APPLE TO APPLE
Apple to apple adalah istilah yang digunakan untuk membandingkan hal-hal yang sangat mirip atau memiliki level yang sama.
Ingin membandingkan sesuatu, maka pastikan hal yang dibandingkan tersebut bersifat apple to apple. Maksudnya adalah secara spesifikasi saling mendekati dan berimbang. Namun, sekarang ini seringkali ditemui orang membandingkan sesuatu yang sifatnya tidak apple to apple dalam artian negatif thinking, penilaian secara sepihak (subjektif) dan sinisme, sehingga hasilnya pun tidak teruji. Orang yang mendapat informasi tersebut juga tidak kritis, sehingga hanya menerima jadi sebuah informasi yang masuk.
Apple to apple dalam bahasa Indonesia artinya apel ke apel.
Artinya, di mana buah apel dibandingkan dengan buah apel.
Sehingga apple to apple digunakan untuk membandingkan benda atau produk yang memiliki kemiripan.
Selain untuk membandingkan benda atau produk, apple to apple juga dapat digunakan untuk membandingkan seseorang yang memiliki latar belakang yang sama.
Apple to Apple merupakan rangkaian kata idiom. Sedangkan idiom artinya serangkaian kata yang mejelaskan ekspresi tertentu, dimana konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya.
Kedua idiom tersebut biasanya sering kita dengar ketika seseorang membandingkan suatu hal.
Ketika membandingkan suatu hal, maka secara obyektif kita harus membandingkan hal tersebut secara seimbang berdasarkan fakta tanpa ada rekayasa tentunya independenlah jika posisi konsumen sebagai raja penilai bidang produksi, yang bisa memberi penilaian minimal ada pendekatan realitasnya.
Misalnya, membandingkan dua judul film A dengan genre film animasi B. Contoh lain membandingkan barang, misalnya membandingkan dua barang elektroknik merek A dan merek B.
Contoh penggunaan idiom apple to apple dalam kalimat Bahasa Inggris, di antaranya :
(Membandingkan perilaku sepuluh tahun yang lalu dengan perilaku dua tahun yang lalu bukanlah perbandingan yang sama).
To find out who is stronger the apples to apples measure their capability to win the first prize in the field of the Olympics.
(Untuk mengetahui siapa yang lebih kuat, dilakukan perbandingan mengukur kemampuan mereka untuk memenangkan hadiah pertama di bidang Olimpiade).
I have no idea who is going to win the fashion show, both the girls dress up so well, it is the apples to apples measure of their styling techniques.
(Saya tidak tahu siapa yang akan memenangkan peragaan busana, kedua gadis itu berdandan dengan sangat baik, itu adalah perbandingan yang sama untuk teknik gaya mereka).
Apple to Apple Pruduk.
Apple to Apple adalah membandingkan sebuah produk dengan produk yang sama dari segala hal atau lebih mudahnya yang se level.
Idiom artinya serangkaian kata yang mejelaskan ekspresi tertentu, dimana konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya.
Kedua idiom tersebut biasanya sering kita dengar ketika seseorang membandingkan suatu hal.
Ketika membandingkan suatu hal, kita harus membandingkan hal tersebut secara seimbang.
Membandingkan sesuatu, maka pastikan hal yang dibandingkan tersebut bersifat apple to apple. Maksudnya adalah secara spesifikasi saling mendekati dan berimbang. Didalam percakapan sehari-hari kita sering temui orang membandingkan sesuatu yang sifatnya tidak apple to apple, sehingga hasilnya pun tidak teruji. Orang yang mendapat informasi tersebut juga tidak kritis, sehingga hanya menerima jadi sebuah informasi yang masuk tanpa ada filter kebenaran informasi tersebut.
Apple To Apple Dalam Statistik.
Entah kenapa nama apple digunakan untuk istilah keterbandingan (dalam statistik) ini. Mengapa tidak kelapa, sehingga menjadi coconut to coconut; atau alpukat sehingga menjadi avocado to avocado. Penulis belum mendapat jawaban yang meyakinkan. Bisa jadi ini muncul dari simbol produk Apple (komputer, laptop) berupa gambar buah appel yang satu bidang pada sisinya sudah ada bekas gigitan. Sehingga, tidak bisa kita melakukan perbandingan antara buah apple yang asli dengan apple simbol produk Apple. Appel ya tetap appel, yang buahnya sangat bermanfaat untuk diet kesehatan itu, bukan appelnya Apple.
Bisa jadi istilah ini bermaksud mengingatkan kita bahwa sebuah statistik tetaplah statistik yang harus memenuhi syarat-syarat yang sudah disepakati secara universal. Dia harus memenuhi unsur SMART :
1. S = Simple.
2. M = Measurable.
3. A = Achievable.
4. R = Reliable dan.
5. T = Timely.
Statistik itu harus dibuat simple karena tujuan statistik adalah membuat sebuah persoalan menjadi ringkas :
1. Dia harus terukur sesuai dengan kaidah-kaidah statistik.
2. Dapat menjawab (menjangkau) setiap persoalan dalam ruang lingkup wilayah dan waktu.
3. Dapat dipercaya sebagai hasil produk dari petugas dan responden yang jujur, serta sesuai dengan waktu peruntukannya.
Apple to Apple Membandingkan Kinerja Perusahaan Publik.
Membuat perbandingan kinerja emiten bisa dibilang gampang-gampang susah. Gampang karena data yang akan dibuat perbandingan sudah tersedia. Susah karena untuk membuat perbandingan yang fair harus dilakukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Karena itu membandingkan kinerja emiten tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Apalagi jika dari perbandingan itu lantas dipergunakan untuk membuat sebuah prediksi masa mendatang.
Meski begitu aturan main yang tidak boleh dilanggar dalam membuat perbandingan seperti itu hanya ada satu. Jangan bandingkan daging kambing dengan daging ayam atau jangan bandingkan apel dengan jeruk karena perbandingan semacam itu tidak akan membuahkan hasil yang fair dan akuntabel. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat perbandingan kinerja perusahaan publik antara lain sebagai berikut :
1. Pastikan kinerja emiten yang dibandingkan berasal dari sektor usaha yang sejenis. Dalam istilah keren yang seringkali digunakan adalah bandingkan apel dengan apel (apple to apple), bukan apel dengan jeruk. Investor tidak bisa membandingkan kinerja perusahaan yang berbeda sektor
2. Harus diingat bahwa emiten di sektor yang sama sekalipun, memiliki perbedaan-perbedaan yang cukup signifikan. Misalnya perbedaan jumlah modal (ekuitas), nilai aset, jumlah utang, jumlah saham, struktur usaha, segmen pasar dan sebagainya. Perbandingan tidak bisa dilakukan hanya semata-mata mengacu pada perbedaan tersebut. Karenanya perbandingan harus dilakukan secara proporsional. Salah satu cara yang sederhana adalah menggunakan perangkat analisis ratio. Dengan membandingkan ratio keuangan seperti itu akan terlihat bahwa perusahaan X yang secara nominal memiliki profit lebih besar dibandingkan perusahaan Y belum tentu EPS X lebih besar daripada Y. Ini masih tergantung jumlah saham X dan Y.
Ilustrasinya begini. Perusahaan X dengan modal disetor Rp 100 miliar dan jumlah saham 1 miliar lembar selama tahun buku 2008 berhasil membukukan laba bersih Rp 10 miliar atau Rp 10 per saham. Sedangkan perusahaan X dengan modal disetor Rp 10 miliar dan jumlah saham hanya 100 juta pada periode yang sama berhasil membukukan keuntungan Rp 2 miliar. Disini tampak meski secara nominal perusahaan X membukukan profit lebih besar dibandingkan perusahaan Y, tapi tidak bisa disebut bahwa perusahaan X lebih baik dibandingkan perusahaan Y. Sebab jika dihitung keuntungan perusahaan X hanya 10% dari modal disetor, sedangkan perusahaan Y membukukan laba 20% dari modal disetor. EPS perusahaan X hanya Rp 10 per saham, sedangkan EPS perusahaan Y mencapai Rp 20 per saham.
3. Untuk kebutuhan analisa pilihlah ratio-ratio yang menggambarkan kondisi profitabilitas, solvabilitas dan likuiditas emiten.
4. Buatlah acuan atau benchmark untuk mengukur hasil analisis ratio tadi. Benchmark bisa dibuat berdasarkan rata-rata ratio dari industri sejenis. Misalnya ada 10 emiten dari sektor yang sama. Buatlah rata-rata ratio dari 10 emiten tadi, dan bandingkan rata-rata ratio dengan ratio kinerja masing-masing emiten. Dari sana investor bisa melihat apakah ratio kinerja emiten lebih baik dari rata-rata industri atau sebaliknya.
5. Hasil analisa ratio juga bisa untuk membandingkan grafik pertumbuhan kinerja setiap emiten.
Dengan acuan seperti itu, investor tidak akan cepat mengambil kesimpulan bahwa saham X lebih murah atau lebih mahal dibandingkan saham Y.
TERIMAKASIH MAS TRI SAYA AKAN MEMBAGIKAN APLIKASI YANG BAGUS INI UNTUK BISA MEMBERIKAN PENCERAHAN POLITIK DAN JUGA DAPAT MEMBANTI PARA NITIZEN MENEMUKAN SUNBER INFORMASI REFERENSI ILMIAH YANG MEREKA PERLUKAN, SEKALI LAGI TERIMAKASIH BANYAK.
BalasHapus