Narcissistic Personality Disorder (NPD)
Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah jenis gangguan mental di mana seseorang merasa dirinya lebih penting dari orang lain. Pengidapnya selalu mendambakan kekaguman dan perhatian, serta sering melebih-lebihkan prestasi yang sebenarnya merupakan hal yang biasa.
Narcissistic personality disorder (NPD) adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa percaya diri terlalu tinggi, sikap manipulatif, serta “haus” perhatian dan kekaguman. Banyak penderita NPD tidak menyadari kondisi yang dialaminya, sehingga sering kali membuatnya sulit untuk berhubungan baik dengan orang lain.
Narcissistic personality disorder atau gangguan kepribadian narsisistik biasanya mulai terlihat di usia remaja hingga awal masa dewasa. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, tetapi umumnya karena karakteristik bawaan (genetik) atau pengaruh pola asuh di masa kecil.
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah salah satu jenis gangguan kepribadian yang ditandai oleh pola pikir, perasaan, dan perilaku yang sangat berpusat pada diri sendiri, sering kali disertai dengan kebutuhan besar akan kekaguman orang lain, serta kurangnya empati terhadap sesama. Seseorang dengan NPD kerap memiliki citra diri yang agung atau berlebihan (grandiosity), namun di balik topeng tersebut, sering tersembunyi rasa rapuh yang mudah terluka oleh kritik, bahkan yang paling lembut sekalipun.
Bila kita menelusuri akar katanya, “narsistik” berasal dari tokoh mitologis Yunani bernama Narkissos, yang begitu jatuh cinta pada bayangannya sendiri hingga lupa dunia di sekitarnya. Dari sinilah istilah tersebut berkembang, hingga kini digunakan dalam ranah kesehatan jiwa untuk menggambarkan kondisi mental tertentu.
Misalnya, seseorang sejak kecil dimanja oleh orang tua secara berlebihan sehingga selalu mengharapkan perlakuan yang sama dari orang lain. Saat beranjak dewasa dan segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya, orang tersebut pun akan kesulitan untuk mengendalikan emosi.
Sering dipuji sejak kecil secara berlebihan meskipun tidak sesuai dengan kenyataan juga berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian narsisistik. Namun, trauma, pengabaian, atau kurang dukungan selama masa kecil juga bisa menjadi penyebab narcissistic personality disorder.
Gejala dan Ciri-Ciri NPD.
Adapun tanda atau gejala yang dapat muncul pada individu dengan NPD, antara lain :
1. Merasa superior – Memiliki keyakinan bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain, meskipun tidak selalu disertai pencapaian yang sepadan.
2. Kurangnya empati – Sulit untuk memahami atau peduli terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.
3. Mencari pujian berlebihan – Senantiasa ingin dikagumi, bahkan dengan cara yang manipulatif.
4. Menolak kritik – Tidak bisa menerima masukan, bahkan yang sifatnya membangun.
5. Perilaku manipulatif – Sering kali memanipulasi orang di sekitarnya demi memenuhi ambisi pribadi.
6. Distorsi realitas dan kebohongan – Menciptakan narasi sendiri untuk mendukung citra diri yang diidamkan.
7. Sulit mengakui kesalahan – Karena menganggap dirinya selalu benar atau tidak ingin tampak lemah.
Penderita Gangguan Narcissistic Personality Disorder.
Penderita gangguan narcissistic personality disorder biasanya terlihat menawan dan karismatik. Ia sering kali tidak langsung menunjukkan sifat aslinya di depan orang lain, terutama dalam hubungan asmara. Ia juga cenderung lebih senang berada di lingkungan pertemanan yang bisa selalu memberinya pujian.
Narcissistic personality disorder hanya dapat ditetapkan oleh seorang profesional kesehatan mental.
Secara garis besar, inilah beberapa gejala narcissistic personality disorder yang perlu dipahami :
1. Merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa.
Penderita narcissistic personality disorder biasanya merasa sedih dan kecewa ketika ia tidak diberi bantuan atau perlakuan spesial dari orang lain, karena ia merasa pantas untuk mendapatkannya. Ia menganggap dirinya penting, istimewa, dan layak diberi perhatian khusus oleh orang lain.
Sebagai contoh, normal bila Anda mengharapkan pelayanan yang baik dari barista di sebuah kedai kopi. Namun, penderita kondisi narcissistic personality disorder justru mengharapkan perhatian atau perlakuan lebih secara tidak wajar.
Misalnya, ia berharap bahwa barista tersebut selalu mengingat pesanan favoritnya dan bisa mendahului pesanannya dari pelanggan lain yang sudah mengantri. Nah, ia tidak mendapatkan perlakuan atau perhatian tersebut, ia merasa kesal, marah, atau bahkan bertindak kasar hingga berdampak pada kesehatan mentalnya.
2. Selalu haus akan pujian.
Ciri-ciri paling umum dari seorang narcissistic personality disorder adalah selalu “haus” akan pujian atau kekaguman dari orang lain. Orang dengan gangguan kepribadian ini merasa perlu mendapatkan pengakuan dari orang lain dan sering kali menyombongkan pencapaiannya, bahkan melebih-lebihkannya, hanya untuk dipuji oleh orang lain.
3. Menolak kritik, selalu merasa benar, dan suka mencari perhatian
Meski tidak menunjukkannya, orang dengan narcissistic personality disorder sebenarnya sering merasa cemas, tidak mampu, penuh keraguan, dan kehampaan dalam dirinya.
Semua perasaan tersebut ditutupinya dengan mencari validasi dari orang lain, menolak kritik sekecil apapun, tidak mau mengakui saat dirinya salah, merasa dirinya benar, dan sering berperilaku berlebihan untuk mencari perhatian orang lain.
4. Bersikap manipulatif.
Penderita gangguan ini pada awalnya mungkin mencoba untuk menyenangkan orang lain dan membuat orang terkesima padanya.
Namun, pada akhirnya nanti, kepentingan dan kebutuhan dirinya sendiri yang akan diutamakan dan selalu didahulukan. Ia pun tak segan-segan untuk menjatuhkan orang lain, di saat orang sudah berharap padanya.
Saat berhubungan dengan orang lain, penderita narcissistic personality disorder biasanya menggunakan metode “tarik-ulur” untuk membuatnya merasa menjadi orang yang dominan atau “pengendali” dalam hubungan tersebut.
5. Suka memanfaatkan atau mengeksploitasi orang lain.
Penderita narcissistic personality disorder biasanya memanfaatkan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri, baik secara sadar maupun tidak.
Ia cenderung membangun hubungan pertemanan atau bisnis berdasarkan apa yang orang lain mampu berikan padanya, misalnya perihal harta atau status sosial. Ia juga mungkin mengeksploitasi kemampuan orang lain untuk menguntungkan dirinya sendiri.
6. Tidak memiliki teman yang terjalin lama.
Orang yang menderita narcissistic personality disorder umumnya sering mengalami konflik dengan orang lain. Ia mungkin hanya memiliki sedikit teman dekat atau bahkan tidak memiliki teman sama sekali yang benar-benar dekat secara intens.
Bila memiliki teman dekat, penderita NPD sangat sensitif dan protektif sehingga bisa saja cemburu bila teman dekatnya bergaul dengan orang lain. Ia mungkin akan membuat teman dekatnya merasa bersalah atas apa yang dilakukannya.
7. Terlihat sangat percaya diri dan dominan, padahal hanya “topeng”.
Orang yang memiliki narcissistic personality disorder menampilkan dirinya yang penuh percaya diri, tegas, dan terkesan mampu mendominasi orang lain. Ia suka memiliki kendali terhadap orang lain dan takut untuk kehilangan kendalinya.
Bahkan, ia berkeyakinan bahwa dirinyalah yang terbaik dari segala sisi, baik dalam hal pekerjaan, asmara, maupun bakat yang dimilikinya. Padahal, nyatanya semua itu hanyalah “topeng” untuk menutupi rasa harga diri dan percaya dirinya yang rendah. Ia pun secara tidak sadar terlarut dalam dunia fantasi kehidupan yang ia ciptakan sendiri.
8. Kurang empati terhadap orang lain.
Narcissistic personality disorder juga ditandai dengan kurangnya rasa empati. Penderita NPD cenderung enggan memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain.
Karena sifatnya ini, ia sering kali mengatakan atau melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan orang lain dan tidak memikirkan bagaimana tindakannya berdampak pada orang lain.
9. Merasa superior.
Merasa lebih unggul dan superior dari orang lain juga termasuk tanda narcissistic personality disorder. Gejala NPD lainnya adalah perilaku arogan, angkuh, dan meremehkan, terutama terhadap orang dengan status sosial yang lebih rendah.
10. Iri pada orang lain atau yakin bahwa orang lain iri padanya.
Pada narcissistic personality disorder, penderitanya memiliki rasa iri yang besar terhadap orang lain dan ia akan menghabiskan banyak waktu untuk berusaha memiliki apa yang dimiliki oleh orang lain.
Penderita NPD memiliki motivasi yang tinggi bahwa ia pantas mendapatkan sesuatu yang lebih besar dan lebih spesial dari orang lain. Tidak menutup kemungkinan ia akan meremehkan pencapaian orang lain. Beberapa penderita NPD juga bisa berasumsi bahwa orang lain iri terhadap dirinya dan kesuksesannya.
Cara Menghadapi Narcissistic Personality Disorder.
Sikap narcissistic personality disorder bisa menyebabkan masalah di kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan asmara, pekerjaan, sekolah, maupun pertemanan. Orang lain pun akan sulit menjalin hubungan dengan penderita NPD dan cenderung tidak senang berada di dekatnya.
Padahal, penderita narcissistic personality disorder sebenarnya mungkin tidak menyadari akan kondisi mentalnya ini dan ia juga tidak sadar akan perlakuannya terhadap orang lain.
Oleh karena itu, inilah beberapa tips dalam menghadapi orang yang menderita narcissistic personality disorder :
- Tetapkan batasan dalam berhubungan. Artinya, perlu diingat bahwa bukan tugas atau tanggung jawab Anda untuk mengendalikan emosi orang lain.
- Cobalah untuk memberikan komentar dengan hati-hati dan kata-kata yang positif.
- Hindari perdebatan langsung dengan penderita narcissistic personality disorder karena akan terasa sia-sia. Jika ia mengamuk atau emosinya tidak terkontrol, cobalah meresponnya dengan tenang.
- Jalin hubungan erat dengan teman-teman lain yang bisa membawa energi positif.
- Perlu diingat bahwa orang dengan narcissistic personality disorder biasanya tidak berubah sekalipun Anda berusaha mengelola dengan baik hubungan dengannya. Bila dipaksakan, hubungan tersebut mungkin akan selalu mengarah pada toxic relationship.
Pada dasarnya, penderita kondisi ini merasa ia tidak pernah cukup baik untuk dirinya sendiri. Sehingga, upaya Anda dan orang-orang di sekitarnya dengan memberikan perhatian atau kasih sayang pun tidak akan pernah cukup memuaskannya.
Solusi Penanganan Sifat NPD.
Solusi untuk sifat NPD (Narcissistic Personality Disorder) melibatkan kombinasi psikoterapi (terapi bicara) dan dukungan dari orang terdekat.
Terapi dapat membantu pengidap NPD untuk : mengembangkan hubungan yang lebih sehat, memahami dan mengelola emosi, meningkatkan harga diri, serta mengubah pola pikir dan perilaku yang merusak. Selain itu, penting bagi pengidap NPD untuk belajar menerima diri sendiri, menetapkan batasan, dan mencari dukungan profesional jika diperlukan.
Solusi Terapi :
1. Psikoterapi.
Terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi perilaku dialektis (DBT), adalah pengobatan utama untuk NPD.
Terapi ini membantu pengidap NPD untuk :
- Membangun hubungan yang lebih baik: Terapi dapat membantu pengidap NPD belajar berempati, memahami sudut pandang orang lain, dan mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan realistis.
- Mengelola emosi: Pengidap NPD seringkali kesulitan mengelola emosi, terutama kemarahan dan rasa malu. Terapi dapat membantu mereka mengembangkan mekanisme koping yang lebih sehat.
- Meningkatkan harga diri: Terapi dapat membantu pengidap NPD membangun harga diri yang lebih stabil dan tidak tergantung pada pujian dari orang lain.
- Mengubah pola pikir: Terapi dapat membantu pengidap NPD mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang merusak, seperti pola pikir "semua atau tidak sama sekali" atau pola pikir "saya selalu benar".
2. Dukungan orang terdekat.
Keluarga dan teman dekat dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengidap NPD dalam proses penyembuhan. Ini termasuk :
- Memberikan dukungan: Pengidap NPD mungkin merasa sulit untuk menerima diri mereka sendiri, sehingga dukungan dari orang terdekat sangat penting.
- Membantu menetapkan batasan: Pengidap NPD mungkin perlu belajar untuk menetapkan batasan dalam hubungan mereka. Orang terdekat dapat membantu mereka dalam proses ini.
- Mendorong terapi: Jika pengidap NPD bersedia mencari bantuan, orang terdekat dapat mendorong mereka untuk mencari profesional yang tepat.
3. Menerima kondisi.
Penting bagi pengidap NPD untuk menerima diri mereka sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangan mereka.
4. Menetapkan batasan.
Menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan dapat membantu pengidap NPD untuk menghindari perilaku yang merugikan dan menjaga kesehatan mental mereka.
5. Mencari dukungan profesional.
Jika gejala NPD mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater.
Perlu untuk diingat bahwa :
- Menghadapi orang dengan NPD bisa jadi sulit, tetapi penting untuk tetap tenang dan fokus pada diri sendiri.
- Mencari bantuan profesional adalah langkah penting dalam proses penyembuhan.
- Penerimaan diri dan penetapan batasan adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dengan pengidap NPD.
Demikian artikel tentang Narcissistic Personality Disorder (NPD), semoga bermanfaat dan berkah semua.
POINT Consultant

