Prahara Tanda-tanda Kebangkrutan Perusahaan Rokok PT. Gudang Garam Pertengahan tahun 2025
Saham GGRM terjun 30%, terbakar rumor bangkrut, saatnya koleksi?
https://www.apluswire.com/2025/07/saham-ggrm-terjun-30-terbakar-rumor-bangkrut-saatnya-koleksi.html
PT. GUDANG GARAM, Salah satu raksasa industri rokok indonesia, kini tengah menghadapi badai besar. Laba bersih perusahaan terus merosot drastis hingga milyaran rupiah. Dan harga saham nya anjlok tajam. Kondisi ini memicu kekhawatiran luas, terutama bagi ribuan karyawan dan petani tembakau yang menggantungkan hidupnya di perusahaan ini. Apakah ini pertanda senjakala industri rokok nasional ?
GUDANG GARAM Tbk BANGKRUT...?
Perusahaan rokok legendaris Indonesia, Gudang Garam Tbk (GG.Tbk), tengah menjadi sorotan publik usai muncul kabar bahwa perusahaan berpotensi bangkrut. Meski kabar ini masih spekulatif, namun sejumlah indikator keuangan dan pasar memang menunjukkan kondisi yang cukup mengkhawatirkan.
🔻 Pendapatan Menurun Tajam
Dalam beberapa tahun terakhir, pendapatan Gudang Garam terus menurun. Pada laporan keuangan 2023, pendapatan tercatat sekitar Rp 124 triliun, turun signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan ini didorong oleh turunnya volume penjualan rokok, terutama akibat:
Kenaikan cukai tembakau
Penurunan daya beli masyarakat
Perubahan pola konsumsi generasi muda
Tekanan kampanye anti-rokok & regulasi ketat
🧾 Beban Cukai Membengkak
Cukai tembakau terus naik hampir setiap tahun. Pada 2023, cukai naik rata-rata 10% hingga 12%. Dampaknya, margin keuntungan Gudang Garam terus tergerus. Beban pajak dan cukai bahkan memakan lebih dari 70% harga jual rokok, membuat perusahaan sulit menjaga profitabilitas.
📉 Laba Bersih Anjlok, Saham Terjun Bebas
Laba bersih Gudang Garam anjlok tajam hingga 90% dalam 3 tahun terakhir. Sementara itu, harga saham GGRM di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun drastis dari puncaknya di atas Rp 85.000 per lembar menjadi hanya sekitar Rp 17.000–18.000 pada pertengahan 2024. Ini jadi alarm keras bagi investor.
🏭 Proyek Bandara Mangkrak
Gudang Garam sempat mengembangkan proyek ambisius Bandara Dhoho di Kediri lewat anak usaha Surya Dhoho Investama, dengan investasi lebih dari Rp 10 triliun. Namun, proyek ini dilaporkan tersendat dan belum menghasilkan kontribusi positif bagi perusahaan. Justru jadi beban tambahan di tengah keuangan yang makin sempit.
🔍 Bangkrut? Belum. Tapi Lampu Merah Menyala
Secara teknis, Gudang Garam belum bangkrut, tapi tanda-tanda krisis sudah sangat jelas:
Arus kas menipis
Efisiensi besar-besaran
Kemungkinan PHK masal
Belum ada diversifikasi signifikan selain rokok
Investor dan publik mulai bertanya: Apakah ini awal dari akhir?
✍️ Kesimpulan:
Gudang Garam memang belum dinyatakan bangkrut, tapi sedang mengalami tekanan luar biasa secara finansial dan operasional. Jika tidak ada langkah besar seperti restrukturisasi atau transformasi bisnis, maka bukan tidak mungkin perusahaan ini bisa kolaps dalam waktu beberapa tahun ke depan.
“Perubahan zaman tidak menunggu siapa pun. Termasuk raksasa bisnis sekelas Gudang Garam.”
Sc : Kenamar4h
Edit : JpBozz
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memutuskan membagikan dividen tunai dari tahun buku 2024 senilai Rp962,04 miliar. Keputusan ini mengejutkan pasar, mengingat laba bersih perseroan anjlok 81,5 persen sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), setiap pemegang saham akan menerima dividen Rp500 per lembar saham. Nilai dividen yang dibagikan ini setara dengan 98 persen dari total laba bersih 2024 yang mencapai Rp980,8 miliar.
Angka laba tersebut merosot tajam jika dibandingkan dengan raihan pada 2023 yang mencapai Rp5,32 triliun.
Baca berita ini selengkapnya di linkin.bio/fortune_idn (Link di bio)
Ikuti channel Telegram FORTUNE Indonesia untuk mendapatkan update eksklusif seputar bisnis dan ekonomi. Bergabung sekarang di https://t.me/fortuneIDN
#FORTUNEIndonesia #IDN #ForABetterIndonesia #GudangGaram #GGRM #Dividen





