Resmikan Peluncuran Leaseir MHR Xcell, Bamsoet Dorong Pertumbuhan 6 Persen 2026 Industri Kecantikan Indonesia Menjadi US$ 9,7 Miliar
*JAKARTA* — Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia, Bambang Soesatyo, mengapresiasi peluncuran Leaseir MHR Xcell, perangkat diode laser premium yang diklaim mampu memberikan solusi permanen hair removal dengan tingkat efisiensi dan kenyamanan tinggi. Kehadiran teknologi estetika berstandar internasional seperti Leaseir MHR Xcell, memperkuat ekosistem industri kecantikan nasional yang selama beberapa tahun terakhir tumbuh pesat dan membuka peluang besar bagi dunia usaha, tenaga medis, dan konsumen.
“Teknologi estetika harus berkembang sejalan dengan tuntutan profesionalisme tenaga medis, standar alat kesehatan, serta edukasi publik. Kehadiran Leaseir MHR Xcell membuka peluang lebih besar bagi klinik estetika untuk meningkatkan mutu pelayanan menggunakan teknologi modern yang sesuai standar internasional,” ujar Bamsoet saat menghadiri launching Leaseir MHR Xcell di Parle Senayan, Jumat malam (5/12/25).
Hadir antara lain International Business Director of Leaseir Francisco Martinez, CEO Cawandra Jaya Indonesia Ekawati Rahayu Putri atau Echa (Ketua HIPMI Yogyakarta), Ketua Umum Kelompok Studi Dermatologi Laser Indonesia (KSDLI) Andreas Widiansyah, Bendahara KSDLI Reni Wiyakti Nanda Dewi dan Dermatologist Ruri Pamela.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, industri kecantikan Indonesia terus berkembang menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dalam dua tahun terakhir. Laju pertumbuhan pasar yang terus meningkat memberi sinyal bahwa sektor ini memiliki peluang ekonomi besar yang menyentuh berbagai lapisan pelaku usaha, mulai dari UMKM hingga industri berbasis teknologi.
Nilai pasar produk kecantikan dan perawatan diri di Indonesia pada tahun 2024 mencapai sekitar US$7.2 miliar dan diperkirakan tumbuh pesat 2026 hingga US$9,7 miliar. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar kecantikan paling potensial di Asia Tenggara. Didorong populasi muda, penetrasi internet yang masif, dan semakin terbukanya ruang kompetisi bagi merek lokal maupun internasional.
“Industri kecantikan sedang tumbuh cepat dan menjadi pintu bagi hilirisasi ekonomi kreatif. Banyak merek lokal mampu menembus pasar dengan kualitas yang bersaing dan pemanfaatan platform digital. Industri kecantikan juga berkontribusi besar terhadap penciptaan nilai tambah, lapangan kerja, dan tumbuhnya ekosistem UMKM yang produktif," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, inovasi teknologi seperti laser medis, bahan baku aktif, formulasi berbasis riset dermatologi tropis, hingga digitalisasi layanan estetika akan menjadi pilar penting perkembangan industri kecantikan ke depan. Selain itu, kewajiban sertifikasi halal untuk kosmetik, sertifikasi BPOM, hingga pengawasan terhadap prosedur berbasis perangkat medis menjadi faktor penentu stabilitas ekosistem industri kecantikan.
“Pertumbuhan industri kecantikan harus bergerak pada jalur yang sehat. Kita membutuhkan inovasi seperti laser berteknologi tinggi, merek lokal yang kuat, klinik estetika yang kredibel, dan regulasi yang melindungi konsumen. Jika kepercayaan publik tumbuh, maka industri ini dapat menjadi tulang punggung ekonomi kreatif dan bagian dari wajah baru industri kesehatan Indonesia,” pungkas Bamsoet. (*)









