OPINI
Opini adalah sebuah pernyataan yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Opini adalah tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi personal.
Opini berbentuk pernyataan tidak meyakinkan dan sering digunakan dalam berbagai hal subjektif.
Orang yang berbeda dapat menarik kesimpulan (opini) yang berlawanan meskipun mereka setuju pada kumpulan fakta yang sama. Dalam penggunaan biasa, istilah opini mungkin merupakan hasil dari perspektif, pemahaman, perasaan, keyakinan, dan keinginan seseorang.
Opini adalah kebalikan dari fakta. Fakta adalah pernyataan yang bisa dibuktikan benar atau salah. Sementara opini adalah ungkapan perasaan seseorang yang tidak dapat dibuktikan.
Opini adalah pikiran yang didasarkan pada fakta atau emosi dan terkadang dimaksudkan untuk menyesatkan orang lain dengan sengaja.
Opini adalah pemikiran yang bisa dikemukakan semua orang. Berikut pengertian opini, ciri, dan jenisnya, dirangkum dari berbagai sumber :
1. Kata opini berasal dari bahasa latin, yaitu opinari yang berarti berfikir atau menduga. Kata opini sendiri sendiri mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Kata opinion dalam bahasa inggris berhubungan erat dengan kata option dan hope, yang artinya pilihan atau harapan.
2. KBBI mendefinisikan opini sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Menurut Cambridge Dictonary, opini adalah sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu atau seseorang. Sementara menurut Merriam Webster, opini adalah sebuah pandangan atau penilaian yang terbentuk dalam pikiran tentang masalah tertentu.
3. Opini, pendapat, atau pendirian (Inggris: opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan preferensi atau kecenderungan tertentu terhadap ideologi dan perspektif
yang memiliki sifat tidak objektif. Opini merupakan tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi personal.
Maka dari itu, pandangan atau penilaian dalam opini tidak didukung oleh fakta atau pengetahuan positif.
Opini berbentuk pernyataan tidak meyakinkan dan sering digunakan dalam berbagai hal subjektif yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal itu terjadi karena opini dipengaruhi oleh pemikiran, perspektif, perasaan, sikap, pengalaman, keinginan, keyakinan, nilai, pemahaman seseorang tanpa bukti konkret.
4. Secara umum, opini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan preferensi atau kecenderungan tertentu terhadap ideologi dan perspektif yang memiliki sifat tidak objektif. Dengan kata lain, opini adalah pernyataan yang tidak meyakinkan, digunakan dalam hal-hal subjektif, yang tidak dapat dibuktikan benar atau salah.
Opini adalah apa yang dipikirkan atau dirasakan seseorang tentang sesuatu atau seseorang.
Oleh karena itu, ini bukanlah informasi yang benar tetapi bias.
5. Menurut Cutlip dan Center, opini adalah pengekspresian suatu sikap mengenaipersoalan yang mengandung pertentangan.
Opini juga diartikan sebagaipendapat atau pandangan tentang suatu persoalan.
Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.
6. Leonardo W. Dood.
Menurut Leonardo W. Dood, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi.
7. Frazier Moore.
Frazier Moore mendefinisikan opini sebagai suatu kesimpulan yang ada dalam sebuah pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi juga lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif.
CIRI DARI SEGI ISI
Ciri dari segi isi, kebenaran opini bisa disesuaikan dengan kenyataan pada kepentingan tertentu :
1. Dari segi kebenaran, opini dikatakan benar atau tidak disesuaikan dengan data pendukung atau konteks yang dijabarkan.
2. Dari segi pengungkapan. opini cenderung persuasif dan argumentatif.
3. Dari segi penalaran, opini cenderung bersifat deduktif.
OPINI PUBLIK
Opini publik telah berkembang dari istilah opini umum sejak abad ke-18. Pada tahun 1781, istilah opini publik muncul dalam kamus Oxford Dictionary. Pada abad 18 dan 19, pengertian bebas dari opini publik masih berhubungan dengan perbedaan antara publik umum dengan publik yang bersifat pribadi. Artinya, opini publik terbatas hanya pada sesuatu yang bersifat lebih umum. Adanya pendekatan bidang sosial dalam komunikasi massa, khususnya komunikasi interpersonal membuat opini ini disampaikan dan dapat diterima oleh publik.
Maka dari itu, dalam lingkungan publik yang heterogen dibutuhkan orang yang berjiwa opini leader, yaitu pribadi yang bisa menciptakan dan mempengaruhi opini publik, pemikir elite, memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan terampil membawakan pembicaraan maupun pendapat untuk mencapai tujuan tertentu :
1. Opini publik diibaratkan suatu proses penggabungan pikiran, usul dan perasaan yang diungkapkan warga negara secara individu kepada pilihan kebijakan yang dibuat pejabat pemerintah yang bertanggungjawab atas tercapainya ketertiban sosial dalam situasi konflik pembantahan perselisihan pandapat tentang apa yang akan dilakukannya.
Opini publik akan memunculkan citra seseorang tentang pemahaman politik melalui interpretasi yang menghasilkan sebuah opini pribadi.
Setiap opini akan mencerminkan organisasi kompleks yang terdiri dari komponen nilai, kepercayaan dan pengharapan.
2. Opini publik menunjukkan sebuah muatan penting dari dinamika masyarakat yang eksklusif dan kompleks dari kebijakan publik yang dibuat.
Opini publik bukan sepenuhnya hasil dari kebijakan publik dan perilaku para elite politik, tapi dipengaruhi juga oleh pengalaman hidup sehari-hari warga negara yang tidak mencerminkan kepentingan para elite.
3. Opini publik identik dengan kebebasan dalam mengungkapkan berbagai ide, keinginan, kebutuhan, pendapat, gagasan dan keluhan dan kritik yang membangun oleh organisasi, pribadi, maupun pemerintah . Seorang wartawan hak secara bebas untuk mengutarakan atau menulis pendapat secara jujur, benar, terbuka, etis dan objektif di media massa elektronik maupun cetak.
FAKTA DAN OPINI
Fakta dan Opini sejatinya mempunyai pengertian yang jauh berbeda. Namun, kedua istilah tersebut kerap saling berdampingan karena memiliki keterkaitan.
Maka dari itu penting untuk mengerti dan memahami perbedaan antara fakta dan opini. Hal itu agar tidak salah saat menyampaikan sebuah ungkapan fakta atau opini.
Perlu diketahui, fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.
Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.
Sementara, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah keadaan yang pernah ataupun belum terjadi. Opini sangat dipengaruhi oleh perasaan, pemikiran, perspektif, keinginan, sikap, pengalaman, pemahaman, keyakinan setiap individu.
Jadi, opini antara satu orang dengan orang lainnya cenderung tidak sama sebab dipengaruhi pola pikir, pengetahuan, serta lingkungan dalam menanggapi suatu persoalan.
Untuk lebih memahami lebih dalam tentang fakta dan opini, perlu mengetahui ciri-ciri dan perbedaannya.
CIRI-CIRI FAKTA
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).
3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya.
4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya.
5. Bersifat obyektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar obyek.
6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H.
7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi.
8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya.
CIRI-CIRI FAKTA DALAM KALIMAT
1. Memiliki Data Akurat.
Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.
2. Bersifat Obyektif.
Yang dimaksud obyektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.
3. Benar-benar Terjadi.
Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.
CIRI-CIRI OPINI
1. Tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Bersifat subyektif dan biasanya disertai dengan pendapat, saran dan uraian yang menjelaskan
3. Tidak memiliki narasumber.
4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi.
5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi dikemudian hari.
6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok.
7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya.
8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata : bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.
CIRI-CIRI OPINI DALAM KALIMAT :
1. Mengandung Pendapat Pribadi.
2. Dalam kalimat opini banyak berisi pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang itu juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
3. Bersifat subyektif.
Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subyektif.
Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.
4. Memiliki Kata Bersifat Relatif.
Pada kalimat opini, seseorang akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif.
Maksud relatif di sini ialah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah tergantung siapa yang mengucapkannya. Kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.
OPINI DAN FAKTA
Opini dan fakta, kedua istilah ini sering menjadi rujukan untuk menilai kebenaran suatu berita yang ditulis maupun disiarkan. Dari perbincangan sehari-hari, kedua sebutan ini juga kerap ditemukan dari pernyataan diri sendiri maupun orang lain.
Menurut buku Bahasa Indonesia Kemendikbud, opini adalah pendapat, pendirian, atau sikap seseorang terhadap suatu hal. Biasanya opini akan disampaikan seseorang saat menanggapi suatu permasalahan.
Opini bersifat subjektif karena memiliki perbedaan antara satu orang dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pola pikir, pengetahuan, latar belakang, dan lingkungan. Biasanya ciri-ciri opini sebagai berikut :
1. Bersifat subjektif menurut pihak tertentu.
2. Kata-kata yang digunakan bersifat relatif.
3. Tidak memiliki narasumber.
4. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi.
5. Mengandung pendapat pribadi ataupun orang lain.
6. Kebenarannya tidak dapat dibuktikan.
7. Menjelaskan tentang hal tertentu.
8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata: sepertinya, mungkin, bisa jadi, seharusnya, sebaiknya, dan lain-lain.
Jika diibaratkan, perbedaan opinidengan fakta adalah seperti perbedaan gambar lukisan dan gambar foto.
Dalam lukisan, pelukis memiliki gambaran apa yang mereka pilih dan amati.
Pelukis bisa jadi memperbesar, mengurangi, memperhitam, mengubah, atau mengganti bentuk subjek sesukanya.
Begitulah kedudukan opini.
Sementara, fakta diibaratkan seperti gambar foto.
Meski juru foto dapat memilih sudut pandang, cahaya, komposisi, dan kecepatan membidik, tetapi kebebasan mereka tetap dibatasi subjek. Maka, tujuan mereka lebih terbatas yaitu menggambarkan subjek seadanya sesuai kenyataan kepada semua orang.
Fakta adalah hal atau sesuatu yang benar-benar terjadi atau dapat dibuktikan kebenarannya. Fakta merupakan pernyataan yang menampilkan situasi riil dari masalah atau kejadian. Biasanya fakta sudah teruji dan terbukti kebenarannya karena berisi data-data. Di dalam fakta, tidak ada pendapat atau pandangan orang lain. Sedangkan ciri-ciri Fakta :
1. Bersifat objektif, umum, serta sudah diakui kebenarannya.
2. Memiliki data kuantitatif (angka) atau kualitatif (pernyataan) yang akurat dan jelas.
3. Berasal dari narasumber terpercaya.
4. Kebenaran dari kegiatan yang telah terjadi dan dapat dipertanggung jawabkan.
5. Sudah teruji dan terverifikasi
6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W+1H.
(What, Why, Who, Where, When + How).
7. Dapat dibuktikan kebenarannya.