Central Bank Digital Currency (CBDC) : Revolusi Mata Uang Digital Bank Sentral.
Proyek Garuda : CBDC Indonesia
(By Green Berrryl & Pxai)
https://youtu.be/pnTWyb921iI?si=ZdaGWf2Hztj-oTML
# *Central Bank Digital Currency (CBDC): Revolusi Mata Uang Digital Bank Sentral*
*_Proyek Garuda: CBDC Indonesia_*
_(By Green Berrryl & Pxai)_
CBDC merupakan bentuk mata uang digital yang diterbitkan langsung oleh bank sentral suatu negara, bukan oleh bank komersial. Mata uang ini hadir sebagai bentuk evolusi dari uang fiat konvensional ke dalam format digital resmi yang memiliki legalitas sebagai alat pembayaran sah. Berbeda dengan cryptocurrency yang terdesentralisasi, CBDC berada di bawah kendali penuh bank sentral, menjadikannya bentuk baru dari legal tender yang menggabungkan keunggulan teknologi digital dengan otoritas moneter resmi.
## *Definisi dan Konsep Dasar CBDC*
Central Bank Digital Currency atau Mata Uang Digital Bank Sentral merupakan bentuk mata uang digital yang diterbitkan dan diatur oleh bank sentral suatu negara. CBDC sering dianggap sebagai bentuk digital dari mata uang fiat yang ada, seperti rupiah, dolar, atau euro[8]. Secara fundamental, CBDC adalah mata uang resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sentral namun dalam bentuk digital[2].
CBDC merupakan kewajiban dari bank sentral dan menjadi bentuk baru dari legal tender, berbeda dengan uang kartal seperti retail CBDC yang merupakan digitalisasi dari mata uang kedaulatan, yang berlaku untuk uang kertas fisik, koin, dan cadangan CBDC grosir yang digunakan dalam pasar repo dan reverse repo[1]. Mata uang digital ini berfungsi sebagai representasi digital dari mata uang suatu negara dan penerbitan serta peredarannya mendapatkan kontrol langsung dari bank sentral[4][5].
Dalam implementasinya, CBDC didasarkan pada teknologi blockchain yang memungkinkan transaksi lebih aman, efisien, dan transparan[3]. Meskipun demikian, sebagian besar implementasi CBDC ritel kemungkinan tidak akan menggunakan distributed ledger seperti blockchain[1].
### *Karakteristik Utama CBDC*
CBDC memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari bentuk uang digital lainnya:
1. Diterbitkan dan diregulasi oleh bank sentral
2. Memiliki nilai yang setara dengan mata uang fiat konvensional
3. Dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
4. Berfungsi sebagai representasi digital dari mata uang negara
5. Dapat memanfaatkan teknologi blockchain atau distributed ledger[3][8]
## *Jenis-Jenis CBDC*
Terdapat dua kategori utama CBDC yang dikembangkan oleh bank sentral di berbagai negara:
### *Wholesale CBDC (w-CBDC)*
Wholesale CBDC dirancang khusus untuk lembaga keuangan dan beroperasi mirip dengan cadangan bank sentral[1]. Jenis CBDC ini ditujukan untuk transaksi antar bank dan lembaga keuangan besar, dengan tujuan utama meningkatkan efisiensi sistem pembayaran wholesale dan memperkuat infrastruktur keuangan nasional[7]. Di Indonesia, komponen ini dikenal sebagai Wholesale Digital Rupiah (w-Digital Rupiah) dalam proyek Garuda.
### *Retail CBDC (r-CBDC)*
Retail CBDC dirancang untuk rumah tangga dan bisnis guna melakukan pembayaran dalam transaksi sehari-hari[1]. Jenis CBDC ini ditujukan untuk penggunaan oleh masyarakat umum, sehingga menawarkan alternatif pembayaran digital yang aman dan terpercaya[7]. Dalam konteks Indonesia, komponen ini dikenal sebagai Retail Digital Rupiah (r-Digital Rupiah).
### *Model Implementasi CBDC*
Dalam implementasinya, CBDC dapat didistribusikan melalui berbagai model. Pada model perantara, bank sentral menerbitkan CBDC dan mengelola infrastruktur inti, sementara perantara keuangan menawarkan layanan pelanggan. ECB dan Federal Reserve telah mengusulkan model CBDC yang dimediasi. Alternatif lainnya, bank sentral bisa menyediakan layanan lengkap atau mendelegasikan tanggung jawab lebih lanjut[1].
Selain itu, CBDC juga dapat diimplementasikan dalam dua model utama:
1. **Berbasis akun (account-based)**: Mirip dengan rekening bank tradisional
2. **Berbasis token (token-based)**: Lebih mirip dengan cryptocurrency, di mana setiap unit CBDC direpresentasikan sebagai token digital yang dapat ditransfer dari satu pihak ke pihak lain[8]
## *Fungsi dan Tujuan CBDC*
### *Fungsi Dasar*
CBDC memenuhi tiga fungsi dasar uang, yaitu:
1. Alat penyimpan nilai (store of value)
2. Alat pertukaran/pembayaran (medium of exchange)
3. Alat pengukur nilai barang dan jasa (unit of account)[5][6]
### *Tujuan Pengembangan*
Berdasarkan Bank Indonesia, eksplorasi penerbitan CBDC memiliki beberapa tujuan utama:
1. Menyediakan alat pembayaran yang tidak berisiko dalam bentuk digital menggunakan uang bank sentral
2. Meminimalisir risiko mata uang digital non-negara
3. Memperluas efisiensi dan cakupan sistem pembayaran, termasuk cross border
4. Mempercepat dan memperluas inklusi keuangan
5. Meningkatkan kapasitas transmisi kebijakan moneter[2]
CBDC juga ditujukan untuk memperdalam inklusi keuangan dengan memungkinkan orang yang belum terjangkau oleh sistem keuangan tradisional untuk mengakses layanan keuangan. Selain itu, CBDC dapat memfasilitasi pengiriman uang secara internasional dengan biaya yang lebih rendah dan lebih cepat daripada metode konvensional[3].
Pengembangan CBDC juga didorong oleh beberapa faktor eksternal, termasuk:
- Teknologi yang berkembang pesat, seperti blockchain dan Distributed Ledger Technology (DLT)
- Penurunan penggunaan uang tunai (cashless)
- Kebutuhan untuk mengurangi kejahatan keuangan seperti pencucian uang dan pendanaan teroris
- Pandemi COVID-19 yang mempercepat peralihan ke pembayaran digital[3]
## *Perbedaan CBDC dengan Cryptocurrency*
Meskipun CBDC dan cryptocurrency sama-sama merupakan bentuk mata uang digital, keduanya memiliki perbedaan fundamental yang signifikan:
### *CBDC:*
1. Menggunakan private blockchain
2. Identitas pengguna terikat dengan akun bank miliknya
3. Berfungsi sebagai alat pembayaran resmi
4. Bank sentral dapat mengatur jumlah pasokan dan jaringannya
5. Memiliki nilai yang stabil dan setara dengan mata uang fiat[6][8]
### *Cryptocurrency:*
1. Menggunakan public blockchain
2. Dapat menggunakan identitas anonim
3. Berfungsi sebagai alat spekulasi dan sistem pembayaran tergantung regulasi tiap negara
4. Otoritas yang mengaturnya adalah pasar jaringan kripto tersebut
5. Nilai dapat berfluktuasi berdasarkan permintaan dan penawaran pasar[6][8]
Perbedaan utama adalah bahwa CBDC diterbitkan oleh negara melalui bank sentral, sementara cryptocurrency tidak diatur oleh otoritas pusat[1][5].
## *Implementasi CBDC di Berbagai Negara*
Hingga saat ini, pengembangan CBDC telah menjadi fokus utama bagi banyak bank sentral di seluruh dunia. Beberapa negara bahkan telah meluncurkan CBDC mereka sendiri:
- **Bank Sentral Tiongkok**: Digital Yuan
- **Bank Sentral Bahama**: Digital Sand Dollar
- **Bank Sentral Swedia**: e-krona
- **Bank Sentral Kepulauan Marshall**: SOV[3]
Selain itu, negara-negara lain yang telah menerapkan dan meluncurkan CBDC antara lain Nigeria, Jamaika, Grenada, Republik Dominika, Antigua dan Barbuda, Montserrat, Saint Kitts dan Nevis, Saint Vincent dan Grenadines, dan Saint Lucia[2].
Per tahun 2023, lebih dari 120 yurisdiksi berbeda, termasuk ekonomi besar seperti ECB, UK, dan AS, sedang mengevaluasi mata uang digital nasional. Secara keseluruhan, 9 negara dan 8 pulau yang membentuk Uni Moneter Karibia Timur telah meluncurkan CBDC; 38 negara dan Hong Kong memiliki program percontohan CBDC; dan 67 negara serta 2 uni mata uang sedang dalam tahap penelitian CBDC[1].
## *Proyek Garuda: CBDC Indonesia*
Indonesia juga tidak ketinggalan dalam pengembangan CBDC melalui inisiatif yang disebut Proyek Garuda. Bank Indonesia sedang dalam proses mengembangkan Digital Rupiah sebagai bentuk CBDC Indonesia yang diharapkan akan menjadi sistem pembayaran digital yang lebih cepat, efektif, dan efisien[4][7].
Proyek Garuda merupakan respons Bank Indonesia terhadap tantangan era digital dalam sektor keuangan, terutama terkait meningkatnya popularitas cryptocurrency yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional[7].
Digital Rupiah terdiri dari dua komponen utama:
1. **Wholesale Digital Rupiah (w-Digital Rupiah)**: Ditujukan untuk transaksi antar bank dan lembaga keuangan besar
2. **Retail Digital Rupiah (r-Digital Rupiah)**: Dirancang untuk penggunaan oleh masyarakat umum dalam transaksi sehari-hari[7]
Rencana penerbitan Rupiah Digital saat ini telah memasuki tahap akhir, yakni proof of concept di mana Bank Indonesia akan menentukan teknologi yang tepat untuk menerbitkan uang digital Indonesia tersebut. Nantinya, sistem ini akan diujicobakan pada perbankan sebelum akhirnya siap diedarkan kepada masyarakat secara meluas[4].
## *Implikasi dan Tantangan CBDC*
Penerbitan CBDC membawa berbagai implikasi positif bagi sistem keuangan, di antaranya:
1. Meningkatkan efisiensi sistem pembayaran
2. Memperkuat stabilitas keuangan
3. Meningkatkan inklusi keuangan
4. Membantu bank sentral memonitor aliran uang
5. Memberikan cara yang lebih efektif untuk menangani kebijakan moneter dalam perekonomian[5]
Namun, pengembangan CBDC juga tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kemampuan untuk bersaing dengan cryptocurrency yang telah memiliki basis pengguna yang luas. Di Indonesia, per September 2024, investor kripto telah mencapai 21,27 juta orang, yang menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Bank Indonesia selaku pemegang kekuasaan moneter[7].
Cryptocurrency menggunakan sistem terdesentralisasi yang menyebabkan transaksi berada di luar pengawasan dan regulasi bank sentral, sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional. Selain itu, cryptocurrency juga berpotensi menciptakan shadow banking dan shadow currency yang dapat menggerus kedaulatan moneter dan berdampak pada terganggunya efektivitas kebijakan moneter[7].
## *Kesimpulan*
Central Bank Digital Currency (CBDC) merupakan inovasi penting dalam evolusi sistem keuangan global yang menggabungkan keunggulan teknologi digital dengan otoritas dan jaminan bank sentral. Berbeda dengan cryptocurrency, CBDC menawarkan stabilitas nilai dan keamanan yang dijamin oleh bank sentral, sambil tetap memberikan keunggulan efisiensi, kecepatan, dan transparansi dari teknologi digital.
Pengembangan CBDC di berbagai negara, termasuk Indonesia melalui Proyek Garuda, menunjukkan keseriusan otoritas moneter dalam menghadapi tantangan era digital dan memastikan kedaulatan moneter tetap terjaga. Dengan implementasi CBDC yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem pembayaran, memperkuat stabilitas keuangan, dan memperluas inklusi keuangan, sekaligus memberikan alternatif digital yang aman dan terpercaya bagi masyarakat.
Ke depannya, kesuksesan CBDC akan bergantung pada kemampuannya untuk menawarkan nilai tambah yang signifikan dibandingkan dengan metode pembayaran yang sudah ada, serta kemampuannya untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi masyarakat yang terus berkembang di era digital.
Citations:
[1] Central Bank Digital Currency https://en.wikipedia.org/wiki/Central_bank_digital_currency
[2] Apa Itu CBDC? Perbedaannya dengan Aset Kripto - Ajaib Alpha https://alpha.ajaib.co.id/apa-itu-cbdc/
[3] Central Bank Digital Currency #EconomicSeries | Finance https://finance.binus.ac.id/2023/02/central-bank-digital-currency-economicseries/
[4] BI Terbitkan 3 Jenis Uang Sampai 2030, Apa Saja? - RHB Tradesmart https://rhbtradesmart.co.id/article/bi-terbitkan-3-jenis-uang-sampai-2030-apa-saja/
[5] [PDF] central bank digital currency (cbdc) sebagai alternatif - etheses UIN http://etheses.uin-malang.ac.id/58294/1/19220140.pdf
[6] Mengenal Apa Itu CBDC, Mata Uang Digital yang Diluncurkan Bank ... https://www.liputan6.com/crypto/read/5488333/mengenal-apa-itu-cbdc-mata-uang-digital-yang-diluncurkan-bank-sentral
[7] Jawaban Indonesia Terhadap Era Mata Uang Digital (CBDC) https://kumparan.com/rayhan141004/proyek-garuda-jawaban-indonesia-terhadap-era-mata-uang-digital-cbdc-24ASLbRNU40
[8] Central Bank Digital Currency CBDC di Balik Teknologi Rupiah ... https://sibermu.ac.id/artikel/central-bank-digital-currency-cbdc-di-balik-teknologi-rupiah-digital-yang-berusaha-membendung-popularitas-cryptocurrency/
[9] [PDF] analisis penerapan central bank digital currency dalam https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/EP/article/download/882/785
[10] Apa Itu Central Bank Digital Currency (CBDC)? - INDODAX https://help.indodax.com/hc/id/articles/33168402636185-Apa-Itu-Central-Bank-Digital-Currency-CBDC
[11] [PDF] Penerimaan Minat Penggunaan Central Bank Digital Currency ... https://ojspustek.org/index.php/SJR/article/download/1006/687/1766
[12] Siapkah Indonesia dengan Rupiah Digital? - FEM – IPB University https://fem.ipb.ac.id/siapkah-indonesia-dengan-rupiah-digital/
[13] Mata Uang Digital Bank Sentral - Visa https://www.visa.co.id/run-your-business/visa-government-solutions/central-bank-digital-currency.html
[14] CBDC (Central Bank Digital Currencies) | Finance https://finance.binus.ac.id/2022/12/cbdc-central-bank-digital-currencies/
[15] Beda Rupiah Digital dan Uang Elektronik | Indonesia Baik https://indonesiabaik.id/infografis/beda-rupiah-digital-dan-uang-elektronik
[16] Central Bank Digital Currency (CBDC) Sebagai Alat Pembayaran di ... https://e-journal.unair.ac.id/JD/article/view/31845
[17] Proyek Garuda: Menavigasi Arsitektur Rupiah Digital - Bank Indonesia https://www.bi.go.id/id/rupiah/digital-rupiah/default.aspx
[18] Rupiah Digital Terbit 2024, Ini Penjelasan Bos BI - CNBC Indonesia https://www.cnbcindonesia.com/market/20231210130042-17-495955/rupiah-digital-terbit-2024-ini-penjelasan-bos-bi
[19] Mengenal Central Bank Digital Currency Beserta Legalitasnya https://siplawfirm.id/central-bank-digital-currency/?lang=id
[20] Rupiah Digital BI Akan Terbit pada 2024. Apa Perbedaannya ... https://perbanas.org/publikasi/berita-perbanas/rupiah-digital-bi-akan-terbit-pada-2024-apa-perbedaannya-dengan-dompet-digital-maupun-uang-kripto
Diposting ulang oleh POINT Consultant