MYTHOMANIA SYNDROME (PERILAKU BERBOHONG)
Mythomania adalah kelainan psikologis yang menyebabkan perilaku berbohong secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini berbeda dengan berbohong pada umumnya yang memiliki intensi khusus.
Orang yang terkena mythomania biasanya berbohong tanpa disertai intensi khusus untuk menyakiti perasaan seseorang, menutupi kesalahan, atau penyebab lainnya. Hingga saat ini, tidak diketahui dengan pasti penyebab orang terkena mythomania.
Kondisi ini ada kondisi patologis yang bisa memicu penyakit mental lainnya, seperti penyakit antisosial. Salah satu pemicu terjadinya kondisi ini adalah trauma pada kepala yang menyebabkan hormon kortisol pada otak tidak seimbang.
Mythomania merupakan suatu kondisi di mana penderitanya memiliki kebiasaan berbohong tanpa tujuan tertentu secara terus menerus serta dalam jangka waktu yang lama. Dalam istilah lain, mythomania disebut sebagai bohong patologis atau pseudologia fantastica. Diagnostic and Statistical Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) menjelaskan bahwa mythomania tidak termasuk ke dalam gangguan mental melainkan hanya simptom atau gejala dari gangguan kepribadian anti-sosial.
Setiap manusia pasti pernah melakukan kebohongan. Semua orangbatau setidaknya hampir semua tahu bahwa berbohong adalah tindakan yang tidak baik. Namun, demi menghindari situasi yang tidak menyenangkan, seringkali kita berbohong.
Kebohongan merupakam induk atau bagian utama dari segala hal kejahatan. Dalam sebuah hadist nabi dijelaskan bahwa orang yang senantiasa berbohong akan selaku terikat dan tergorong untuk mengerjakan keburukan atau kejahatan.
Kebohongan adalah manipulasi informasi, perilaku, dan gambaran diri yang sengaja dilakukan dengan tujuan mengarahkan orang lain pada kesimpulan atau kepercayaan yang tidak benar (Morissan, dalam Naja & Kholifah, 2020). Pengertian yang agak berbeda disampaikan oleh Nawawi dan Aunillah (dalam Naja & Kholifah, 2020) yang mengatakan bahwa kebohongan adalah menceritakan hal yang tidak sesuai fakta baik disengaja maupun tidak.
FAKTOR SESEORANG BERBOHONG
Dikutip dari laman Aplustopper, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berbohong. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Menghindari hukuman.
2. Ingin mendapatkan reward.
3. Melindungi orang lain dari hukuman.
4. Supaya dikagumi orang lain.
5. Mengeluarkan diri dari situasi canggung.
6. Menghindari rasa malu.
Jika melihat faktor-faktor di atas, dapat dikatakan bahwa pada umumnya seseorang berbohong hanya pada situasi tertentu. Namun, terdapat jenis kebohongan yang berbeda di mana perilaku berbohong ini bersifat kompulsif, impulsif, dan tidak terkendali. Dengan kata lain, perilaku tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan bahkan dalam situasi normal yang sebenarnya bisa dilalui tanpa harus berbohong. Perilaku berbohong yang seperti ini disebut bohong patologis atau mythomania.
PERBEDAAN MYTHOMANIA DENGAN KEBOHONGAN BIASA
Pembohong biasa memiliki alasan untuk berbohong dan karakter mythomania merupakan kebohongan luar biasa. Sedangkan penderita mythomania akan tetap berbohong meskipun kebohongan yang ia ceritakan tidak memberikan keuntungan sama sekali. Kebohongan biasa umumnya tentang pencapaian, perasaan, kehidupan sosial, usia, pendapatan, dan sebagainya. Berbeda dengan penderita mythomania yang kebohongannya bersifat fantasi dimana penderitanya akan menggabungkan khayalannya dengan fakta. Penderita mythomania sering menceritakan pengalaman orang lain dan menjadikannya seolah-olah pengalaman itu adalah miliknya. Penderita mythomania juga mengetahui bahwa tindakan tersebut dapat merusak reputasi bahkan membahayakan dirinya sendiri, tetapi ia tetap melakukannya. Misalnya, ia selalu mengatakan bahwa dirinya mengidap penyakit mematikan demi mendapatkan simpati padahal pada kenyataannya ia baik-baik saja. Ketika kebohongannya terungkap, hal ini dapat membuat ia kehilangan kepercayaan dari orang lain.
MENGENALI MYTHOMANIA
Berikut ini adalah beberapa karakteristik mythomania :
1. Kebohongannya tampak tidak memiliki keuntungan khusus
2. Kisah yang diceritakan biasanya bersifat dramatis, rumit, dan detail
3. Mereka biasanya menggambarkan diri sebagai pahlawan atau korban
4. Mereka tampak yakin dan percaya bahwa kebohongannya benar-benar terjadi
CIRI-CIRI MYTHOMANIA
Beberapa hal yang terjadi pada mythomania bisa menjadi pembeda antara mythomania dengan orang yang suka berbohong biasa (bukan penyakit).
Berikut adalah ciri-ciri mythomania :
1. Kebohongan mereka tidak memiliki keuntungan khusus
2. Ceritanya biasanya dramatis, pelik, dan sangat detail
3. Biasanya mereka menjadi tokoh utama penyelamat atau korban dalam cerita
4. Mereka mempercayai bahwa cerita mereka benar-benar terjadi
5. Kebohongan disampaikan berkali-kali dan terus-menerus
Beberapa contoh kebohongan yang dilakukan oleh mythomania, antara lain :
1. Membuat cerita palsu bahwa mereka telah meraih sesuatu yang sebenarnya belum pernah mereka raih.
2. Menyebutkan bahwa mereka memiliki penyakit mematikan, padahal tidak.
3. Berbohong untuk memberi kesan pada orang lain, misalnya mereka berkerabat dengan publik figur.
TERAPI MYTHOMANIA
Perilaku mythomania sangat sulit didiagnosis karena banyak penyebab yang bisa memicu perilaku ini. Namun, perilaku ini bisa disembuhkan. Perawatan mythomania tergantung apakah ini merupakan penyakit utama atau gejala dari penyakit mental lainnya.
Perawatan yang dilakukan umumnya adalah psikoterapi yang disertai medikasi berupa obat-obatan untu mencegah kecemasan atau depresi.