KAMPANYE HITAM
Kampanye politik adalah sebuah
upaya yang terorganisir bertujuan untuk memengaruhi proses pengambilan
keputusan para pemilih dan kampanye politik selalu merujuk pada kampanye pada
pemilihan umum.
Kampanye hitam (Black campaign)
Penggunaan metode rayuan yang
merusak, sindiran atau rumors yang tersebar mengenai sasaran kepada para
kandidat atau calon kepada masyarakat agar menimbulkan presepsi yang dianggap
tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. komunikasi ini diusahakan agar
menimbulkan fenomena sikap resistensi dari para pemilih, kampanye hitam umumnya
dapat dilakukan oleh kandidat atau calon bahkan pihak lain secara efisien
karena kekurangan sumber daya yang kuat untuk menyerang salah satu kandidat
atau calon lain dengan bermain pada permainan emosi para pemilih agar pada
akhirnya dapat meninggalkan kandidat atau calon pilihannya.
Pola kampanye hitam iniberbeda
dengan kampanye negatif yang memang didukung data dan fakta yang bisa
dipertanggungjawabkan baik pelaku maupun kredibilitas informasinya. Kampanye
hitam biasanya lazim dilakukan di negara-negara totaliter dan kelompok-kelompok
politik radikal, seperti komunis maupun fasis. Rezim Hitler yang memimpin
Partai Nazi di Jerman melalui Kementerian Propaganda yang dipimpin oleh Joseph
Goebbels secara masif melancarkan kampanye hitam anti semit untuk memanipulasi
kesadaran rakyat Jerman guna mendukung Nazi dalam program pemusnahan bangsa
Yahudi di Eropa.
Black campaign (kampanye
hitam) masih dianggap efektif oleh beberapa pihak, karena mampu memengaruhi
nilai elektoral musuh politiknya. Namun, kampanye hitam sejatinya merupakan
manifestasi dari ketidakpercayaan diri pelakunya. Kampanye hitam itu justru
menunjukkan kelemahan pelaku/inisiatornya, karena mereka tidak cukup percaya
diri akan keunggulan diri sendiri, sehingga alih-alih menunjukkan kelebihan
dirinya untuk menyakinkan calon pemilihnya, yang mereka cari justru kelemahan
lawan.
Dalam konteks negara
Indonesia, dikenal teori perilaku pemilih yang disebut bounded rationality.
Kampanye hitam dilakukan untuk menghadirkan perilaku heuristic (menyelidiki
sendiri), yang disebut dengan affect referral. Perilaku affect referral
(rujukan pengaruh) terjadi ketika para pemilih memilih kandidat yang menurut
mereka paling menarik secara emosional. Perilaku inilah yang coba dipengaruhi
oleh kampanye hitam. Dengan mengungkapkan rumor, disinformasi tentang
kelemahan-kelemahan lawan diharapkan hadir “ketidaksukaan” emosional dari
pemilih kepada kandidat yang dijadikan target kampanye hitam.
Menurut DR. W Riawan Tjandra,
SH, MHum dalam artikelnya di Harian Koran Sindo pada 6 Juni 2014 menyatakan,
praktek black campaign sebenarnya justru dapat menjadi senjata makan tuan.
Masyarakat yang kini semakin cerdas dalam memilih sudah dapat menilai bahwa
subyek dan obyek yang dijadikan bahan black campaign adalah by design atau
sengaja dibuat, sehingga menimbulkan simpati kepada korban.
Dengan kata lain, kampanye
hitam hampir mustahil bisa efektif meruntuhkan bangunan investasi, jaringan,
serta modal sosial yang telah diakumulasi oleh seorang figur selama karier
kehidupan sosial-politiknya.
Sesungguhnya, yang lebih
dikhawatirkan dari kampanye hitam tersebut adalah timbulnya bentrokan di
tingkat akar rumput karena pembelaan yang tidak proporsional dari masing-masing
pendukung calon, khususnya ketika kandidat yang didukungnya kalah. Kekalahan
itu dianggap karena perilaku tidak adil yang diterima kandidat yang mereka
dukung oleh pihak lawan.
Penyebab Kampanye Hitam
Kampanye adalah :
(1) gerakan
(tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dan sebagainya);
(2)
kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing
memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan
massa pemilih dalam suatu pemungutan suara (KBBI Luring).
Merupakan sebuah
ajang promosi untuk memperkenalkan hal-hal baik kepada masyarakat. Sebenarnya
moment ini ditujukan untuk hal-hal yang sifatnya positif tetapi tingginya
persaingan, liarnya situasi yang didukung dengan pendanaan besar bisa memunculkan
banyak hal yang tak terduga sebelumnya.
Apapun yang anda lakukan saat
ini jikalau hal tersebut bermanfaat bagi kehidupan khalayak ramai, ini sama
artinya dengan berkampanye. Ada beberapa jenis menurut tujuan pelaksanaannya,
yaitu sebagai berikut :
1. Kampanye lingkungan.
2. Kampanye sosial.
3. Kampanye politik.
4. Kampanye komersial.
5. Kampanye pedesaan.
6. Kampanye keluarga.
7. Kampanye sekolah.
Kampanye politik
Politik di Indonesia masih
berada dalam area yang labil dan rawan guncangan. Ini dikarenakan oleh persaingan
untuk menduduki jabatan tertentu, moralitas politikus yang kurang etis, kurang
peduli dengan kepentingan umum dan oleh karena pengaruh uang yang begitu besar.
Sadar atau tidak uang bisa jadi sebagai sebuah penggerak pembangunan tetapi
bisa juga sebaliknya sebagai salah satu alat penghancur masa, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
Pengetahuan Politik adalah
1. Mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan
(seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan).
2. Segala
urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan sebagainya) mengenai pemerintahan
negara atau terhadap negara lain; (3) cara bertindak (dalam menghadapi atau
menangani suatu masalah); kebijaksanaan (KBBI Offline). Merupakan proses
panjang dalam hal pembagian kekuasaan, sumber daya yang dimiliki dan jumlah
uang yang diterima setiap jabatan.
Persoalan politik selalu dipicu oleh ketidakadilan sosial
Masalah politik adalah sebuah
polemik yang tidak akan pernah berakhir sebelum keadilan sosial di lebarkan.
Segala hal yang dilakukan oleh eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam
pemerintahan semata-mata demi pembagian jatah sumber daya sekaligus uang yang
menyertainya. Inilah yang sering sekali membuat gaduh pemerintahan sebab
ketidakadilan menjalar kemana-mana sehingga sampailah kepada masyarakat bawah.
Ketidakadilan semacam ini hanya akan menambah-nambah masalah sekaligus menyita
banyak waktu untuk hal-hal yang sia-sia.
Keadilan sosial adalah kunci
dari ketenangan politik dalam suatu negara. Sehebat apapun eksekutif (kalangan
pemerintah) dengan para algojo-algojonya (aparat keamanan) tidak akan mampu
membendung protes atas ketidakadilan yang sedang berlangsung. Sebab dari tiga
lembaga negara yang ada, semuanya akan terpecah-pecah demi berebut siapa yang
menang dan siapa yang akan menjadi “the one.” Ini akan menjadi perebutan yang
seru sekaligus rumit dimana dua muara yang pasti terwujud adalah politik uang
dan kampanye hitam (black campaign).
Contohnya :
Bila diumpamakan, pesta
demokrasi adalah pertandingan dengan hadiah yang sangat menjanjikan baik dari
segi materi maupun dari segi kekuasaan. Berhubung karena iming-iming hadiah
yang luar biasa maka orang-orang yang bersaing memperebutkannya juga akan
bertarung dengan luar biasa. Yang kami maksud dengan luar biasa disini bisa
saja diartikan dalam konteks yang baik atau bisa juga masuk dalam ranah yang
negatif. Pada dasarnya, semaking tinggi imbalan yang dijanjikan maka semakin
tinggi juga perjuangan manusia untuk memperebutkannya.
Ada satu hukum yang berlaku
secara universal tentang semua aktivitas manusia di bawah kaki langit, “dimana
ada aksi maka disitu ada reaksi.” Artinya, bila aksi yang diberikan besar maka
reaksinya juga besar, bila aksi yang dipertontonkan luar biasa maka reaksinya
juga akan luar biasa. Inilah yang kami sebut sebagai “dunia & seluruh yang
ada di dalamnya selalu mencapai titik keseimbangan.” Oleh karena itu, sebelum
pengaruh kekuasaan yang diberikan dipersempit dan gaji yang diterima
disetarakan maka selama itu pula money politics & black campaign selalu
ada.”
Pengertian kampanye hitam dan politik uang
Menurut kami, kampanye hitam
adalah perilaku mengangkat/ mempopulerkan sesuatu dari sudut pandang sempit
yang syarat dengan kemunafikan yang diikuti dengan perilaku menjelek-jelekkan,
penghinaan, fitnah, cemooh, tipu muslihat, adu domba dan berbagai tabiat buruk
lainnya. Beberapa politikus pandai menyembunyikan diri dari kejahatannya dengan
cara mengumbar kejahatan orang lain. Artinya, mereka menghancurkan nama baik
orang lain karena nama baiknya sendiri sudah amburadur & terjun bebas.
Ketika dalam suatu pemilu tidak ada lagi calon yang benar maka yang dicari
adalah siapa yang kasusnya paling banyak.
Saat para politikus tidak bisa
menunjukkan kebermanfaatannya alias pengaruh positif yang diberikan selama ini
maka hal-hal buruk, hina dan keji sekalipun akan diangkat kepermukaan, dimana
salah satunya adalah politik uang. Menurut kami, politik uang adalah cara
mengendalikaan manusia sehingga kehidupan mereka bisa digiring pada kepentingan
tertentu tanpa sepengetahuan pihak lainnya.
Jenis-Jenis kampanye hitam dan politik uang
Seharusnya berkampanye
bukanlah aktivitas yang hanya dua tiga bulan saja melainkan seumur hidup. Jika
kita bisa memberi manfaat kepada orang lain maka lakukanlah itu dari hal-hal
kecil mulai dari sekarang. Ada beberapa jenis aksi ini berdasarkan subjek yang
melakukannya dan kepentingan yang mereka miliki, yaitu sebagai berikut.
Dilakukan seorang calon
pemimpin pusat/ daerah untuk mendukung dirinya.
Dilaksanakan seorang calon
untuk menjelek-jelekkan lawan tandingnya.
Digerakkan oleh pihak ke tiga
untuk meraih untung yang sebesar-besarnya.
Alasan Mengapa pesta demokrasi
(pemilu) beresiko tinggi terhadap kampanye hitan dan politik uang
Politik uang sejalan dengan
kampanye hitam. Bisa dikatakan bahwa dimana ada black campaign maka disitu juga
syarat dengan money politiks. Dua hal ini seperti teman sejoli yang tidak
mungkin dan tidak akan pernah bisa terlepaskan. Berikut beberapa faktor yang
kami ketahui menjadi penyebab munculnya kebiasaan buruk ini di tengah
masyarakat.
Masyarakat yang kurang cerdas.
Orang-orang yang kurang cerdas
lebih mudah ditokoh-tokohi. Itulah mengapa, pelaksanaan politik uang lebih
ditekankan kepada orang-orang yang pendidikannya terbelakang yang hidup di
dusun-dusun dan kampung yang terpencil. Masyarakat desa yang belum melek
teknologi juga merupakan sasaran empuk dari kampanye hitam sebab mereka lebih
mudah diprovokasi dan di sogok.
Seandainya masyarakat cerdas
maka mereka akan berkata dalam hatinya, “Untuk apa saya pilih orang ini, dia
hanya memberi manfaat 1 hari sedang 5 tahun berikutnya akan menjadi koruptor
tersembunyi dengan prestasi minim.” Ini adalah kalkulasi fakta, bila anda
menyetujui tipuannya di hari itu maka 5 tahun berikutnya akan menjadi waktu
terburuk yang dialami oleh daerah anda. Bayangkan aja teman “dia kasih manfaat
1 hari tetapi kebobrokan 5 tahun, kami ogahlah memilih si kawan ini.”
Masyarakat yang belum sejahtera.
Biar bagaimanapun juga,
kesejahteraan yang kurang membuat manusia mudah dikendalikan dengan uang.
Dikasih saja mereka dengan uang Rp. 50.000,- sudah jadi pengikut setia tuh.
Coba kalau masyarakat sudah sejahtera, dia akan bilang pada dirinya sendiri,
“untuk apaku uang itu, toh saya punya uang juga di rumah.” Tetapi saat masyarakat miskin yang
menerimanya.
Lebih mudah mengendalikan
orang-orang yang sedang kelaparan daripada orang yang sudah kekenyangan,
terlebih ketika prinsip hidup mereka kurang kuat.
Iming-iming uang yang kelak diterima terlalu tinggi.
Saat uang yang diiming-imingi
saat memenangi Pilpres, Pileg dan Pilkada sangat melambung tinggi, mencapai
angka miliaran bahkan triliunan niscaya pengorbanan yang dilakukan para Caleg/
Capres/ Cagub/ dan lainnya akan mencapai angka miliaran bahkan triliunan pula.
Ini akan menjadi sebuah kesempatan bagi tim dan
calon yang merelakan dana yang miliaran/ triliunan untuk melakukan
politik uang sekaligus kampanye hitam. Uang yang begitu banyak akan memberi
kebebasan hingga menjadi pemicu yang menggoda untuk menghalalkan segala cara
meraih kemenangan.
Iming-iming kekuasaan yang kelak diterima sangatlah tinggi.
Kekuasaan yang kelak diterima
sangatlah besar. Ini akan menjadi sebuah magnet yang akan menarik banyak pihak
untuk memberi dukungan yang besar pula (termasuk dukungan materil dan moral).
Sebab orang yang berkuasa bisa memberikan mereka posisi/ jabatan yang ideal,
central dan diiming-imingi oleh banyak pihak juga tentu saja cukup luas sebagai
sebuah lahan basah yang dipenuhi kekayaan materi. Dukungan dana yang semakin
besar akan menambah daftar aktivitas kampanye bahkan hal-hal yang negatif plus
absurd sekalipun di-acc-kan.
Dana kampanye yang digelontorkan begitu besar.
Saat dana kampanye yang begitu
besar tidak terserap semua maka akan dimasukkan ke area fiktif yang abu-abu
diantaranya membayar aktivitas black campaign dan menyogok dengan money
politics yang nyata.
Lagipula saat berkampanye,
aktivitas politik uang bisa saja dianggap sebagai sebuah kewajiban, seolah-olah
untuk “membayar gaji” para pendukungnya. Membayar gaji/ membayar setoran adalah
sebuah alibi untuk menutupi aktivitas money politics yang sesungguhnya.
Adanya pihak-pihak pengotor yang sengaja memancing di air keruh.
Mereka adalah pihak ke tiga,
sengaja menyuguhkan hal-hal yang berbau kampanye hitam untuk memancing
pihak-pihak tertentu agar bereaksi melakukan hal yang sama sembari membayarkan
beberapa komisi kepada pihak ke tiga.
Hal yang semacam ini sering sekali terjadi di dunia internet dan media sosial.
Pihak media sosial sengaja membuang umpan agar semua orang yang bersaing mau
mengejar, melahap dan bersaing untuk mempertahankan sesuatu. Padahal umpan
(berita hoax) yang disebarkan hanyalah halusinasi alias fatamorgana yang hanya
berpengaruh kepada calon yang hiper sensitif yang merespon dengan aksi balasan.
Moralitas yang bobrok.
Ketika manusia bermoral
jongkok bertanding dalam suatu kompetisi maka kecenderungan untuk melakukan
hal-hal yang janggal akan semakin besar. Mereka yang tidak peduli dengan sikap
yang diekspresikannya cenderung melegalkan segala cara untuk meraih sesuatu
yang diinginkan hati. Keadaan ini akan semakin diperparah ketika dukungan dana
yang besar diberikan. Alhasil mental yang buruk akan memanfaatkan uang dengan
cara-cara yang tidak halal, diantaranya dengan melakukan kampanye hitam dan
politik uang.
Kurangnya kreativitas – kurangnya kebermanfaatan yang diberikan.
Manusia yang kreativitasnya
kurang akan mengalami kemiskinan ide untuk dibagikan saat berusaha
mempromosikan sesuatu. Ketika ide positif telah habis digunakan sedangkan dana
yang dimiliki masih terlalu banyak maka lahirlah dorongan untuk memanfaatkan
uang itu menggerakkan bakat yang cenderung menjelek-jelekkan, merendahkan,
menghina, memfitnah, mencemooh, mengadu domba dan lain sebagainya.
Fokus kampanye hanya pada uang bukan pada apa kemampuan/ potensi yang
dimiliki.
Ini adalah kelemahan terbesar
dalam suatu kampanye yang dilaksanakan di negeri kita, Indonesia. Seluruh calon
dan tim yang bertarung gagal fokus terhadap topik pertandingan. Mereka justru
berspekulasi menganggap bahwa “uanglah yang menentukan siapa yang menang dan
yang kalah, kelicikanlah yang menentukan siapa yang di atas dan siapa yang di
bawah.” Mindset yang sudah terpetak-petak semacam inilah yang membuat politik
uang dan kampanye hitam makin gencar dilakukan.
Seandainya seorang calon bisa
menampilkan apa adanya dirinya, bergantung kepada apa yang keluar dari dalam
dirinya, apa yang bisa diekspresikannya, potensi pribadi, kebaikan hati,
pengorbanan, kerendahan hati, kebermanfaatan bagi kehidupan masyarakat luas dan
lain sebagainya niscaya money politics & black campaign tidak akan pernah
ada.
Peraturan yang kurang maksimal.
Perlu ada sebuah aturan yang
baik, kondusif dan konsisten untuk menjamin setiap proses kampanye yang bersih,
bebas dari kecurangan, kampanye hitam dan politik uang. Salah satunya yang
paling ideal menurut kami adalah keterbukaan dana kampanye kepada publik. Tidak
hanya jumlah total dana yang digunakan dan tidak hanya badan tertentu yang
mengetahui rincian dana yang dikeluarkan melainkan semua keterangan detail itu
dionlinekan. Ini bukan lagi keterbukaan yang sifatnya setengah hati melainkan
keterbukaan maksimal. Setiap manusia yang bekerja jujur sanggup menampilkan
data keuangan yang terbuka ekstrim.
Pada akhirnya ketidaksetaraan telah menjadi pemicu dibalik penyebab
semuanya ini.
Karena posisi seorang
pemimpin/ presiden/ anggota dewan/ gubernur/ walikota/ bupati/ lurah/ kepala
desa yang terlalu tinggi dibandingkan dengan kebanyakan orang diwilayah
tersebut, telah menjadi suatu pancingan layaknya umpan yang membuat banyak
orang datang berbondong-bondong untuk bersaing memperebutkannya. Coba saja bila
posisi pemimpin kita disetarakan gajinya dengan profesi lainnya, disamakan
kekuasaannya dalam kedaulatan Tuhan & rakyat juga disamakan pengetahuan
umum yang dimiliki oleh masing-masing niscaya persaingan sampai titik darah penghabisan
untuk memperebutkan sebuah jabatan tidak akan pernah terjadi.
Kampanye bukanlah usaha untuk
membutakan masyarakat dengan memberikan informasi yang salah (black campaign)
dan menyogok sana-sini (money politics). Tetapi kampanye adalah usaha untuk memberi
pencerahan sekaligus mempromosikan sesuatu yang berpotensi untuk mendatangkan
kebaikan bagi khalayak ramai. Ingatlah bahwa dimana ada aksi maka disitu ada
reaksi. Ketika reaksi yang kelak muncul luar biasa maka orang-orang akan
berusaha memberikan aksi yang luar biasa juga untuk memperebutkannya termasuk
dengan menghalalkan segala cara. Sebab dimana ada potensi uang yang sangat
besar maka disanalah terjadi kemungkinan penyimpangan yang besar pula. Oleh
karena itu, kesetaraan adalah jaminan agar hal terburuk tidak terjadi dalam
proses kampanye.
Solusi Kampanye Hitam
Makin mendekati pemilu dan
ketika masa kampanye, kita tentu sering mendengar istilah black campaign atau
terjemahan bebasnya adalah kampanye hitam. Ini merupakan upaya seseorang atau
partai untuk menjatuhkan lawan politiknya, dengan tujuan menggagalkan upaya
lawannya tersebut dalam meraih suara di pemilu.
Makin mendekati pemilu dan
ketika masa kampanye, kita tentu sering mendengar istilah black campaignatau
terjemahan bebasnya adalah kampanye hitam. Ini merupakan upaya seseorang atau
partai untuk menjatuhkan lawan politiknya, dengan tujuan menggagalkan upaya
lawannya tersebut dalam meraih suara di pemilu.
Dalam terminologi sebenarnya,
di dunia barat yang dimaksud black campaign adalah negative campaigning, yakni
memberitakan keburukan lawan politik agar berakibat buruk pada perolehan suara
nantinya. Dengan berbagai cara, pihak-pihak tertentu melakukan black campaign
dalam praktik politik, hal ini tidak mungkin dihilangkan, karena banyak pihak
juga mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan black campaign. Karena, jika
terdapat sesuatu yang salah dengan lawan politik anda dan bahwa pemilih harus
mengetahuinya agar pemilih paham atas pilihan mereka.
Black campaign tidak dapat
dihindari, namun jika terdapat berita bohong yang sangat menyudutkan ada dan
muncul di media massa, maka tentunya ada cara yang disediakan untuk
meresponsnya, yakni melalui hak jawab dalam media. Namun banyak juga black
campaign yang sesungguhnya tidak perlu ditanggapi, karena hal itu hanya butuh
bukti dari kerja nyata seorang wakil rakyat, serta komunikasi dan membangun
dialog dengan massa.
Dirangkum oleh Point Consultant