Hayam Wuruk (Rajasanagara, Patanapanawu / Bhatara Prabhu) Meninggal
Raja Hayam Wuruk (1334–1389) adalah penguasa terbesar Kerajaan Majapahit, yang membawa kerajaannya mencapai puncak kejayaan bersama Mahapatih Gajah Mada. Di bawah kepemimpinannya, Majapahit berhasil menguasai sebagian besar Nusantara, seperti yang dicita-citakan dalam Sumpah Palapa. Namun, kematian Hayam Wuruk pada tahun 1389 menjadi awal dari kemunduran Majapahit, dan hingga kini, penyebab pasti kematiannya masih menjadi misteri.
---
Kejayaan Hayam Wuruk Sebelum Wafat
Selama pemerintahannya, Hayam Wuruk berhasil memperkuat Majapahit sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan. Beberapa pencapaian pentingnya meliputi:
1. Memperluas Wilayah Kekuasaan
Majapahit berhasil menguasai hampir seluruh Nusantara, dari Sumatra hingga Maluku, bahkan memiliki pengaruh hingga Siam dan Champa (Vietnam).
2. Peningkatan Ekonomi dan Budaya
Sistem perdagangan berkembang pesat, dan seni serta sastra mengalami kejayaan, seperti yang tercatat dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
3. Stabilitas Politik yang Relatif Kuat
Meski ada beberapa pemberontakan kecil, Hayam Wuruk mampu menjaga stabilitas kerajaan selama masa pemerintahannya.
Namun, setelah kematian Gajah Mada pada tahun 1364, Hayam Wuruk kehilangan sosok penting yang selama ini menjadi tangan kanannya dalam mengelola pemerintahan dan militer. Majapahit mulai mengalami perlambatan ekspansi, dan konflik internal pun mulai bermunculan.
---
Misteri Kematian Hayam Wuruk
1. Penyakit Misterius atau Kematian Alami?
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Hayam Wuruk meninggal karena penyakit yang tidak diketahui, tetapi tidak ada catatan spesifik mengenai jenis penyakitnya. Mengingat usianya yang mencapai sekitar 55 tahun, ada kemungkinan ia meninggal karena faktor alami seperti usia atau kondisi kesehatan yang memburuk.
2. Racun dari Dalam Istana?
Ada teori yang menyatakan bahwa Hayam Wuruk mungkin dibunuh dengan racun, mengingat banyak intrik politik yang terjadi di dalam istana Majapahit. Kematian mendadaknya mungkin mengindikasikan adanya konspirasi dari kalangan istana yang ingin mempercepat pergantian kekuasaan.
3. Kutukan dari Lawan Politik?
Sebagian masyarakat Jawa percaya bahwa raja-raja besar sering terkena kutukan spiritual akibat kesalahan yang mereka buat. Dalam beberapa cerita rakyat, disebutkan bahwa kematian Hayam Wuruk bisa jadi adalah akibat dari kutukan akibat ekspansi militernya yang menyebabkan penderitaan di berbagai daerah.
---
Dampak Kematian Hayam Wuruk: Perang Saudara dan Kemunduran Majapahit
Setelah kematian Hayam Wuruk, Majapahit mengalami krisis politik besar. Salah satu penyebab utamanya adalah masalah suksesi, karena Hayam Wuruk tidak memiliki putra mahkota laki-laki yang kuat untuk menggantikannya.
1. Persaingan Memperebutkan Takhta
Hayam Wuruk memiliki seorang putri bernama Kusumawardhani, yang menikah dengan Wikramawardhana. Namun, ada pesaing lain yang juga merasa berhak atas takhta, yaitu Bhre Wirabhumi, putra dari selir Hayam Wuruk. Persaingan ini akhirnya memicu perang saudara yang dikenal sebagai Perang Paregreg (1405–1406).
2. Perang Paregreg: Awal Kehancuran Majapahit
Perang antara Wikramawardhana (pihak Majapahit barat) dan Bhre Wirabhumi (pihak Majapahit timur) berlangsung selama sekitar satu tahun. Wikramawardhana akhirnya menang, tetapi perang ini melemahkan Majapahit secara drastis.
Akibat perang ini:
Banyak daerah taklukan mulai melepaskan diri.
Ekonomi melemah karena perang menghabiskan banyak sumber daya.
Kesultanan Malaka (yang didirikan pada 1400) mulai berkembang pesat dan menyaingi Majapahit.
Islam mulai berkembang pesat di pesisir utara Jawa, yang nantinya menyebabkan munculnya kerajaan-kerajaan Islam yang menggantikan Majapahit.
---
Kesimpulan: Kematian yang Mengubah Sejarah Nusantara
Meskipun tidak ada bukti konkret mengenai penyebab kematian Hayam Wuruk, yang pasti adalah bahwa kepergiannya menandai awal kehancuran Majapahit. Tanpa sosok pemimpin yang kuat dan bijaksana seperti dirinya, Majapahit terjerumus dalam konflik internal yang pada akhirnya menyebabkan kehancurannya dan munculnya era Kesultanan Islam di Nusantara.
Hingga kini, kisah kematian Hayam Wuruk masih menyisakan tanda tanya besar, menjadikannya salah satu misteri terbesar dalam sejarah kerajaan Nusantara.
POINT Consultant