Disclaimer
Disclaimer terjemahan percakapan artinya penafian.
Disclaimer artinya penyangkalan, penolakan, atau pernyataan yang melepaskan tanggung jawab. Dalam konteks hukum atau bisnis, disclaimer digunakan untuk membatasi atau menolak tanggung jawab atas suatu hal, seperti informasi yang diberikan, produk yang dijual, atau tindakan yang dilakukan.
Disclaimer adalah pernyataan formal yang menyatakan bahwa kamu tidak bertanggung jawab terhadap sesuatu. Menurut Cambridge dictionary, disclaimer adalah pernyataan formal yang menyatakan bahwa kamu tidak memiliki keterlibatan langsung dan tidak bertanggung jawab atas suatu hal.
Disclaimer juga merupakan pernyataan yang memperingatkan pengunjung website atau blog tentang informasi penting, seperti afiliasi website atau blog dengan institusi lain. Pada produk, disclaimer juga dimaksudkan untuk memperingatkan sesuatu yang di luar tanggung jawab pemilik produk. Misalnya, pada sebuah produk pembersih wajah, mungkin di dalamnya ada bahan-bahan yang tidak cocok untuk beberapa kondisi kulit. Maka dari itu perlu dicantumkan disclaimer untuk memperingati konsumen.
Selain itu, disclaimer adalah pernyataan yang dapat membantumu mencegah perselisihan atau tuntutan hukum yang mungkin terjadi di masa mendatang. Pada website atau blog, disclaimer ini bertujuan sebagai hak cipta bahwa tulisan-tulisan yang dipublikasikan itu adalah milik penulis.
Disclaimer adalah pernyataan yang ada pada halaman blog untuk memperingatkan pembaca tentang risiko penggunaan konten atau memberitahu tentang informasi penting tertentu.Bagi sebagian besar pemilik blog, kata lainya adalah sebuah pernyataan untuk membantu membatasi tanggung jawab dan hak cipta atas sebuah konten yang dipublikasikan.
Bisanya diletakkan pada paragraf pendek pada halaman blog yang berfungsi untuk melindungi bisnis, layanan, informasi, kekayaan fisik, dan intelektual dari berbagai jenis pelanggaran, kewajiban, dan masalah hukum lainnya.
Sederhananya, ketika secara tidak sengaja website memuat info atau mengalami error hingga merugikan pengunjung, selain itu sebagai pernyataan yang akan membantu memberitahu pengunjung bahwa kamu tidak memiliki tujuan berbohong atas konten-konten yang dipublikasikan. Tak hanya itu saja, disclaimer bisa jug sebagai salah satu cara halaman blog untuk menyatakan keaslian konten yang dibuat. Sehingga, memiliki dasar hukum saat ada website lain yang berusaha meniru atau plagiat konten milik penulis.
Mengapa perlu menyertakan disclaimer ?
Sederhananya, ketika secara tidak sengaja website memuat info atau mengalami error hingga merugikan pengunjung, selain itu sebagai pernyataan yang akan membantu memberitahu pengunjung bahwa penulis tidak memiliki tujuan berbohong atas tulisan-tulisan yang dipublikasikan.
Disclaimer pada tulisan adalah pernyataan yang berisi penolakan atau penyangkalan tanggung jawab atas informasi, konten, atau tindakan yang dipublikasikan.
Tujuannya adalah untuk melindungi penulis, pemilik situs, atau pihak terkait dari klaim, tuntutan hukum, atau kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi tersebut.
Fungsi lain dari disclaimer adalah membuat website dan blog menjadi terlihat lebih profesional dan patuh pada hukum.
Penjelasan Disclaimer :
1. Penyangkalan tanggung jawab.
Disclaimer berfungsi untuk menyatakan bahwa pihak yang menerbitkan informasi tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin timbul dari penggunaan informasi tersebut. Ini bisa berupa kerugian, kesalahan, atau klaim lain yang mungkin diajukan oleh pengguna.
2. Perlindungan hukum.
Dengan adanya disclaimer, pihak penerbit informasi dapat mengurangi risiko tuntutan hukum atau sanksi lain yang mungkin dikenakan akibat informasi yang mereka bagikan.
3. Kejelasan informasi.
Disclaimer juga membantu memberikan kejelasan kepada pembaca atau pengguna tentang batasan informasi yang disediakan. Misalnya, disclaimer pada blog medis dapat menyatakan bahwa informasi yang diberikan bukan nasihat medis profesional dan pembaca harus berkonsultasi dengan dokter untuk masalah kesehatan.
4. Berbagai bentuk disclaimer.
Disclaimer bisa berupa pernyataan tertulis, grafis, atau bahkan rekaman audio/video, tergantung pada konteksnya.
Contoh penggunaan disclaimer :
1. Website.
Sebuah website mungkin menyertakan disclaimer yang menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas keakuratan atau kelengkapan informasi yang dipublikasikan, atau bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan konten website.
2. Media sosial.
Influencer di media sosial mungkin menyertakan disclaimer pada postingan mereka yang berisi tautan afiliasi, menyatakan bahwa mereka mungkin mendapatkan komisi jika pengguna melakukan pembelian melalui tautan tersebut.
3. Produk.
Produk tertentu mungkin menyertakan disclaimer yang menyatakan bahwa mereka tidak menjamin hasil tertentu atau bahwa produk tersebut mungkin tidak cocok untuk semua orang.
Pentingnya disclaimer :
1. Disclaimer sangat penting dalam berbagai konteks, termasuk hukum, bisnis, dan media, karena dapat:
Melindungi dari klaim dan tuntutan hukum.
Dengan menyatakan batasan tanggung jawab, disclaimer dapat membantu pihak penerbit informasi menghindari atau mengurangi risiko tuntutan hukum.
2. Membangun kepercayaan.
Disclaimer yang jelas dan transparan dapat membantu membangun kepercayaan antara penyedia informasi dan pengguna.
3. Memberikan kejelasan dan transparansi.
Disclaimer membantu menjelaskan kepada pengguna tentang batasan informasi yang diberikan dan risiko yang mungkin terkait.
4 Jenis Disclaimer pada Blog.
Sebenarnya ada banyak jenis disclaimer yang disertakan di blog. Sebuah pernyataan resmi yang isinya akan bergantung pada aktivitas dan konten.
Berikut beberapa contoh disclaimer blog yang paling umum disertakan :
1. Disclaimer Blog Afiliasi dan Iklan.
Contoh disclaimer adalah pernyataan yang tertera pada blog afiliasi dan iklan. Komisi Perdagangan Federal atau The Federal Trade Commission (FTC) telah mewajibkan blog yang menyertakan tautan afiliasi atau konten bersponsor untuk memposting disclaimer secara jelas. Pedoman FTC ini mengharuskan blogger untuk mengungkapkan apakah mereka menerima kompensasi karena menggunakan tautan afiliasi, ulasan, testimonial, atau peringkat produk.
2. Disclaimer Blog Medis.
Contoh yang kedua adalah blog medis. Ini akan memberi informasi kepada para pembaca bahwa saran medis yang dipublikasikan tidak resmi. Selain itu, pembaca yang ingin melakukannya harus siap menerima segala risikonya sendiri. Disclaimer blog medis dapat membantu melindungi dari tanggung jawab atas klaim apa pun tentang saran atau produk yang diberikan kepada pembaca.
3. Disclaimer Blog Kesehatan.
Contoh ketiga adalah blog kesehatan yang memang mirip dengan medis karena sama-sama menyarankan pembaca untuk menanggung sendiri risikonya, jika menggunakan konten yang kamu publikasikan.
Meskipun disclaimer itu sendiri tidak akan melindungi kamu dari tindakan yang memungkinkan untuk dituntut seperti iklan palsu, namun setidaknya dapat memberitahu kepada pembaca dan sepenuhnya menyadari hak, kewajiban serta mendorong mereka untuk lebih berhati-hati.
4. Disclaimer Blog Hak Cipta.
Contoh disclaimer terakhir adalah blog hak cipta, di mana memiliki dua jenis yang dapat disertakan di blog yaitu :
- Untuk yang mengumumkan kepemilikan atas konten tertentu.
- Untuk penggunaan yang dapat memberi informasi terkait konten tertentu berdasarkan Pasal 107 Undang-Undang Hak Cipta.
Dari kedua jenis contoh disclaimer blog hak cipta di atas, umumnya lebih banyak orang yang mengumumkan kepemilikan semua konten dan kekayaan intelektual di sebuah situs.Meskipun tidak membutuhkan hak cipta untuk melindungi diri dari pelanggaran,
Itulah beberapa contoh yang paling sering digunakan pada blog. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penggunaan blog tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan konten yang kita publikasikan.
Ketika kita suatu website atau blog, mungkin pembaca yang Budiman akan melihat page berjudul “disclaimer” di bagian footer-nya. Meskipun keberadaannya jarang ter-notice oleh pengunjung web, tetapi disclaimer adalah komponen yang penting untuk sebuah web atau blog.
Maksudnya Disclaimer adalah sebuah pernyataan yang dapat melindungi diri, website, blog, atau bisnis yang kamu miliki dari tindakan hukum.
Maka dari itu, mau website atau blog yang membahas traveling, kecantikan, atau me-review film, harus memiliki disclaimer. Apalagi jika website yang kamu miliki bertujuan untuk bisnis, keberadaan disclaimer menjadi sebuah keharusan.
Bagaimana cara membuat disclaimer ?
Pada disclaimer, Kita harus memberikan informasi yang sejelas mungkin dan tidak ambigu. Di dalamnya juga harus disebutkan bahwa pengunjung website atau blog tidak bergantung pada konten website atau blogmu saja. Selain itu, Kita juga harus menjamin keakuratan informasi yang diberikan atau menjamin kelengkapan informasi yang ditemukan di dalam website dan blogmu. Maka dari itu, Kita harus mencantumkan beberapa hal berikut pada disclaimer :
1. Sifat website-mu.
Pada disclaimer, kamu harus mencantumkan sifat website-mu agar lebih jelas dan membedakannya dengan blog. Website memiliki konten-konten yang lebih permanen, sedangkan pada blog, informasi yang disediakan bisa berubah-ubah, dan pertumbuhannya pun cepat. Selain itu, pada blog juga sering dijumpai komentar-komentar pembaca yang tidak kompatibel satu sama lain.
2. Sifat blogmu.
Kamu juga harus mencantumkan bahwa tulisan-tulisan pada blogmu adalah berbasis opinimu sendiri atau penulis blog itu sendiri. Hal itu akan mengingatkan pembaca bahwa opini yang dituliskan tidak mencerminkan ide, ideologi, atau sudut pandang dari organisasi mana pun yang berpotensi untuk berafiliasi denganmu. Sehingga, jika kamu berkolaborasi dengan bisnis lain, kamu tidak akan dituduh membuat klaim atas nama mereka.
3. Akurasi informasi.
Pada disclaimer, cantumkan bahwa informasi yang kamu tulis di website atau blog adalah asli sejauh pengetahuanmu. Maka dari itu, rentan terhadap kesalahan dan ketidaklengkapan pada beberapa informasi penting.
4. Keberadaan otoritasmu.
Ingatkan kepada pembaca bahwa otoritasmu adalah sebagai penyedia konten yang sifatnya informatif atau hiburan. Sehingga tidak dianggap sebagai nasihat profesional. Bahkan jika kamu seorang profesional atau ahli pun kamu harus menegaskan kepada pembaca untuk tidak meminta pertanggungjawaban atas tindakan yang mereka lakukan.
Pada disclaimer juga menegaskan kembali bahwa pembaca yang melakukan hal sebagaimana tertulis di blogmu adalah dengan risiko mereka masing-masing. Dengan begitu, kamu juga memperingatkan bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas risiko yang mereka alami.
5. Reservasi hak.
Reservasi hak maksudnya menyatakan bahwa kamu berhak melakukan apapun untuk mengelola website atau blog milikmu, termasuk untuk mengubah atau memutuskan informasi yang ada di dalamnya. Hal itu dilakukan karena seiring berjalan waktu, mungkin ada informasi-informasi yang dapat berubah, maka dari itu penting untuk menyertakan reservasi hak ini di disclaimer.
Contoh disclaimer
Ada banyak jenis disclaimer yang disertakan di dalam website dan blog. Keberadaan disclaimer ini bergantung pada konten yang dimuat oleh website atau blog. Misalnya, kamu perlu menambahkan disclaimer untuk konten yang berisi tautan afiliasi atau disclaimer hukum yang disimpan di footer website kamu.
Berikut ini adalah 4 contoh disclaimer yang umum digunakan :
1. Affiliate and advertising disclaimer.
Federal Trade Commission (FTC) mewajibkan blog yang menyertakan link afiliasi atau konten bersponsor untuk memposting disclaimer afiliasi yang jelas. Pedoman FTC mengharuskan pemilik blog untuk mengungkapkan apakah mereka menerima kompensasi untuk menggunakan link afiliasi, review, testimoni, atau memberi peringkat produk.
Ketika kamu menulis affiliate and advertising disclaimer, kamu harus menyertakan beberapa hal berikut ini :
- Pengingat bahwa kamu dapat menggunakan link afiliasi atau menerima kompensasi produk.
- Penjelasan tentang apa itu link afiliasi dan jenis kompensasi lainnya yang mungkin kamu terima.
- Pernyataan bahwa, meskipun kamu menerima kompensasi apapun, kamu hanya akan merekomendasikan produk yang kamu dukung dan dianggap layak untuk digunakan.
2. Medical disclaimer.
Medical disclaimer memberi tahu bahwa blogmu tidak memberikan saran medis secara resmi dan jika pembaca menggunakan informasi apapun dari blog, mereka melakukannya dengan risiko mereka sendiri. Medical disclaimer dapat membantu dan melindungimu dari tanggung jawab atas klaim bahwa saran atau produk yang diberikan menyebabkan masalah bagi mereka.
Ketika menulis medical disclaimer, kamu memerlukan 2 elemen kunci, yaitu :
- Beri tahu pembaca bahwa jika mereka menggunakan informasi, konten, atau produk apapun di website-mu, mereka menggunakannya dengan risiko mereka sendiri.
- Buat pernyataan bahwa pembaca menanggung risiko cedera atau kerusakan akibat penggunaan saran atau produk di blogmu dan bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
3. Health blog disclaimer.
Mirip dengan medical disclaimer, health blog disclaimer juga menyarankan pembaca yang melakukan sesuatu berdasarkan tulisan di website atau blogmu akan menanggung risikonya sendiri. Meskipun disclaimer tidak akan melindungi kamu jika kamu terlibat dalam tindakan yang memungkinkan kamu dituntut, disclaimer dapat memberitahu pembaca bahwa kamu sepenuhnya menyadari hak dan kewajibanmu, serta mendorong mereka untuk tetap berhati-hari.
4. Copyright disclaimer
Copyright disclaimer merupakan disclaimer untuk menunjukkan kepemilikan atas hak cipta. Terdapat dua jenis copyright disclaimer, yaitu disclaimer yang mengumumkan kepemilikanmu atas konten yang di-post dan disclaimer penggunaan wajar atas karya berhak cipta orang lain.
Kebanyakan yang disertakan dalam website atau blog adalah copyright disclaimer yang pertama. Meskipun kamu tidak memerlukan copyright disclaimer untuk melindungi diri sendiri dari pelanggaran hak cipta, tetapi menyertakan disclaimer dapat mencegah pencurian hak cipta atas karya kamu.
Ada dua jenis copyright disclaimer pada website atau blog yang dapat kamu tulis, yaitu :
1. Pernyataan bahwa konten di website adalah milikmu dan dilindungi oleh undang-undang hak cipta.
2. Pernyataan bahwa pengunjung website tidak boleh menyalin, memproduksi, mengirimkan, mendistribusikan, mengunduh, atau mentransfer konten di website (kecuali dengan ketentuan sendiri yang kamu buat).
Selain itu, kamu juga dapat menyertakan informasi kontak yang bisa dihubungi jika pengunjung website atau blog memiliki pertanyaan tentang hak cipta blog Anda. Sehingga apabila ada pengunjung yang mungkin membutuhkan kontenmu, dia dapat menghubungimu dengan mudah.
Contoh Disclaimer Dalam Sebuah Tulisan Artikel :
"Informasi yang disajikan dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi umum dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat profesional. Pengguna bertanggung jawab sepenuhnya atas penggunaan informasi ini. Penulis tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan yang mungkin timbul akibat penggunaan informasi dari artikel ini."
"Disclaimer : Pendapat yang diungkapkan dalam postingan ini merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan resmi perusahaan. Kami tidak bertanggung jawab atas komentar atau tindakan pengguna lain yang mungkin muncul sebagai tanggapan terhadap postingan ini."
"tidak ada penulis, kontributor, administrator, pengacau, atau siapa pun yang terhubung dengan Wikipedia, dengan cara apa pun, yang dapat bertanggung jawab atas penggunaan informasi yang terdapat di dalam atau yang tertaut dari halaman web ini."
"[Penulis] tidak bertanggung jawab atau berkewajiban atas kesalahan atau kelalaian apa pun dalam konten situs ini. Informasi yang terdapat dalam situs ini disediakan "apa adanya" tanpa jaminan kelengkapan, keakuratan, kegunaan, atau ketepatan waktu..."
"Situs ini berisi materi berhak cipta yang penggunaannya tidak selalu diizinkan secara khusus oleh pemilik hak cipta."
Artikel by POINT Consultant

