Hikmatologi
Hikmat atau hikmah (bahasa Inggris: Wisdom) adalah suatu pengertian dan pemahaman yang dalam mengenai orang, barang, kejadian atau situasi, yang menghasilkan kemampuan untuk menerapkan persepsi, penilaian dan perbuatan sesuai pengertian tersebut. Seringkali membutuhkan penguasaan reaksi emosional seseorang (passions) supaya prinsip, pertimbangan dan pengetahuan universal dapat menentukan tindakan seseorang. Hikmat juga berarti pemahaman akan apa yang benar dikaitkan dengan penilaian optimal terhadap suatu perbuatan. Sinonimnya termasuk: kebijaksanaan, kecerdasan, akal budi, akal sehat, kecerdikan; bahasa Inggris: sagacity, discernment, or insight.
Pada dasarnya Ilmu Pengetahuan Hikmatologi adalah cabang ilmu dari Ilmu Filsafat.
Hikmatologi merupakan proses berpikir sebagai tindak lanjut dari Filsafat yang dianggap belum selesai dalam memberikan dasar atau payung keilmuan.
Hikmatologi dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan ketika wahyu difungsikan khususnya hikmah dipakai untuk mendasari cara berpikir.
Hikmatologi sebagai payung atau mahkota ilmu pengetahuan disaat memakai wahyu (hikmah) untuk menghiasi ilmu pengetahuan agar selalu tampil cantik sebagai piranti manusia untuk memperoleh dan menerapkan kebenaran serta kebajikan.
Hikmatologi mencoba meneruskan perjalanan pemikiran Filosof yang telah berabad-abad menapakkan kakinya di bumi ilmu pengetahuan. Pembaca budiman diajak memasuki alam ilmu pengetahuan yang tertinggi dari Allah Tuhan. Ilmu yang pernah diberikan kepada para Nabi dan Rasul utusan Allah Tuhan dan sebagian diberikan juga kepada cendekiawan yang beriman.
Di dalam Hikmatologi, Ilmu Pengetahuan dibagi peringkatnya didasarkan pada Kitab Suci Al-Qur’an dan Al-Kitab atau Injil baik Perjanjian Lama maupun Injil Perjanjian Baru.
Pembagian ini dimaksudkan agar mudah ditangkap pesan awal dari sikap dan pola pikir di jalan Hikmatologi yang berbeda dengan Filsafat pada umumnya.
Tingkatan Ilmu Pengetahuan yang dirangkum di dalam sebait Syair di bawah ini yang menunjukkan bahwa Hikmah yang kemudian dalam kajian ini dijadikan Hikmatologi, merupakan catatan perjalan cara berpikir umat manusia dari Allah Tuhan sebagai bentuk karunia tertinggi dalam tataran berpikir manusia.
Jadi peringkat ini sebenarnya hanya sekedar menggali dari Al-Kitab dan Al-Qur’an. Hikmah berdasar wahyu dianugerahkan kepada Nabi dan Rasul Allah, sedangkan yang diberikan kepada manusia pada umumnya kecerdasan dan kebijaksanaan berpikir yang didasarkan pada tauhid atau teologi bagian dari hikmah itu sendiri. Tidak ada kebaruan (inovasi) kecuali kebaruan pada Hikmatologi sebagai cara berpikir, yang dibarukan sebagai penerus dari perjalanan Filsafat.
POINT Consultant