KORUPSI & KEMISKINAN
Korupsi di Indonesia merupakan hal yang sering ditemukan
dan bahkan menjadi suatu budaya. Indonesia termasuk dalam urutan ke-15 besar
negara dengan tingkat korupsi yang tinggi dalam jajaran negara-negara dunia.
Dalam hal ini, jika kita amati lebih dalam ternyata korupsi mempunyai dampak
dan pengaruh yang besar terhadap kondisi Negara Indonesia, salah satunya
yaitu timbulnya permasalah kemiskinan. Korupsi adalah produk dari sikap
hidup satu kelompok masyarakat yang menyalahgunakan kewenangan yang dimiliki
dengan semena-mena. Besarnya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan korupsi
terhadap permasalahan kemiskinan di Indonesia memberikan kesengsaraan terhadap
berbagai golongan masyarakat terutama golongan masyarakat menengah kebawah.
Kini dampak dari korupsi ini telah menyebar dan menyeluruh ke dalam berbagai
aspek kehidupan yang tentunya sangat meresahkan masyarakat.
Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang sering
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Kemiskinan adalah suatu kondisi dimana
seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak dan serba
kekurangan. Standar hidup rendah , pendidikan yang rendah, pelayanan kesehatan
yang rendah, banyaknya pengangguran adalah ciri-ciri adanya permasalahan
kemiskinan.
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya
dalam mengentaskan permasalahan kemiskinan di negara ini, misalnya dengan
mengeluarkan berbagai skema pembangunan dan kesejahteraan rakyat melalui banyak
cara contohnya seperti pemberian Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar,
beasiswa sekolah gratis bagi anak anak yang kurang mampu dan bantuan finansial, peralatan hingga bantuan pelatihan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomian, metode bermitraan UMKM. Namun upaya itu dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir belum cukup mengangkat derajat kesejahteraan
rakyat.
Angka kemiskinan terakhir menurut lembaga BPS ( Badan
Pusat Statistik ) tahun 2018 menunjukkan jumlah orang miskin di Indonesia
mencapai angka 25,6 Juta jiwa. Jika ditambah dengan kelompok yang hampir
miskin, jumlahnya hampir 50 juta jiwa. Tetapi jumlah ini menurun di banding
tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 28 Juta jiwa. Hal ini juga patut di
waspadai karena jumlah penduduk miskin itu bisa saja meningkat, namun
alangkah baiknya pemerintah dan masyarakat saling berpartisipasi untuk selalu
mendukung program-program kesejahteraan rakyat agar tren penurunan angka
kemiskinan ini terus menurun.
Saat ini mungkin timbul berbagai macam pertanyaan di dalam pikiran kita semua. Bagaimana kemiskinan terjadi di Indonesia sedangkan sumber daya alam yang kita punya sangat melimpah kekayaannya ?
Kemiskinan di
Indonesia bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu
terdapat kesalahan dalam pengurusan dan pengelolaan sumber daya alam yang
melimpah sehingga para penduduknya banyak yang tidak dapat menikmati hasil
pengolahan sumber daya alam tersebut.
Dari hal itu kita harus paham bahwa itu adalah bentuk korupsi yang nyata dalam kehidupan.
Dampak korupsi terhadap lahirnya kemiskinan dapat dirasakan langsung dan berjangka panjang, dampak tersebut bersifat massal kepada kelompok masyarakat bukan secara individu.
Contoh lain kegiatan korupsi
yaitu distribusi kekayaan alam yang terputus, terkurangi, ataupun tidak
seimbang dalam perputaran ekonomi, ada hak golongan yang kurang mampu
tidak disampaikan sehingga tidak sampai pada mereka hak-hak tersebut secara
utuh. Disinilah korupsi itu menjadi masalah di tubuh negara ini, tanpa
disadari juga perilaku koruptif ini telah menyuburkan kemiskinan dalam waktu
panjang dan praktek korupsi ini menunjukkan sikap ketidak pedulian kepada nasib
warga negara Indonesia yang kurang mampu yang masih hidup di bawah garis
kemiskinan.
Korupsi tentu saja berdampak sangat luas terutama
bagi kehidupan masyrakat miskin di desa maupun di kota ada beberapa dampak
buruk yang akan diterima oleh kaum miskin akibat korupsi di antaranya, membuat
mereka golongan masyarakat kurang mampu (kaum miskin) cenderung menerima
pelayanan sosial lebih sedikit dan kurang diperhatikan atau mahalnya harga jasa
dan pelayanan publik, rendahnya kualitas pelayanan, keterbatasan akses
seperti kesehatan karena terjadi penyelewengan dana ke kantong para koruptor.
Salah satu contoh lain dari kegiatan korupsi yaitu,
penyalahgunaan dana pendidikan atau uang untuk anak-anak sekolah yang kurang
mampu sehingga akibat yang ditimbulkan dari penyimpangan dana pendidikan ini
akan berdampak pada masyarakat atau anak anak yang kurang mampu karena hak
mereka untuk mendapat pendidikan yang layak hilang, kalau pun bisa mengakses
fasilitasnya pasti kurang bagus dan anak anak kurang mampu itu bersekolah pun
harus membayar sedangkan biaya pendidikan tidaklah murah hal ini yang akhirnya
menyebababkan banyak anak putus sekolah. Bertambah banyaknya jumlah anak putus
sekolah membuat taraf pendidikan dalam masyarakat semakin rendah, hal itu yang
nantinya akan memicu bertambah kompleksnya masalah kemiskinan yang sudah ada
sebelumnya.
Selain itu akan muncul mental korup dari masyarakat
terutama generasi penerus bangsa, bahkan koruptor-koruptor tidak lagi di
dominasi orang tua tetapi anak muda pun kini ikut andil di dalamnya. Adanya regenerasi
koruptor salah satunya karena sumbangsih pendidikan sekolah yang kurang
mengajarkan integritas dan kejujuran.
Adapun contoh korupsi di bidang penyalahgunaan dana
kesehatan, efek lanjutannya yang terjadi pada kualitas pelayanan
kesehatan ialah ketidakefisienan dan pemborosan yang menyebabkan biaya
kesehatan meningkat, layanan kesehatan yang tidak merata dan itu akan berdampak
kepada masyarakat Indonesia yang kurang mampu dimana biasanya masyarakat tidak
perlu membayar biaya kesehatan di rumah sakit ini malah harus membayar dampak
inilah masyarakat yang menjadi korbannya. Taraf kesehatan masyarakat yang
rendah membut kondisi kualitas hidup masyarakat semakin rendah pula, ketika
taraf kehidupan masyarakat rendah masyarakat tersebut dikatakan berada dalam garis
kemiskinan.
Disamping faktor dan banyaknya aktor yang terlibat yang
mendukung kegiatan korupsi, faktor lainnya yang mampu memicu terjadinya
perilaku kriminal korupsi ialah kesempatan. Dalam hal ini kesempatan terbuka
karena terdapatnya dana dalam nominal besar pada sektor sektor pelayanan
masyarakat. Korupsi yang merembet ke berbagai sektor ini semakin hari membuat
kondisi perekonomian Indonesia semakin melemah. Ketika kondisi perekonomian
Indonesia yang semakin hari melemah akibat korupsi maka masalah
kemiskinan yang ada akan semakin sulit teratasi.
Pemberantasan korupsi yang saat ini gencar dilakukan
pemerintah secara masal memang perlu dilakukan sebagai upaya dalam mencegah
dampak korupsi dalam bidang kemiskinan semakin meluas lagi di Indonesia.
Solusi lain untuk memberantas kemiskinan ialah dengan
banyak cara yaitu :
1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran karena pengangguran adalah
salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.
2. Memberikan subsidi kebutuhan pokok manusia sehingga
masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas, hal ini berdampak pada
meningkatnya angka kesehatan masyarakat.
3. Memberantas korupsi dengan benar dan menegakkan hukum
dengan setegak tegaknya karena korupsi ialah salah satu penyebab layanan
masyarakat tidak berjalan semestinya dan merugikan masyarakat kurang mampu, hal
ini yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai
warga negara sebagaimana mestinya.
4. Menggalakkan program program kesejahteraan masyarakat
sehingga tren penurunan angka kemiskinan ini turun terus menerus tiap tahun.
Pengaruh korupsi terhadap kemiskinan di Indonesia dengan menggunakan data panel dari 30 propinsi tahun 2010, selama periode waktu tahun 2001 sampai dengan 2010. Penelitian ini menggunakan metode efek acak (random effect). Analisis difokuskan pada ukuran yang lebih objektif untuk korupsi, yaitu jumlah kasus korupsi yang diputus bersalah berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI, dan tingkat kemiskinan yang diukur dengan prosentase penduduk miskin. Dengan model linear, hasil penelitian menunjukkan bahwa korupsi tidak berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia. Selanjutnya, dilakukan analisis dengan fungsi kuadratik untuk variabel korupsi. Hasil menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, dimana pengaruh korupsi kuadrat terhadap kemiskinan bernilai positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi level korupsi, maka dampak terhadap prosentase penduduk miskin akan semakin besar.
Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai indeks persepsi korupsi yang cukup tinggi. Periode tahun 2014 - 2017, perkara korupsi yang ditangani KPK sebanyak 618 kasus.
Index korupsi Indonesia menempati ranking 96 dengan skor 38 dari skala 100 dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2021. Bukan sesuatu yang membanggakan karena IPK jadi rujukan penilaian tingkat korupsi di sebuah negara. Semakin kecil skor IPK, maka semakin minim juga kepercayaan publik terhadap negara tersebut.
Transparency International Indonesia mengeluarkan indeks persepsi korupsi yang menunjukkan bahwa posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara pada awal tahun 2022.
Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan melihat peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain pertumbuhan ekonomi, kinerja pembangunan mempunyai aspek penting lainnya, yakni pemerataan kesejahteraan dan kemiskinan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kemiskinan dan korupsi serta menganalisis pengaruh korupsi terhadap kemiskinan di 75 negara. Penelitian ini menggunakan data panel dengan time series selama periode 2008-2017 dan cross-section 75 negara di dunia.
Bahwa korupsi memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan kemiskinan di 75 negara yang diteliti. Artinya, semakin tinggi korupsi akan menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi dalam suatu negara. Variabel GDP per kapita, pengeluaran pemerintah dan stabilitas politik berpengaruh signifikan menurunkan kemiskinan, sedangkan tingkat pengangguran (unemployment) tidak signifikan memengaruhi kemiskinan.
Hasil regresi data panel yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi memiliki hubungan yang berbanding lurus dengan kemiskinan di 75 negara yang diteliti. Artinya, semakin tinggi korupsi akan menyebabkan tingkat kemiskinan semakin tinggi dalam suatu negara.
Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan. Korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu negara.
Korupsi mengurangi dana yang tersedia untuk investasi, memperkecil kesempatan kerja yang dapat disediakan, dan menimbulkan pengangguran yang tinggi sehingga menyebabkan tingginya angka kemiskinan.
Dari sisi ekonomi, dampaknya yaitu lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi, penurunan produktivitas, rendahnya kualitas barang dan jasa publik, menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak dan meningkatnya hutang pemerintah.
Beberapa dampak sosial akibat korupsi yaitu :
a. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik,
b. Pengentasan kemiskinan berjalan lambat,
c. Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin,
d. Meningkatnya kriminalitas,
e. Solidaritas yang semakin langka.