PENERAPAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA
Bahwa Pancasila sebagai dasar negara meliputi asas kerohanian yang memiliki suasana batin dan cita-cita hukum sehingga dijadikan sumber nilai dan norma, moral, kaidah, atau hukum negara baik yang tertulis yaitu yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 maupun secara tidak tertulis.
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara diupayakan agar tidak mengakibatkan perpecahan yang merugikan setiap orang bahkan dapat merugikan Negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya beragam.
Sila Pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) mengandung nilai yang luhur dalam kaitannya dengan ketuhanan, keagamaan, keadilan dan kenegaraan. Penerapan dalam sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan menghormati setiap perbedaan, yaitu: perbedaan keyakinan yang beragam antar masyarakat, membina kerukunan hidup antar masyarakat yang memiliki perbedaan agama dan keyakinan, tidak memaksakan suatu keyakinan atau agama kepada orang lain, dan menumbuhkan sikap saling toleransi antar umat beragama.
Sila Kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) mengandung makna mengenai penghormatan terhadap orang lain walaupun setiap masyarakat memiliki perbedaanyang beragam. Pengimplementasian dari sila kedua ini adalah dengan cara: menanamkan dan menerapkan rasa toleransi kepada orang lain, menghargai dan menghormati antar masyarakat, selalu bersikap adil terhadap setiap orang tanpa membeda-bedakannya, menghormati perbedaan antar masyarakat, menghormati harkat dan derajat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, menanamkan rasa nasionalisme dan komitmen pada eksistensi bangsa, dan yang terakhir adalah terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila Ketiga (Persatuan Indonesia). Masyarakat Indonesia diharapkan dapat menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas golongan atau pribadi. Menempatkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi berarti rela dan sanggup berkorban demi bangsa dan negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan semangat membangun rasa nasionalisme. Selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara lebih dari apapun. Untuk bisa menumbuhkan perilaku tersebut maka kembangkanlah rasa kebanggaan untuk bertanah air Indonesia dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sila ketiga ini dapat di implementasikan dengan cara menghidupkan segala perbedaan yang ada sehingga perbedaan tersebut dapat mengarah kepada kesatuan sebagaimana semboyan negara Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tapi tetap satu tujuan. Ciptakan suasana saling tolong menolong dibalik segala perbedaan yang beragam sehingga akan terciptanya kehidupan yang rukun antar masyarakat Indonesia. Sila ketiga Pancasila memberikan kesempatan secara leluasa dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan). Kerakyatan Indonesia adalah demokrasi yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan mufakat. Kerakyatan timbul karena adanya kesadaran bahwa manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sila keempat Pancasila ini masyarakat Indonesia dapat mengimplementasikannya dengan cara: memuliakan, menghargai dan menghormati orang lain tanpa membedakannya sedikitpun, selalu bersikap jujur saat adanya pemilu, dan tidak saling menghina antar warga negara.
Sila Kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia). Masyarakat Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Untuk menciptakan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia maka dalam hal ini perlu adanya kesadaran dan perkembangan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong untuk segenap masyarakat Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesadaran sikap yang adil antar sesama dan menjaga antara hak dan kewajiban serta menghormati harkat dan martabat orang lain. Implementasi Sila Kelima Pancasila : menanamkan sikap tolong menolong sehingga dapat terwujud kehidupan yang rukun dan damai, kerja keras juga diperlukan dalam implementasi sila kelima ini untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila
berasal dari dua kata Bahasa Sanskerta “panca” berarti lima dan “sila” berarti
prinsip atau asas. Apabila diulik secara bahasa, Pancasila menjadi rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila memiliki nilai-nilai yang merupakan dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi bersifat universal, yakni berlaku di manapun atau
universal sehingga dapat diterapkan negara lain kendati negara tersebut tidak
menggunakan Pancasila sebagai dasar negara, seperti dikutip dari Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Edi Rohani.
Berikut
nilai-nilai Pancasila yang terkandung pada sila 1 sampai 5 dan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari :
1.
Nilai Ketuhanan
Pancasila
sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan.
Dikutip dari Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh
Aa Nurdiaman, perwujudan nilai sila pertama Pancasila ini antara lain:
a)
Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya yang Maha sempurna.
b)
Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan semua
perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
c)
Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
d) Menjaga kebebasan bersama menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
2.
Nilai Kemanusiaan
Sila
kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab" mengandung nilai
kemanusiaan, yakni bangsa Indonesia diakui dan diperlakukan sesuai harkat dan
martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sama derajat, hak, dan
kewajibannya tanpa membeda-bedakan berdasarkan agama, suku, ras, atau
keturunannya. (detik.com/tag/pancasila)
Contoh
penerapan nilai kemanusiaan Pancasila yaitu :
a)
Mengakui adanya harkat dan martabat manusia.
b)
Mengakui keberadaan manusia sebagai makhluk yang paling mulia diciptakan Tuhan.
c)
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan berlaku adil terhadap sesama manusia.
d) Tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
3.
Nilai Persatuan
Makna
sila ketiga Pancasila "Persatuan Indonesia" adalah kebulatan utuh
dari berbagai aspek kehidupan, baik dari ideologi, politik, sosial, budaya, dan
pertahanan keamanan yang terwujud dalam satu wadah bernama Indonesia. Nilai
kesatuan dalam sila ketiga Pancasila dapat diwujudkan sehari-hari lewat sikap
dan perilaku :
a)
Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b)
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
c)
Menumbuhkan rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
d) Mengakui keragaman suku dan budaya bangsa serta mendorongnya ke arah persatuan dan kesatuan.
4.
Nilai Kerakyatan
Nilai
Pancasila sila ke-4 adalah nilai kerakyatan, dengan manusia Indonesia memiliki
kedudukan, hak, dan kewajiban sama sebagai warga masyarakat dan warga negara.
Berikut penerapan nilai kerakyatan dalam Pancasila :
a)
Mengakui kedaulatan negara ada di tangan rakyat.
b)
Mengakui manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara punya
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
c)
Bermusyawarah untuk mencapai mufakat untuk hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama dengan diliputi semangat kekeluargaan.
d)
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada kepentingan pribadi
atau golongan.
e) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan.
5.
Nilai Keadilan
Keadilan
merupakan salah satu tujuan NKRI sebagai negara hukum. Untuk mencapainya, nilai
keadilan pada sila kelima Pancasila perlu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya :
a)
Berlaku adil pada semua orang sesuai hak dan kewajibannya.
b)
Merawat keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri.
c)
Menghormati hak-hak orang lain.
d)
Memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan secara adil.
e)
Mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan gotong royong.
f)
Mendukung kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material maupun spiritual.
Sikap Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sebagai
warga negara Indonesia, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
merupakan kewajiban yang sangat mulia. Pancasila, sebagai landasan negara,
membentuk identitas bangsa Indonesia, mengajarkan tentang persatuan, kesatuan,
dan keselarasan dalam bermasyarakat.
Lima sila Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengajarkan pentingnya nilai-nilai luhur dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Berikut
adalah contoh sikap yang mencerminkan setiap sila Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari :
Sila
Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
Berdoa
dan Bersyukur Setiap Hari
Sikap
ini mencerminkan rasa syukur dan kesadaran akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan berdoa dan bersyukur, kita mengakui keterbatasan diri dan meminta
petunjuk-Nya dalam menjalani kehidupan.
Toleransi
Beragama
Menghargai
dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain merupakan wujud sikap yang
sesuai dengan sila pertama. Dengan menghormati perbedaan keyakinan, kita dapat
hidup berdampingan dengan damai.
Mengamalkan
Ajaran Agama dalam Kehidupan Sehari-Hari
Sikap
yang menunjukkan komitmen untuk menjalankan ajaran agama atau kepercayaan
dengan tulus, mengedepankan nilai-nilai kebaikan, dan berbuat baik kepada
sesama.
Membantu
Sesama dalam Kesulitan
Membantu
sesama yang sedang mengalami kesulitan adalah bentuk nyata dari kasih sayang
dan kasih kepada sesama manusia, sebagai bentuk pengamalan ajaran agama yang
mengajarkan kepedulian terhadap sesama.
Menjaga
Lingkungan sebagai Ciptaan Tuhan
Mencerminkan
rasa tanggung jawab untuk melestarikan dan menjaga kelestarian lingkungan
sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan.
Sila
Kedua – Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menjunjung
Tinggi Hak Asasi Manusia
Menghargai
hak-hak asasi manusia setiap individu tanpa memandang perbedaan ras, agama,
gender, dan lain-lain adalah sikap yang mencerminkan kesetaraan dan keadilan.
Menghormati
Pendapat Orang Lain
Sikap
mendengarkan dan menghormati pendapat orang lain tanpa merendahkan atau
memaksakan pendapat sendiri adalah wujud sikap yang mencerminkan rasa saling
menghargai.
Menolong
Sesama yang Membutuhkan
Mengulurkan
tangan untuk membantu sesama yang membutuhkan adalah bentuk konkret dari sikap
kemanusiaan dan empati.
Bersikap
Sopan dan Ramah
Sikap
sopan dan ramah kepada siapa pun, termasuk kepada orang asing, mencerminkan
sikap yang beradab dan menghargai eksistensi setiap individu.
Menghindari
Diskriminasi
Mengajarkan
untuk tidak membedakan atau memandang rendah orang lain berdasarkan suku, agama,
ras, dan latar belakang budaya.
Sila
Ketiga – Persatuan Indonesia
Menghargai
Keberagaman Budaya
Sikap
menghargai dan mengenali keberagaman budaya di Indonesia sebagai kekayaan
bersama, tanpa merasa lebih baik atau lebih rendah dari budaya lain.
Berpartisipasi
dalam Kegiatan Gotong Royong
Gotong
royong adalah sikap saling membantu dan bekerja sama dalam kegiatan bersama
untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Menghormati
Lambang Negara
Menghormati
lambang negara, seperti Bendera Merah Putih, merupakan bentuk penghormatan
terhadap negara Indonesia dan rasa kebanggaan sebagai warga negara.
Menjaga
Persatuan di Tengah Perbedaan
Sikap
ini mengajarkan pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa,
meskipun terdapat perbedaan dalam berbagai hal.
Menjalin
Persahabatan Antar Etnis
Sikap
yang sebagai upaya untuk menjalin persahabatan dan Kerjasama dengan berbagai
suku dan etnis di Indonesia.
Sila
Keempat – Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Aktif
Berpartisipasi dalam Musyawarah
Sikap
aktif dalam musyawarah dan memberikan pendapat konstruktif untuk mencapai
keputusan bersama yang lebih baik.
Menghargai
dan Mendukung Demokrasi
Menghargai
sistem demokrasi dan mendukung setiap proses pemilihan serta menghormati hasil
dari suatu pemilihan.
Menjunjung
Tinggi Keadilan dalam Berdemokrasi
Sikap
yang mengajarkan untuk selalu berdemokrasi secara adil, tidak melakukan
kecurangan, dan menghormati hak suara setiap individu.
Tidak
Mudah Terprovokasi Isu SARA
Tidak
mudah terpancing emosi atau terprovokasi oleh isu-isu Suku, Agama, Ras, dan
Antargolongan (SARA) yang dapat memecah belah persatuan.
Menghormati
Pejabat dan Kepemimpinan
Sikap
menghormati pejabat dan pemimpin terpilih sebagai bentuk pengakuan atas
otoritas yang sah.
Sila
Kelima – Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengutamakan
Keadilan dan Kesetaraan
Memegang
prinsip bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau
budaya, memiliki hak yang sama untuk merasakan manfaat dari program dan
kebijakan pemerintah.
Menghargai
Hak Asasi dan Kehormatan
Menghormati
hak asasi setiap individu dan menghindari perlakuan diskriminatif berdasarkan
suku, agama, ras, gender, atau latar belakang lainnya.
Berperan
Aktif dalam Kegiatan Sosial
Berpartisipasi
dalam kegiatan sosial atau gerakan keadilan sosial yang bertujuan untuk
membantu masyarakat yang kurang beruntung dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Mendorong
Kesetaraan dalam Akses Pendidikan dan Kesehatan
Mendukung
dan berupaya memastikan setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang
setara dalam mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan
yang memadai.
Bersikap
Adil dalam Pemenuhan Kebutuhan
Bersikap
adil dan bertanggung jawab dalam pembagian sumber daya dan kesempatan, sehingga
kesenjangan sosial dapat dikurangi dan kesejahteraan masyarakat meningkat
secara merata.
Setiap
sila Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas
bangsa Indonesia. Mengamalkan sikap-sikap positif yang mencerminkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari akan membawa Indonesia menuju masyarakat
yang adil, beradab, dan berkeadilan sosial.
Sumber referensi : Berbagai sumber dari online maupun cetak