Demonstrasi "Hands Off!" Mengguncang AS dan Eropa: Perlawanan Terhadap Kebijakan Trump dan Pengaruh Elon Musk
https://www.presstv.ir/Detail/2025/04/06/745644/Anti-Trump-Musk-Rallies-In-Us-Europe
_By Green Berryl & Pexai_
*Demonstrasi "Hands Off!" Mengguncang AS dan Eropa: Perlawanan Terhadap Kebijakan Trump dan Pengaruh Elon Musk*
Gerakan protes terkoordinasi terbesar sejak Donald Trump kembali menjabat pada Januari 2025 meletus di seluruh Amerika Serikat dan Eropa pada 5 April 2025. Ribuan orang turun ke jalan menentang kebijakan administrasi Trump dan peran Elon Musk dalam pemerintahan federal, menandai titik puncak ketidakpuasan publik terhadap agenda politik yang dianggap merongrong demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
## *Skala dan Cakupan Geografis Demonstrasi*
### *Mobilisasi Massa di Seluruh AS*
Gerakan "Hands Off!" berhasil menggerakkan sekitar 500.000 partisipan di lebih dari 1.200 lokasi di 50 negara bagian AS[1][5]. Di Washington D.C., protes yang awalnya diperkirakan diikuti 20.000 orang melampaui ekspektasi dengan puluhan ribu berkumpul di National Mall. Spanduk bertuliskan "Jangan Percaya Elon Musk" dan "Jauhkan Tangan dari Demokrasi Kami" mendominasi kerumunan, sementara yel-yel "Hands Off!" bergema di antara massa yang terdiri dari berbagai latar belakang—pekerja federal, aktivis lingkungan, hingga veteran perang[1][5].
Di luar ibu kota, unjuk rasa serupa terjadi di kota-kota seperti New York, Los Angeles, dan Chicago. Di Mar-a-Lago, Florida, sekitar 400 orang berdemo di dekat kediaman Trump sambil membentangkan plakat "Pasar Anjlok, Trump Main Golf"[1]. Partisipasi yang luas ini didukung oleh koalisi 150 kelompok masyarakat sipil, termasuk MoveOn dan Women's March, yang mengorganisir aksi hingga tingkat distrik kongres[5].
### *Resonansi Global di Eropa*
Protes tidak terbatas di AS. Komunitas ekspatriat AS di Eropa menggelar aksi solidaritas di Berlin, Paris, London, dan Lisbon. Di Paris, 200 orang berkumpul di Place de la République menentang kebijakan luar negeri Trump, sementara di Berlin, massa memadati showroom Tesla sambil meneriakkan kritik terhadap campur tangan Musk dalam politik Jerman[1][8]. Demonstrasi ini menegaskan bahwa dampak kebijakan Trump-Musk telah melampaui batas teritorial, memicu kekhawatiran global atas stabilitas tatanan internasional.
## *Akar Ketegangan: Kebijakan Kontroversial dan Peran Elon Musk*
### *Restrukturisasi Pemerintahan Melalui DOGE*
Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Musk menjadi episentrum kritik. Meski digadang-gadang sebagai upaya modernisasi birokrasi, praktik DOGE justru dianggap sebagai alat pemangkasan anggaran masif. Lebih dari 10.000 pegawai federal di-PHK, puluhan kantor layanan sosial ditutup, dan sejumlah program publik dihentikan[3][9]. Paul Osadebe, pengacara Departemen Perumahan AS, mengecam tindakan ini sebagai "pengkhianatan terhadap rakyat pekerja yang mengandalkan jaminan pemerintah"[1].
Konflik kepentingan Musk sebagai pemimpin DOGE sekaligus CEO Tesla menuai kontroversi. Lembaga ini memiliki akses ke sistem keuangan Departemen Keuangan AS yang mengelola triliunan dolar, menimbulkan kekhawatiran penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan bisnis pribadi[8]. Mantan penasihat etik Gedung Putih, Richard Painter, menegaskan bahwa posisi ganda Musk berpotensi melanggar undang-undang etika pemerintahan[8].
### *Turbulensi Ekonomi Pasca-Kebijakan Tarif*
Pengumuman kenaikan tarif impor 10% oleh Trump pada 2 April 2025 memicu gejolak pasar saham dan menjadi katalisator demonstrasi[5]. Indeks Dow Jones anjlok 5% dalam dua hari, sementara Tesla kehilangan sepertiga nilai sahamnya akibat boikot konsumen dan pembalasan tarif dari Uni Eropa serta Tiongkok[4][7]. Meski Trump membeli Model S Tesla untuk staf Gedung Putih sebagai bentuk dukungan[7], langkah ini justru memperuncing kritik atas kolusi kekuasaan dan bisnis.
### *Isu Sosial dan Lingkungan*
Para demonstran juga menentang kebijakan imigrasi keras Trump, termasuk deportasi mahasiswa pro-Palestina dan pencabutan proteksi bagi komunitas transgender[1][5]. Isu lingkungan menjadi sorotan setelah administrasi membatalkan 23 regulasi pengendalian emisi, yang menurut para aktivis mempercepat krisis iklim[1]. Di tengah aksi, puluhan peserta mengenakan keffiyeh Palestina sebagai simbol solidaritas sekaligus kritik terhadap kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah[1].
## *Gerakan "Tesla Takedown": Serangan Terkoordinasi ke Bisnis Musk*
### *Strategi Boikot dan Dampak Ekonomi*
Gerakan #TeslaTakedown yang dimotori aktivis seperti Valerie Costa dan Alex Winter berhasil memobilisasi ribuan orang untuk menjual mobil dan saham Tesla[2][8]. Di AS, 277 showroom Tesla dikepung massa, sementara di Jerman, penjualan Tesla merosot 76% akibat dukungan Musk terhadap partai sayap kanan AfD[7][8]. Aksi vandalisme, termasuk pembakaran tujuh mobil Tesla di Berlin, memaksa kepolisian setempat meningkatkan pengamanan[8].
### *Respons Trump dan Musk*
Trump mengecam gerakan ini sebagai "terorisme domestik" dan mengklaim pembelian Model S sebagai bentuk dukungan[7]. Namun, surat protes resmi Tesla ke Kantor Perwakilan Perdagangan AS mengungkap ketegangan terselubung. Perusahaan memperingatkan bahwa tarif Trump justru membahayakan eksportir AS, termasuk diri mereka sendiri[4]. Musk sendiri tampak tidak gentar, memproyeksikan penjualan global Tesla akan mencapai 10 juta unit pada 2026[8].
## *Dimensi Internasional dan Implikasi Global*
### *Ketegangan dengan Sekutu Tradisional*
Kebijakan luar negeri Trump memicu ketegangan dengan sekutu NATO. Protes di Eropa tidak hanya menentang Musk, tetapi juga penolakan AS terhadap Perjanjian Paris dan dukungan Trump untuk ekstraksi bahan bakar fosil[6][7]. Di Jerman, dukungan Musk bagi partai AfD yang anti-imigran memperuncing hubungan bilateral, sementara di Inggris, tuduhan Musk terhadap PM Keir Starmer terkait skandal "grooming" memicu krisis diplomatik[4][7].
### *Dampak pada Tatanan Perdagangan Global*
Kenaikan tarif Trump memicu perang dagang multilateral. Uni Eropa membalas dengan tarif 25% pada mobil listrik AS, sementara Tiongkok memberlakukan pembatasan impor produk pertanian AS[4][5]. Pakar ekonomi memperkirakan kebijakan ini akan mengurangi pertumbuhan GDP global sebesar 0,5% pada 2025, dengan negara berkembang seperti Indonesia terkena dampak melalui penurunan ekspor komoditas[5].
## *Respons Administrasi dan Proyeksi ke Depan*
### *Sikap Trump dan Agenda Golf*
Di tengah gejolak, Trump memilih bermain golf di Mar-a-Lago, sebuah tindakan yang dikritik tajam oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat sebagai "pengabaian tanggung jawab"[1][5]. Gedung Putih membatalkan tur kebun musim semi dengan alasan keamanan, menandakan eskalasi ketegangan antara pemerintah dan masyarakat[5].
### *Potensi Eskalasi Konflik*
Para analis memprediksi gelombang protes akan berlanjut seiring rencana DOGE menutup 30% lembaga federal pada 2026[9]. Koalisi buruh federal sedang mempersiapkan pemogokan nasional, sementara kelompok lingkungan merencanakan okupasi kantor-kantor DOGE. Di sisi lain, dukungan Trump pada industri bahan bakar fosil mungkin akan memperparah polarisasi politik terkait transisi energi[6].
## *Simpulan: Titik Balik Demokrasi AS?*
Demonstrasi "Hands Off!" mencerminkan krisis legitimasi terbesar dalam pemerintahan AS modern. Kolaborasi Trump-Musk tidak hanya mengancam tatanan birokrasi, tetapi juga mengikis prinsip check and balances melalui konsentrasi kekuasaan pada aktor non-publik. Meski dampak politik jangka pendek masih belum jelas, gelombang protes ini menandai kebangkitan gerakan sosial progresif yang mungkin akan menentukan arah demokrasi AS dalam dekade mendatang.
Di tengah ketidakpastian, satu hal pasti: rakyat AS telah menyuarakan penolakan terhadap oligarki kekuasaan yang mengancam fondasi negara. Seperti dikatakan Senator Bernie Sanders dalam pidatonya di Denver: "Negara ini dibangun oleh pekerja, bukan miliarder"[9]. Pesan ini mungkin akan bergema lebih keras dalam bulan-bulan mendatang.
Citations:
[1] Anti-Trump-Musk-Rallies-In-Us-Europe https://www.presstv.ir/Detail/2025/04/06/745644/Anti-Trump-Musk-Rallies-In-Us-Europe
[2] Penghapusan Tesla - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ... https://id.wikipedia.org/wiki/Penghapusan_Tesla
[3] Sejumlah Kota di AS Geler Protes anti-Musk – DW – 04.03.2025 https://www.dw.com/id/sejumlah-kota-di-as-geler-protes-anti-musk/video-71819342
[4] Elon Musk Tiba-tiba Lawan Perintah Trump, Ada Apa? https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250317115844-37-619179/elon-musk-tiba-tiba-lawan-perintah-trump-ada-apa
[5] Ribuan Warga AS Demo Anti-Trump setelah Pasar Saham Anjlok ... https://www.tribunnews.com/internasional/2025/04/06/ribuan-warga-as-demo-anti-trump-setelah-pasar-saham-anjlok-imbas-kenaikan-tarif-timbal-balik
[6] Alasan Donald Trump Menentang Mobil Listrik Meski Didukung Elon ... https://www.cnbcindonesia.com/news/20240802180741-4-560012/alasan-donald-trump-menentang-mobil-listrik-meski-didukung-elon-musk
[7] Apakah Politik Elon Musk Mengancam Tesla dan Bisnisnya? - DW https://www.dw.com/id/apakah-politik-elon-musk-mengancam-tesla-dan-kerajaannya/a-71919044
[8] Protesters target Tesla showrooms over Elon Musk's government role https://www.aa.com.tr/en/americas/protesters-target-tesla-showrooms-over-elon-musk-s-government-role/3524091
[9] Aksi Protes Terhadap Trump dan Musk Mulai Marak di AS https://internasional.kontan.co.id/news/aksi-protes-terhadap-trump-dan-musk-mulai-marak-di-as
[10] Protesters rally in London against US President Trump, his ally Musk https://www.aa.com.tr/en/americas/protesters-rally-in-london-against-us-president-trump-his-ally-musk/3529230
[11] Gelombang protes terhadap Elon Musk banjiri sejumlah gerai Tesla https://www.antaranews.com/berita/4711345/gelombang-protes-terhadap-elon-musk-banjiri-sejumlah-gerai-tesla
[12] Over 1400 protests against President Donald Trump and ... - Instagram https://www.instagram.com/lovelyti__/reel/DIFKv8rIYu8/
[13] Protest Kebijakan Elon Musk, Seruan Boikot Tesla Ramai di ... https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250316101245-38-618973/protest-kebijakan-elon-musk-seruan-boikot-tesla-ramai-di-showroom
[14] “Hands Off” is estimated to be the largest anti-Trump ... - Instagram https://www.instagram.com/bravenewfilms/p/DICBE3Jp8Wx/
[15] Trump Picu Kemarahan, Sentimen Anti-Amerika Meningkat di Eropa https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/67287/trump-picu-kemarahan-sentimen-anti-amerika-meningkat-di-eropa
[16] "Sebelum aksi ini, unjuk rasa anti-Trump telah berlangsung di ... https://www.instagram.com/genztalk.id/reel/DIGJNwGSzQh/
Diposting ulang oleh POINT Consultant