Swasembada Pangan & Energi Sebagai Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo - Gibran
Program ketahanan
pangan adalah program yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan,
keterjangkauan, dan keamanan pangan bagi masyarakat. Program ini bertujuan
untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Beberapa contoh
program ketahanan pangan adalah :
·
Program
Ketahanan Pangan Nasional yang bertujuan mendorong produksi komoditas pangan
·
Program
Ketahanan Pangan Desa yang bertujuan mewujudkan kecukupan pangan bagi warga
desa
·
Program
Asta Cita yang bertujuan mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan
Beberapa kegiatan
yang dapat dilakukan dalam program ketahanan pangan adalah :
·
Pengembangan
pertanian keluarga
·
Pengembangan
pekarangan pangan lestari
·
Pengembangan
hidroponik atau bioponik
·
Pengadaan
alat produksi pertanian
·
Pembukaan
lahan pertanian
·
Pembangunan
jaringan irigasi
·
Pembangunan
lumbung desa
·
Penyediaan
informasi harga pangan
·
Pemantauan
stok, pasokan, dan harga pangan
Presiden Prabowo
menyampaikan bahwa dalam situasi krisis global, negara-negara lain akan
mengutamakan kepentingan domestiknya.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia menuju swasembada pangan dan energi sebagai langkah utama guna menghadapi tantangan global yang makin kompleks. Komitmen tersebut disampaikan pada pidato pertamanya usai Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Desa adalah ujung tombak untuk mewujudkan mimpi besar Bapak Presiden Prabowo. Ini harus kita topang dengan baik,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat acara Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan, di Kantor Pusat Kementan, Rabu (6/11/2024).
Sementara itu, pada program pekarangan pangan lestari mendukung makan bergizi, Kementan akan membagikan secara gratis benih cabai, benih sayuran, rumah benih, umbi-umbian, ayam/itik petelur, pakan, kandang, serta memberikan pendampingan. Lalu, kepolisian berperan dalam pengawasan dan pembinaan.
“Untuk pangan bergizi kita kolaborasi dengan Kemendes, Kepolisian untuk pengawasan dan pendampingan, dan Kementan mendukung benih bibit. Jadi, nantinya bahan baku untuk pangan bergizi yang diambil dari desa,” jelas Mentan Amran di hadapan 1.500 kepala desa yang hadir dari Jawa, Sumatra, hingga Bali.
Kata Mentan Amran, desa akan berperan penting untuk mendukung pangan bergizi dan swasembada pangan. Gerakan ini diharapkan memberdayakan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan di desa.
”Muaranya adalah terjadi pergerakan ekonomi di desa. Jadi, tidak perlu lagi mengambil dari kota atau tempat lain. Tetapi bahan bakunya disiapkan di sekitar dapur pangan bergizi untuk anak-anak kita,” ungkap Mentan Amran.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes), Yandri Susanto, mengungkapkan kolaborasi ini dilakukan untuk mempercepat swasembada pangan dan mendorong desa seluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi yang ada di wilayahnya.
”Di desa itu banyak sekali potensinya. Mari kita petakan potensi desa masing-masing, misalnya nanti ada desa ikan nila, desa tomat, desa kacang tanah, dan sebagainya. Jangan sampai desa dengan potensinya yang luar biasa hanya menjadi penonton,” kata Mendes Yandri.
Dijabarkan Mendes Yandri, anggaran Dana Desa dari 2015 hingga 2024 mencapai Rp609 Triliun. Tahun 2023 capai Rp70 Triliun dan 2025 capai Rp71 Triliun.Untuk mendukung swasembada pangan, Kemendes PDT mengalokasikan anggaran 20 persen dari dana desa tersebut untuk pengembangan ekonomi produktif mendukung ketahanan pangan sesuai kearifan lokal.
Oleh karena itu, Kementan dan Kemendes PDT menguatkan komitmen mewujudkan swasembada pangan dengan menandatangani nota kesepahamanan (MoU) untuk pencapaian swasembada pangan, pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian, sinergi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, pendampingan dan penguatan kapasitas masyarakat desa, penguatan dan pengembangan kelembagaan ekonomi desa, serta pertukaran data dan informasi.
Menteri
Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengapresiasi sinergi positif
berbagai pihak menyukseskan swasembada pangan dan mewujudkan Indonesia Emas
2045. ”Sesuai arahan Presiden Prabowo, kita harus swasembada pangan 2028. Kita
satu tim, semua pihak terlibat, kita perlu koordinasi dan menyatukan kekuatan.
1. MERAH PUTIH SWSASEMBADA PANGAN Menghapus Ego Sektoral