Terima Pengurus PB KODRAT, Bamsoet Dorong Tarung Derajat Bisa Dipertandingkan di Pentas Olahraga Internasional
*Terima Pengurus PB KODRAT, Bamsoet Dorong Tarung Derajat Bisa Dipertandingkan di Pentas Olahraga Internasional*
*JAKARTA* - Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan Tarung Derajat sebagai seni bela diri asli Indonesia, memiliki potensi besar untuk bersaing di pentas internasional. Dengan diakuinya Tarung Derajat di ajang internasional, atlet Indonesia memiliki peluang lebih besar untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Melalui filosofi "Aku Ramah Bukan Berarti Takut, Aku Tunduk Bukan Berarti Takluk," Tarung Derajat bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga cerminan dari budaya dan karakter bangsa Indonesia.
Untuk mewujudkan target tersebut, Bamsoet yang kembali terpilih sebagai Ketum PB KODRAT periode 2025-2029, memercayakan Ketua Dewan Pembina PB KODRAT kepada Jenderal Pol (Purn.) Budi Gunawan serta Ketua Dewan Penasehat PB KODRAT kepada Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurachman. Ketua Harian Brigjen Pol Putu Putra Sadana, Sekjen Brigjen TNI AD Asep Sugiharto dan Bendahara Umum Nofel Saleh Hilabi.
"Keikutsertaan Tarung Derajat di ajang internasional akan menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia dan menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya Indonesia. Seperti halnya karate dari Jepang atau taekwondo dari Korea Selatan, Tarung Derajat dapat menjadi ikon budaya Indonesia yang dikenal luas," ujar Bamsoet usai menerima Pengurus PB KODRAT di Jakarta, Jumat (28/2/25).
Pengurus PB KODRAT hadir antara lain Sang Guru Badai, Sang Guru Rimba, Wasekjen Christophorus MP, Dwi Nugroho Marsudianto dan Astrid Monika, serta Ketua Bidang Organisasi Donni W Mahendro.
Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, untuk diakui di ajang internasional, sebuah cabang olahraga harus memiliki federasi di sejumlah negara. Saat ini, Tarung Derajat telah mendapatkan dukungan resmi dari empat negara Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Filipina. PB Kodrat terus berkoordinasi dengan negara lain seperti Brunei Darussalam dan Kamboja untuk membentuk kepengurusan nasional di negara masing-masing.
"Tarung Derajat memiliki potensi untuk bersaing dengan bela diri dari luar negeri, seperti Karate, Taekwondo, atau Judo. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan pengakuan resmi dari badan olahraga internasional seperti Olympic Council of Asia (OCA) atau International Olympic Committee (IOC). PB Kodrat terus berupaya agar Tarung Derajat bisa masuk dalam daftar cabang olahraga resmi di SEA Games maupun Asian Games," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, untuk mewujudkan impian Tarung Derajat di pentas internasional, beberapa langkah strategis perlu dilakukan. Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Luar Neger, KONI dan PB Kodrat perlu aktif melakukan diplomasi olahraga. Memperkenalkan Tarung Derajat ke negara-negara sahabat dan mendorong pembentukan federasi di tingkat regional dan internasional.
Selain itu, perlu menjalin kerja sama dengan negara-negara lain yang memiliki minat terhadap seni bela diri untuk mempercepat proses pengakuan dan penyebaran Tarung Derajat. Serta, membangun hubungan dengan organisasi seperti ASEAN Para Games Federation atau Asian Olympic Council, Olympic Council of Asia (OCA) atau International Olympic Committee (IOC), untuk memasukkan Tarung Derajat sebagai cabang olahraga resmi.
"Tarung Derajat memiliki potensi besar untuk diakui dan dipertandingkan di ajang olahraga internasional dan membawa nama Indonesia semakin harum di kancah dunia. Dengan komitmen serta kerja sama antara pemerintah, organisasi olahraga, dan masyarakat, Tarung Derajat tidak hanya dapat dipertandingkan di SEA Games atau Asian Games. Tetapi juga dapat menjadi bagian dari Olimpiade yang akan membawa kebanggaan bagi bangsa Indonesia di kancah internasional," pungkas Bamsoet. (*)
Berikut ini dokumentasi pertemuan tersebut :
Ditulis ulang oleh POINT Consultant