KUDA HITAM
Kuda hitam adalah julukan untuk seseorang atau kelompok yang tidak dianggap sebagai favorit untuk menjadi juara, atau dengan kata lain sedikit diremehkan, tapi kemudian mampu membuat kejutan.
Kuda hitam adalah seseorang atau suatu hal yang kurang dikenal pada masa sebelumnya yang meraih pengaruh dalam sebuah situasi, khususnya dalam kompetisi yang melibatkan berbagai pesaing, atau seorang kontestan yang berada di atas kertas yang seharusnya tampak tak sukses namun malah berhasil.
Konsep politik kuda hitam tersebut dipakai dalam konteks politik di negara-negara seperti Iran, Filipina, Rusia, Mesir, Finlandia, Kanada, Britania Raya dan Amerika Serikat bisa juga di negara kita tercinta Indonesia.
Kuda hitam merupakan sebuah julukan atau istilah yang disematkan kepada seseorang / kandidat yang awalnya diremehkan, tidak dianggap dan jarang menjadi jagoan, akan tetapi dia tiba-tiba muncul sebagai sosok yang diunggulkan.
Munculnya kuda hitam dinilai dapat rentan menganggu spysicologi sosial lawan dan kompetitor pihak lawan.
Gebrakan baru kuda hitam sebagai langkah yang cerdas dan taktis, terutama dalam menghadapi Pilpres / Pilkada.
Dalam konteks politik gabungan team koalisi kuda hitam bisa membangun kekuatan bersama, saling menguatkan. Secara taktis bisa menaikkan kekuatan nilai tawar dan value barganing politik meningkat.
Kuda hitam dapat bekerja dan tepat sasaran, optimal menyiapkan rencana politik serta memanaskan suhu mesin perpolitikan pihak lawan.
Biasanya, yang mendapatkan julukan kuda hitam tidak memiliki sejarah yang mentereng dan istimewa namun jejak digitalnya jelas dan terukur bahkan sangatlah mumpungi di dunia persilatan sosok leadership dibutuhkan saat yang tepat. Namun, bisa menjadikan seseorang kandidat membuat kejutan yang spektakuler itulah kehendak-Nya qodrat dan Irodat-Nya. Indonesia pernah terjadi dan dunia mengakuinya.
Makna lain dalam team kompetisi kuda hitam adalah julukan untuk tim yang tidak dianggap sebagai favorit untuk menjadi juara, atau dengan kata lain sedikit diremehkan, tapi kemudian mampu membuat kejutan.
SEJARAH ISTILAH KUDA HITAM
Kandidat kuda hitam adalah istilah yang diciptakan pada abad ke-19 untuk merujuk pada kandidat yang dinominasikan setelah beberapa kali pemungutan suara di konvensi pencalonan partai politik. Istilah ini telah bertahan melampaui asal-usul awalnya dan kadang-kadang masih digunakan di era modern.
Kandidat kuda hitam pertama dalam politik Amerika adalah James K. Polk , yang menjadi calon dari konvensi Partai Demokrat pada tahun 1844 setelah delegasi memberikan suara berkali-kali dan favorit yang diantisipasi, termasuk mantan presiden Martin Van Buren, tidak dapat menang.
ASAL-USUL ISTILAH KUDA HITAM
Ungkapan kuda hitam sebenarnya berasal dari pacuan kuda. Penjelasan yang paling dapat diandalkan dari istilah ini adalah bahwa pelatih dan joki kadang-kadang berusaha untuk menjaga kuda yang sangat cepat dari pandangan publik.
Dengan melatih kuda dalam kegelapan mereka dapat memasukinya dalam perlombaan dan memasang taruhan pada peluang yang sangat menguntungkan. Jika kuda menang, hasil taruhan akan dimaksimalkan.
Novelis Inggris Benjamin Disraeli, yang akhirnya beralih ke politik dan menjadi perdana menteri, menggunakan istilah ini dalam penggunaan pacuan kuda aslinya dalam novel The Young Duke :
Favorit pertama tidak pernah terdengar, favorit kedua tidak pernah terlihat setelah pos jarak jauh, semua sepuluh lawan satu berlomba, dan seekor kuda hitam yang tidak pernah terpikirkan bergegas melewati tribun dalam kemenangan besar. James K. Polk, Kandidat Kuda Hitam Pertama Kandidat kuda hitam pertama yang menerima nominasi partai adalah James K. Polk, yang muncul dari ketidakjelasan relatif untuk menjadi calon Partai Demokrat di konvensi pada tahun 1844.
POLK KUDA HITAM MENYEBABKAN KEMARAHAN
Sehari setelah pencalonan Polk, konvensi menominasikan Silas Wright, seorang senator dari New York, sebagai calon wakil presiden. Dalam pengujian penemuan baru, telegraf, Samuel F.B. Morse, telah memasang kawat dari aula konvensi di Baltimore ke Capitol di Washington, 40 mil jauhnya. Ketika Silas Wright dinominasikan, berita itu menyebar ke Capitol. Wright, setelah mendengarnya, sangat marah. Sebagai sekutu dekat Van Buren, dia menganggap pencalonan Polk sebagai penghinaan besar dan pengkhianatan, dan dia menginstruksikan operator telegraf di Capitol untuk mengirim kembali pesan yang menolak pencalonan. Konvensi menerima pesan Wright dan tidak mempercayainya. Setelah permintaan konfirmasi dikirim, Wright dan konvensi mengirimkan empat pesan bolak-balik. Wright akhirnya mengirim dua anggota kongres ke Baltimore untuk memberitahu konvensi dengan tegas bahwa dia tidak akan menerima pencalonan sebagai wakil presiden. Pasangan Polk akhirnya menjadi George M. Dallas dari Pennsylvania. Kandidat Kuda Hitam Diolok-olok, Tapi Menang Pemilu Reaksi terhadap pencalonan Polk cenderung mengejutkan. Henry Clay, yang telah dinominasikan sebagai kandidat dari Partai Whig, bertanya, Apakah teman-teman Demokrat kita serius dengan pencalonan yang mereka buat di Baltimore ? Surat kabar Partai Whig mengejek Polk, mencetak berita utama menanyakan siapa dia. Namun terlepas dari ejekan itu, Polk memenangkan pemilihan tahun 1844. Kuda hitam telah menang. Sementara Polk memegang perbedaan sebagai kandidat kuda hitam pertama untuk kepresidenan, tokoh politik lainnya disebut kuda hitam karena mereka tampaknya muncul dari ketidakjelasan. Bahkan Abraham Lincoln, yang telah meninggalkan politik sepenuhnya setelah menjalani masa jabatan di Kongres pada akhir tahun 1840-an, tetapi akan memenangkan kursi kepresidenan pada tahun 1860, kadang-kadang disebut sebagai kandidat kuda hitam. Di era modern, kandidat seperti Jimmy Carter dan Donald Trump dapat dianggap sebagai kuda hitam hanya karena mereka tidak dianggap serius saat memasuki perlombaan.