling berkaitan dan cukup menggiurkan hati, sehingga manusia terdorong untuk memilikinya. Pada prinsipnya setiap orang ingin dihormati oleh sesama manusia.
Gila hormat itulah yang berbahaya dan tidak sepantasnya ada pada diri orang beriman, karena itu akan mendorong dirinya untuk mencari kehormatan itu sekalipun dengan cara yang batil.
Gila hormat akan menimbulkan kerakusan dalam hati manusia untuk mendapatkan kedudukan tinggi agar menjadi orang terpandang di tengah-tengah masyarakat.
Status sosial yang tinggi akan mempengaruhi pandangan publik terhadap dirinya. Ketika berkuasa orang akan sangat hormat padanya bahkan menyanjungnya.
Akhirnya kedudukan dijadikan alat untuk membuka pundi-pundi rupiah, tak peduli berapapun dana yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan kedudukan itu.
Ambisi duniawi yang begitu menggelora memang bisa membuat manusia lupa daratan, sehingga menghalalkan segala cara.
Rasulullah bersabda :
Dari Ibnu Ka’ab bin Malik al-Anshari, dari ayahnya, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda :
Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dilepas di tengah gerombolan kambing lebih merusak daripada rusaknya seseorang terhadap agamanya karena ambisinya untuk mendapatkan harta dan kehormatan.(H.R. at-Tirmidzi no. 2482)
Permisalan dalam hadits ini cukup menjadi peringatan keras bagi kita akan bahayanya ambisi yang berlebihan terhadap harta dan kehormatan dunia.
Ini lah yang memicu manusia untuk menghalalkan segala cara demi mencapai ambisinya itu. Aturan agama pun dilanggar, sampai membuat dirinya lupa akan besarnya tanggung jawab kepemimpinan yang harus dipikulnya.
Kerakusan terhadap kekuasaan duniawi justru akan menjadi penyesalan di hari kiamat, karena beratnya beban yang harus dipertanggungjawabkan di pengadilan yang sesungguhnya.
Ketika di dunia berlomba-lomba untuk mendapat kedudukan, bahkan terkadang dengan menjatuhkan orang lain, agar dirinya bisa mendapatkan pangkat tinggi.
Tapi di hari pembalasan nanti keadaan akan terbalik seratus depalan puluh derajat. Kedudukan yang sangat dibanggakan itu justru menjadi hal yang amat disesali, apalagi kekuasaan yang diperoleh dengan melanggar aturan-aturan yang berlaku dalam syari’at agama.
Rasulullah bersabda :
Dari Abu Hurairah, Dari nabi Saw. beliau bersabda: “sesungguhnya kalian akan begitu tamak pada kekuasaan, dan kelak engkau akan menyesal di hari kiamat.” (H.R. al-Bukhari no. 7148).
Amanah jabatan bukanlah hal yang sepele, karena ini menyangkut dengan kepentingan umum. Para pejabat harus memperhatikan kondisi rakyat yang berada di bawah kendalinya, apalagi dirinya digaji dan diberi fasilitas penunjang jabatan lainnya yang berasal dari uang rakyat.
Bukankah saat prosesi pelantikan, para pejabat disumpah dengan menggunakan kitab suci al-Qur’an.
Maka sudah seharusnya konsisten dengan ikrar sumpah itu dengan tidak menyalahkan wewenang jabatan yang diembannya.
Rasulullah pernah mengingatkan Abdurrahman bin Samurah untuk tidak meminta-minta jabatan, sebagaimana tersebut dalam hadits berikut :
Dari Abdurrahman bin Samurah ia berkata :
Rasulullah bersabda kepadaku Janganlah meminta jabatan, karena jika engkau diberi tanpa memintanya niscaya engkau akan ditolong oleh (Allah).
Namun jika diberikan kepadamu karena permintaanmu maka akan dibebankan kepadamu (H.R. al-Bukhari no. 7146).
Realita saat ini justru terbalik, tidak sedikit orang yang berbondong-bondong untuk meraih jabatan, tanpa memikirkan mampu atau tidaknya dirinya menangani tata kelola pemerintahan.
Baginya, yang terpenting adalah menduduki kursi kekuasaan dengan segala fasilitas yang akan diterima. Ketika suatu sistem pemerintahan dikendalikan oleh mereka yang tidak memiliki kecakapan untuk itu maka tunggulah kehancuran dan kekacauan. Mudah-mudahan hal yang demikian tidak menimpa negeri yang kita cintai ini.