POLITIK DINAMIS
(Sewaktu-waktu Bisa Berubah)
Politik di Indonesia itu seperti fiqih, selalu dinamis. Apalagi kalau fiqh itu produk pesanan, seringkali sangat dinamis.
Fiqih adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum syariat Islam yang bersifat praktis dan mengatur berbagai aspek kehidupan manusia.
Fiqih pesanan atau jual beli pesanan adalah akad untuk menyediakan barang dengan ciri-ciri tertentu dan diserahkan pada waktu tertentu. Pembayarannya dilakukan di muka atau pada saat akad.
Secara umum, politik itu dinamis, termasuk politik dinasti. Indonesia yang menganut sistem demokrasi tidak luput dari praktik politik dinasti di berbagai daerahnya, hal itu kemudian menimbulkan kekhawatiran berbagai pihak termasuk pemerintah pusat, karena dalam praktiknya di Indonesia masih jarang politik dinasti yang menghasilkan kepemimpinan yang baik, justru malah memunculkan banyak pelanggaran hukum dari praktik itu, seperti korupsi, kolusi, nepotisme yang akhirnya mengakibatkan daerah yang dipimpinnya tidak berkembang dengan baik, merugikan masyarakat umum dan juga Negara, hal tersebut tidak serta merta dikarenakan buruknya perilaku pengguna politik dinasti, sebagian juga dikarenakan pendidikan politik masyarakatnya yang masih belum sempurna.
Berbicara tentang politik, adalah berbicara tentang sebuah ke DINAMIS an …
Dinamis yang dimaksudkan di sini, Bukan yang berarti mencla-mencle, Ataupun tidak konsisten dengan keputusan yang dihasilkan sebelumnya. Tapi Dinamis dalam arti kata, Tidak kaku dalam menyikapi setiap perubahan yang timbul di masyarakat. Makna Dinamis sendiri, Sudah banyak diterapkan dalam peri kehidupan manusia, Walau banyak di antara mereka yang tidak menyadarinya.
Aristoteles pernah mengatakan bahwa pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang berpolitik (zoon politicon). Aristoteles juga dianggap sebagai orang yang memperkenalkan kata politik melalui berbagai pengamatannya tentang kehidupan manusia yang serba berubah dari masa ke masa. Mungkin aktivitas politik sudah ada jauh sebelum Aristoteles menemukan rumusan tentang politik karena Yunani merupakan salah satu bagian dari peradaban tertua yang pernah ada di muka bumi ini.
Dengan dasar sebagai makhluk yang berpolitik, maka manusia bebas menentukan pilihannya, bebas untuk berkelompok, bebas menentukan dukungannya, bahkan bebas mengekspresikan dirinya untuk dipilih juga. Dari masa kemasa, setiap individu punya hak masing-masing dalam menentukan arah tujuan politiknya masing-masing baik secara individu maupun kelompok. Jika zaman berubah, otomatis politik juga ikut berubah sesuai dengan dinamika yang berkembang sehingga kita tidak bisa menampik bahwa politik itu tidak konsisten, dinamis, dan selalu berubah sesuai dengan perkembangan kepentingan dan perkembangan zaman.
Dinamika politik tidak ada yang dapat dikatakan abadi, semua hal bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sehingga, pada koalisi mendatang, ia tidak melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang aneh bisa jadi sebagai hal yang wajar. Seiring dengan perkembangan jaman generasi mendatang akan tidak adanya kepedulian terhadap politik, inilah tantangan politikus mendatang menghadapi perubahan paradigma perpolitikan di Indonesia.
BY, POINT Consultant