ADA APA DENGAN PETRAL ?
Sumber berita share dari WA : +62 856-9298-0912, Foto terlampir : (bawah)
*Siapakah SURYA PALOH.?!*
============================================
*Petral di Tengah Pusaran Politik, (Bisnis).*
============================================
*By : Babo EJB*
============================================
🚩 Dulu, di era Soeharto ketika kita masih surplus minyak,.. Produksi dan konsumsi lebih besar produksinya, maka ekspor Minyak jadi primadona.
Lantas bagaimana mengontrol ekspor tersebut.?!
Pak Harto menyetujui dibentuknya Agent yang punya hak monopoli perdagangan Minyak.
🚩 Maka pada saat itu dibentuklah Petral...
Petral ini perusahaan terdaftar di Singapore.
Pemegang sahamnya adalah ;
40% PT Pertamina,
20% Bob Hasan,
20% Tommy Soeharto
20% sisanya utk yayasan karyawan Pertamina.....
Namun di balik Petral ada operator yang bertindak sebagai trader,
yaitu group Bimantara,
di mana pemiliknya adalah Bambang Tri. (putra Soeharto).
🚩 Tapi pengelolaannya dipegang oleh Rosano Barack.
Sebetulnya tujuan Ideal Petral ini adalah menjamin pemasukan devisa negara dan sekaligus penjamin pasokan BBM dalam negeri.
🎯 Jadi bisnis Petral itu tak lebih adalah bisnis monopoli atas Minyak kita. Dari monopoli inilah semua pihak bisa mendapatkan komisi secara legal...
🚩 Setelah Reformasi '98 pada tahun 2000,
susunan Pemegang saham Petral berubah...
Semua keluarga cendana dan kroni2nya keluar.
🚩 99,9% saham Petral dikuasai oleh Pertamina.
Apakah ini berakhirnya dari bisnis rente.?!
Tidak...!!!
Petral benar dikuasai Pertamina.
📌 Tetapi operator tetaplah swasta sebagai trader... Memang ada banyak trader yang terdaftar, namun dalam lelang, yang menang, itu itu saja... Ya segelintir itu saja,.... Siapa,.⁉️
🚩 Dia adalah Murez...
Dia sebetulnya pendatang baru dalam bisnis minyak ketika itu.
Dia tadinya hanya sebagai broker jasa kapal tanker yang punya bisnis dengan Bimantara melalui Rosana Barack,
tangan-kanannya mas Bambang Tri.
🚩 Rosana Barack punya adik-ipar yang namanya *Surya Paloh.* (SP)
Dengan dukungan kekuatan financial dari Rosano Barack inilah Murez bisa mengontrol setiap tender Petral dan menjadi pemenang...
Itu sebabnya hubungan Murez degan SP sangat dekat... Maklum, Murez sebetulnya menjalankan uang dan akses Rosano Barach, yang notabene adalah kakak-ipar SP.
Dan lagi akses Murez ke pemerintah berkat hubungan dekat SP dengan Purnomo Yusgiantoro, yang ketika era Soeharto sbgai staff Menteri Pertambangan energi, Ida Bagus Sudjana dan kemudian staff SBY sebagai Mentaben era GusDur. Di era SBY Presiden RI,
Purnomo Yusgiantoro menjadi Mentaben,..
bisnis Murez di Petral pun semakin lancar.
Maklum teman lama yang jadi Mentaben.
Apalagi hubungan Murez dengan Hatta Rajasa,
orang kepercayaan SBY sangat dekat.
Kehebatan business connection ini adalah menjadikan Petral hanya sebagai alat saja...
Yang mengatur semua adalah Holding Company, Global Energy Resources, yang membawahi 5 perusahaan.
Gainsford Capital Limited, di mana Jhone G Plate tangan-kanan SP sebagai salah satu Direktur bersama dengan Murez.
Group inilah yang mengatur pengadaan minyak dari mulai riset pasar, tender,
pengaturan pemenang tender, pengaturan harga termasuk titipan yang menjadi bagian bagi para anggota DPR,
pejabat Pertamina,
SKK Migas,
anggota Kabinet,
elite partai, dll.....
🚩 Era Jokowi Presiden,. Petral dibubarkan...
Sebetulnya rencana pembubaran ini tidak diduga oleh SP dan Murez. Ternyata Jokowi serius,.. Itu sebabnya SP berusaha memasukkan skema baru malalui Sociedade Nacional de Combustiveis de Angola EP (Sonangol EP)
sebagai supply oil underkater.
Di mana boss Sonangol EP adalah sahabat SP sejak lama,. tapi kandas.
Malah Jokowi melangkah lebih jauh dengan melaporkan ke KPK kasus Petral ini...
Tetapi entah mengapa proses pengusutan mega skandal ini sangat lambat.
Sampai kini hanya menjangkau Menaging Director Petral.
Mastermind-nya tidak tersentuh...
Lantas apa kerugian negara dengan adanya petral.
Dampak yang terasa merugikan adalah 20 tahun terakhir ini tidak ada satupun pembangunan kilang baru di Indonesia.
Sementara kilang yang ada jumlahnya sangat terbatas dan masih menggunakan teknologi lama...
Misalnya,... Pertamina memiliki 7 kilang, tapi yang bisa beroperasi hanya 5.
Dari yang beroperasi itu
hanya ada satu yang menggunakan teknologi baru,. yakni Balongan,.
Empat kilang lainnya masih menggunakan teknologi lama.
Akibatnya kita semakin tergantung impor BBM.
Kalau dihitung secara materi mungkin jumlah triliun kerugian negara.
Bukan itu saja..!
Dampak di tangki penyimpanan Pertamina hanya bisa mencukupi 18 hari konsumsi,
padahal 10 tahun yang lalu masih bisa 30 hari.
Inventory days yang pendek ini membuka peluang bagi trader untuk bisa menekan Pertamina untuk membeli dengan harga yang mereka mau,
atau BBM akan langka.
Dampaknya bisa chaos ekonomi.
Ini sejenis mind corruption yang di create secara sengaja oleh pelaku white collar crime... Karena sebagian besar terlaksana berkat aturan yang dibuat pemerintah dan DPR dan operasinya menggunakan perusahaan cangkang,
yang tidak mudah melacak perpindahan uangnya & transaksinya.
Petral adalah icon dari mega skandal tentang betapa brengsek-nya oligarki bisnis mengendalikan sumber daya negara dan menjarahnya secara legal berkat konspirasi politik.
Aktor itu sampai sekarang masih ada dan bagian dari elite politik negeri ini.
*S. Paloh dan Nasdem nya* ☕🍵☕🍵☕
Akrobat Surya Paloh...!!! Ya saya tertawa geli melihat watak aslinya muncul dengan sangat terang benderang. Surya Paloh sejak awal sudah saya prediksi mulai mendirikan ormas Nasdem kemudian dirubah menjadi Partai NasDem, itu tidak lebih untuk menyalurkan birahi kekuasaan yang ingin dicapainya,... Setelah mencoba memposisikan sbgi negarawan yg selalu menyuarakan demi NKRI, dengan Slogan RESTORASI yang sampai saat ini konsepsi RESTORASI-nya tdk jelas.
Hebat... Dia selalu saja menyuarakan mendukung tanpa syarat dan mahar,.! Publik pun sangat ingat betul bagaimana SLOGAN NASDEM ADALAH JOKOWI - JOKOWI ADALAH NASDEM, dan slogan ini cukup ampuh mendongkrak perolehan PILEG NASDEM pada pemilu 2019 yang lalu.
Yach,... itulah politik -- menurut saya dukungan NASDEM terhadap JOKOWI pd PILPRES 2019 adalah saling menguntungkan, baik bagi Jokowi maupun NASDEM sendiri. Namun sekali lagi itulah politik.
Tampaknya Surya Paloh tidak mencapai target politik yg diharapkannya dan atau kecewa dgn Presiden Jokowi dalam penyusunan Kabinet Indonesia Maju -- meskipun NASDEM mendapat 3 Menteri.
Sebaiknya Surya Paloh bermain lebih cantik dan elegan, MAAF JANGAN KAMPUNGAN/ NORAK.! karena justru itu akan menurunkan derajatnya sendiri...
Di saat publik terperanjat oleh kelakuan DKI-1 karena Jajarannya membuat PERENCANAAN ANGGARAN BELANJA DKI 2020 yang ugal2an alias tidak logic, justru diundang pada pembukaan Kongres NASDEM.
Dengan dalih apapun publik menertawakan NASDEM yang mencoba meyakinkan Publik sbgai Partai modern, demokratis, dan profesional justru di dalam KONGRES NASDEM kemarin menelanjangi diri sendiri bukan sbagai Partai Rakyat tetapi Partai Elit.
SURYA PALOH adalah NASDEM dan NASDEM adalah SURYA PALOH...
Untuk sekedar diketahui :
✓ Surya Paloh, istrinya punya kakak yg bernama Rosano Barak (Cano)
✓ SP dan Cano bisnis di perminyakkan nge-link dgn Bambang Tri Atmodjo. Mrka dpt job bermain di LN.
✓ Rosano Barak (Cano) adalah second Man Bambang Tri A, dia sbgai operator Kerajaan Bisnis Bimantara.
✓ Bimantara skarang Merger dgn MNC Grup yg dipimpin Harry Tanoe S yang juga Ketua Perindo.
✓ Moch Reza Chalid (mafia minyak) sbgai brokernya (DPO)
✓ Moch RC, justru muncul dalam Kongres Nasdem kemarin krn dia bergabung dgn Nasdem
✓ Sekjen Nasdem (Jhoni Plate) yang skrng masuk jajaran Kabinet Indonesia Maju, sudah lama menjadi orangnya Moch Reza C sejak di jaman mrka masih kuliah...
So... Perindo+ Nasdem+ Bimantara, bergabung dlm berpolitik dan bisnis di negara ini, huebaaaattt⛔ Hiiiii... ngeri... Ngeri... sedap,. 😁😄🤫
Lebih cepat masyarakat membaca tulisan saya ini, tentu lebih baik...!!!
Masih pantaskah Partai NASDEM didukung atau dipilih pada 2024..???
Semua kembali kepada pemilih suara/ voters,....!!