BUDAYA POLITIK
Dalam sebuah tingkat masyarakat yang melek demokrasi, di mana demokrasi modern berlaku, ditemukan sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga dalam sistem politik.
Contohnya adalah seseorang akan berharap untuk percaya akan diperlakukan secara adil oleh sebuah pelayanan publik. Dalam masyarakat yang kurang maju, harapan akan keadilan frekuensinya lebih sedikit.
Budaya menjadi tidak relevan ketika pembangunan nasional didominasi sistem kapitalis dunia. Akan tetapi, pascaperang dingin, munculnya perbedaan etnis dan nasionalisme menjadi isyarat pentingnya faktor budaya.
Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
Budaya politik adalah nilai-nilai, sikap, dan kepercayaan dari masyarakat tertetu yang diperoleh melalui sosialisasi dan memengaruhi perilaku politik.
Budaya politik juga didefinisikan sebagai sistem kepercayaan, simbol ekspresif, dan nilai nilai yang menggambarkan situasi di mana tindakan politik dilakukan.
Pembangunan kebudayaan merupakan langkah strategis dalam pengembangan politik bangsa. Karena budaya dapat menjadi kontrol terhadap politik ketika pada praktiknya menanggalkan martabat dan integritas manusia.
Kebudayaan mengandung pola perilaku sosial masyarakat dan politik merupakan salah satu bagian dalam dinamika kebudayaan. Sehingga pengembangan budaya diharapkan mampu mempengaruhi pembangunan politik menjadi lebih baik.
Pancasila sebagai norma dasar merupakan wajah kebudayaan Indonesia yang memungkinkan pelestarian identitas kelompok, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas keindonesiaan warganya.
Setiap dinamika bernegara, termasuk berpolitik dalam konteks Indonesia mesti bertolak dari sumber nilai dan norma utama kemanusiaan dan kebudayaan Indonesia.
Di tengah arus modernisas, politik cenderung mengesampingkan nilai kemanusiaan. Padahal, tambahnya, dinamika manusia di setiap sektor kehidupan selalu berorientasi untuk kebaikan manusia, untuk kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai cita-cita bersama. Kesadaran mutlak perlu ditanamkan kepada setiap warga negara bahwa budaya merupakan representasi seluruh diri manusia Indonesia yang utuh dan politik adalah cara untuk menempatkan manusia Indonesia pada kedudukan tertinggi melalui semangat politik kebangsaan.
Budaya, harus memiliki peran yang dapat menyatukan masyarakat. Artinya bahwa, partai politik yang memiliki peran langsung atau tidak langsung harus memperhatikan perkembangan budaya di Indonesia dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang memungkinkan budaya berkembang dengan baik.
Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan, sebagai salah satu produk politik dalam bentuk kebijakan yang bertujuan mendorong pelestarian kebudayaan yang kita miliki. Ada objek budaya yang diamanatkan untuk diperhatikan antara lain soal adat istiadat, manuskrip, olah raga tradisional, bahasa dan ritus.
Partai politik secara internal harus mampu membangun budaya politik sesuai visi dan misi landasan negara.
Partai politik juga harus mampu merumuskan dan memperjuangkan politik kebudayaan dan strategi kebudayaan Indonesia yang telah ditetapkan.
Kejaiban budaya global yang berujung pada krisis identitas anak bangsa disebabkan proses akulturasi yang memunculkan budaya baru. Terjadi karena akar budaya anak bangsa yang belum kuat dan tidak siap sehingga terkikis oleh nilai-nilai budaya baru yang muncul. Membangun kebudayaan adalah bagian dari membangun peradaban. Kearipan budaya menguat karena lebih dekat dengan masyarakat.
Menghadapi perkembangan kebudayaan global yang cepat seiring kecepatan perkembangan teknologi informasi, perlu politik kebudayaan dengan politik anggaran yang kuat.
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Budaya Politik di Indonesia bisa dilihat dari pelaku masyarakatnya. Jadi, pengertiannya yaitu tindakan atau sikap warga negara dalam merespon struktur serta aktivitas politis dalam sebuah wilayah.
Budaya politik di Indonesia diharapkan tetap mampu membuat masyarakatnya aktif berperan, apalagi mengingat sistemnya demokrasi.
Budaya politik terbentuk karena adanya sistem politik, sebab hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sistem politik. Artinya setiap berbicara tentang budaya politik, maka tidak akan jauh-jauh dari pembicaraan sistem politik yang mencakup komponen-komponen struktur politik, fungsi-fungsi sistem politik, atau gabungan antara struktur dan fungsi politik.
Pada dasarnya, budaya politik merupakan nilai-nilai pengetahuan, adat istiadat, dan norma-norma yang dianut bersama dan melandasi pandangan hidup warga masyarakat suatu negara. Budaya politik lebih fokus terhadap aspek-aspek non perilaku aktual, seperti pandangan, sikap, nilai, dan kepercayaan. Dengan demikian, budaya politik merupakan dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang mempunyai peranan penting bagi keberlangsungan suatu sistem politik.
Macam budaya politik ini juga berkembang di Indonesia dengan kurun waktu yang relatif panjang. sikap-sikap politik tersbutlah kemudian yang dipelajari oleh anggota masyarakat membentuk suatu budaya tertentu, tujuannya sendiri untuk tetciptanya sistem politik yang ideal.
Adapun mengenai budaya politik ini berasal dari aspek tertentu, seperti adat, pengetahuan serta norma masyarakat. Hasil pemahaman, pembelajaran maupun analisis dalam kurun waktu tertentu oleh masyarakat yang akhirnya membentuk budaya.
Sifat budaya yang berkembang di masyarakat indonesia sekarang adalah mixed political culture. Selain mempunyai budaya bertipe parokial, juga memegang partisipan. Apa pengertian dari kedua tipe ini? Untuk mengetahuinya, yuk simak pembahasan berikut.
BUDAYA POLITIK MENURUT PAKAR (PARA AHLI)
Budaya politik merupakan persepsi dan tindakan warga masyarakat suatu negara terhadap pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat yang bersangkutan maupun pemerintahnya. Supaya lebih memahami apa arti budaya politik, berikut ini ada beberapa pendapat para ahli dan tokoh mengenai pengertian budaya politik, yaitu :
1. Alan R. Ball.
Menurut Alan R. Ball, pengertian budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.
2. Austin Ranney.
Menurut Austin Ranney, pengertian budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola oreintasi-orientasi terhadap objek-objek politik.
3. Robert Dahl.
Menurut Albert Widjaja, pengertian budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri dari ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos yang dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya ini tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.
4. Moctar Massoed.
Menurut Moctar Massoed, pengertian budaya politik adalah sikap dan orientasi masyarakat di suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5. Miriam Budiardjo.
Menurut Mirriam Budiardji, pengertian budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.
Menurut para ahli, budaya politik masyarakat Indonesia tidak hanya menganut satu tipe saja. Parokial bisa dilihat dari kurangnya partisipasi warga negara terhadap kegiatan bidang ini. Kurangnya partisipasi ini bisa karena banyak hal.
Secara umum, kasus tersebut bisa ditemui pada wilayah masyarakat yang sulit dijangkau, seperti pedalaman gunung, pesisir maupun desa terpencil. Selain itu bisa juga karena faktor lain, seperti ekonomi, rendahnya pendidikan maupun sarana prasarana.
Sedangkan budaya politik di Indonesia partisipan bisa dilihat dari aktifnya peran masyarakat yang membuka suara setiap ada aktivitas politik. Apalagi Indonesia menganut sistem demokrasi, kebebasan berpendapat merupakan hak rakyat.
Berdasarkan buku yang berjudul Mengenal Ilmu Politik (2015) karya Ikhsan Darmawan, terdapat tiga tipe budaya bidang ini. Budaya politik di Indonesia masuk ke dalam tipe yang sudah disebutkan sebelumnya. Tiga tipe tersebut antara lain :
1. Parokial.
Parokial mempunyai cakupan daerah terbatas. Jadi, lingkupnya kecil dalam zona daerah. Parokial menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat dalam kegiatan bidang ini rendah.
Biasanya terjadi pada kelompok masyarakat yang tradisional atau berada di wilayah terpencil, sehingga sarana untuk ikut berpartisipasi pun kurang memadai. Parokial ditandai dengan kurang tertariknya warga mengenai masalah politik.
2. Partisipan.
Budaya politik di Indonesia partisipan ditandai dengan kesadaran rakyat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan aspek ini. Masyarakat pada partisipan sadar bahwa sebagai warga negara mempunyai hak dan kewajiban terkait masalah politik.
Kontribusi aktif yang diberikan memiliki pengaruh terhadap kebijakan politik. Apalagi mengingat masyarakat memang mempunyai peran dalam penetapan kebijakan tersebut, tidak hanya oleh penguasa saja.
Partisipan secara umum diterapkan pada wilayah yang sistemnya menganut demokrasi. Sebab, pada sistem ini, dalam negara pemerintah serta masyarakat memiliki hak dan juga kebebasan setara.
3. Subjek.
Terakhir adalah subjek, di mana masyarakat tidak sadar dan kurang perduli mengenai sistem pemerintahan yang sedang berlangsung. Warganya lebih tertarik terhadap hasil dari penyelenggaraannya.
Sedangkan terkait proses, keterlibatan dan partisipasi termasuk rendah. Sehingga bisa dikatakan bahwa pengaruh dari warga terhadap sistem ini sangat kecil. Masyarakat hanya menunggu kebijakan dari penguasa saja, tidak ikut andil di dalamnya.
CIRI-CIRI BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
Di Indonesia menganut dua jenis budaya yang sering kita temui. Budaya yang berlangsung tergantung dari banyak faktor, namun yang paling dominan adalah lingkungan. Uraian mengenai cirinya sebagai berikut :
1. Parokial.
Ciri dari parokial yaitu masyarakat apatis, ruang lingkup sempit dan kecil, pengetahuan warga mengenai aspek ini termasuk kategori sangat rendah, masyarakat tidak memperdulikan bahkan menarik diri dari kawasan politik.
Ciri lainnya yaitu masyarakat jarang sekali berhadapan dengan sistem ini, kesadaran warga mengenai kewenangan serta kekuasaan negara sangat rendah. Jadi, intinya budaya politik di Indonesia satu ini membuat rakyatnya kurang aktif berpartisipasi.
2. Partisipan.
Ciri-ciri dari partisipan yaitu masyarakat mempunyai kesadaran tinggi untuk aktif berperan terkait bidang ini dan sadar bahwa warga memiliki hak serta tanggung jawab terhadap kehidupan politik.
Ciri lainnya adalah rakyat tidak begitu saja menerima situasi yang ada, tapi secara sadar memberikan penilaian terhadap masalah terkait politik. Budaya politik di Indonesia jenis partisipan ini merupakan yang paling ideal bagi negara demokrasi.
Ada beberapa contoh budaya ini di masyarakat Indonesia, yaitu berpartisipasi dalam pemilu bagi yang memenuhi persyaratan ketentuan, ikut serta dalam forum untuk menyampaikan aspirasi serta melakukan unjuk rasa dengan tertib dan damai.
Aktifnya masyarakat dalam kegiatan bidang ini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan negara, apalagi Indonesia menganut sistem demokrasi. Jadi, budaya politik di Indonesia diharapkan tetap mampu membuat rakyatnya aktif berperan.
KARAKTERISTIK BUDAYA POLITIK
Budaya politik dapat dikenali dengan memperhatikan karakteristiknya. Secara umum, ciri-ciri budaya politik adalah sebagai berikut :
1. Terdapat unsur pengaturan kekuasaan di pemerintahan, baik itu di pusat maupun di daerah-daerah.
2. Terdapat proses pembuatan kebijakan oleh pemerintah.
3. Pola perilaku para pejabat dan aparat pemerintah suatu negara.
4. Terdapat beberapa partai politik dan segala aktivitasnya di masyarakat.
5. Tidak jarang ada gejolak di masyarakat dalam menyikapi kekuasaan pemerintah.
6. Terdapat political culture terkait masalah legitimasi.
MACAM-MACAM BUDAYA POLITIK
Masyarakat Indonesia sudah mengalami banyak hal dalam bidang politik. Berikut ini ada tiga macam budaya politik yang ada di Indonesia, diantaranya :
1. Budaya Politik Parokial.
Pengertian budaya politik Parokial adalah suatu budaya dimana tingkat partisipasi politik masyarakatnya masih sangat rendah. Macam budaya politik yang satu ini sering ditemukan di masyarakat tradisional yang sifatnya sederhana. Politik Parokial terjadi karena masyarakat yang tidak mengetahui atau tidak menyadari tentang adanya pemerintahan dan sistem politik.
Ciri-ciri politik Parokial adalah sebagai berikut :
a. Ruang lingkupnya kecil dan sempit.
b. Masyarakatnya apatis.
c. Pengetahuan masyarakat tentang politik masih sangat rendah.
d. Masyarakat cenderung tidak perduli dan menarik diri dari wilayah politik.
e. Masyarakatnya sangat jarang berhadapan dengan sistem politik.
f. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang adanya pusat kewenangan dan kekuasaan di suatu negara.
2. Budaya Politik Kaula atau Subjek.
Budaya politik Kaula atau Subjek adalah suatu budaya dimana masyarakatnya cenderung lebih maju di bidang ekonomi maupun sosial. Meskipun masyarakatnya masih relatif pasif, namun pada macam budaya politik ini masyarakatnya sudah mengerti tentang adanya sistem politik serta patuh terhadap undang-undang dan para aparat pemerintahan.
Ciri-ciri politik Kaula atau Subjek adalah :
a. Adanya kesadaran penuh masyarakatnya terhadap otoritas pemerintahan.
b. Masyarakatnya masih bersikap pasif terhadap politik.
c. Beberapa warga memberikan masukan dan permintaan terhadap pemerintah, namun telah mau menerima aturan dari pemerintah.
d. Masyarakatnya mau menerima keputusan yang tidak dapat dikoreksi ataupun ditentang.
e. Masyarakatnya telah sadar dan memperhatikan sistem politik umum dan khusus pada objek output, sedangkan kesadaran pada input dan sebagai aktor politik masih cukup rendah.
3. Budaya Politik Partisipan.
Budaya Politik Partisipan adalah suatu budaya di mana masyarakatnya telah memiliki kesadaran yang tinggi tentang suatu sistem politik, struktur proses politik, dan administratif. Macam budaya politik ini merupakan yang paling ideal bagi tumbuh suburnya demokrasi. Hal ini dikarenakan adanya harmoniasai hubungan warga negara dengan pemerintah. harmonisasi hubungan tersebut terlihat dari partisipasi aktif warga negara dalam proses politik.
Ciri-ciri politik Partisipan adalah :
a. Adanya kesadaran masyarakatnya tentang hak dan tanggungjawab terhadap kehidupan berpolitik.
b. Masyarakatnya tidak langsung menerima keadaan, namun memberikan penilaian secara sadar terhadap objek-objek politik.
c. Kehidupan politik di tengah-tengah masyarakat berperan sebagai sarana transaksi.
d. Masyarakatnya telah memiliki kesadaran tinggi sebagai warga negara yang aktif dan berperan dalam politik.
BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
Masyarakat Indonesia umumnya melakukan budaya ini dalam kehidupan bernegara, dan kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Di Indonesia sendiri budaya politik sudah mengalami pembauran antara Parokial, Kaula, dan Partisipan. Percampuran berbagai budaya tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :
a. Keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia.
b. Adanya pengaruh dari budaya luar, peninggalan zaman penjajahan, feodalisme, paternalistik, dan lain-lain.
c. Adanya sifat ikatan primordial dimana terdapat sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.
d. Adanya dilmea interaksi antara modernisasi dengan kebiasaan atau tradisi dalam masyarakat.
e. Budaya Indonesia yang masih mengedapankan paternalisme, dan sifat patrimonial (warisan ayah).
Berikut ini adalah beberapa contoh budaya politik di masyarakat Indonesia :
a. Ikut serta dalam Pemilu bagi yang telah memenuhi syarat.
b. Mengikuti kegiatan unjuk rasa secara damai dan tertib.
c. Ikut serta dalam forum masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi.