MENGENAL DATA CENTER
Kemajuan teknologi dan percepatan digitalisasi menuntut tingginya permintaan terhadap penyimpanan data. Tahun 2020 kebutuhan penyimpanan data mencapai 40ZB, angka ini akan terus meningkat. Untuk menyimpan data tersebut, hadirlah data center. Coba bayangkan 25 tahun lagi penyimpanan data akan lebih tera pangkat ZB lebih.
Untuk menghimpun keseluruhan data pada perusahaan, diperlukan sebuah data center untuk menjamin ketersediaan dan keamanan informasi di dalamnya. Fungsi utama dari media penyimpanan ini adalah memantau, mengidentifikasi, dan mengelola informasi yang disimpan di dalamnya.
Dari fungsinya tersebut, data center sangat bermanfaat untuk meningkatkan operasional perusahaan.
Pada sejarahnya data center dahulu digunakan oleh segelintir pihak untuk menyimpan informasi rahasia. Namun kini, karena kebutuhan pengembangan bisnis dan aplikasi semakin tinggi, banyak enterprise yang mulai membutuhkan layanan data center.
Pertanyaannya dan mari kita bahas satu persatu :
1. Apakah Anda perlu menggunakan layanan data center juga ?
2. Apa fungsi data center untuk bisnis Anda? dan
3. Apa saja jenis layanannya ?
PENGERTIAN DATA CENTER
Data center adalah fasilitas fisik yang dipakai sebagai tempat menyimpan sistem komputerisasi dan komponen lainnya yang terkait, seperti sistem komunikasi data dan sistem penyimpanan. Data center berperan sebagai repositori terpusat bagi kepentingan suatu institusi.
Data center atau lebih dikenal dengan pusat data merupakan ruangan yang dirancang khusus untuk tempat penyimpanan file, informasi bisnis, hingga server komputer dari perusahaan yang biasanya terhubung dengan jaringan internet.
Data center sering disebut sebagai benda tunggal. Namun, kenyataannya media penyimpanan ini terdiri dari banyak elemen teknis seperti switch, router, saklar, server, perangkat keamanan, sistem penyimpanan, pengendali pengiriman aplikasi, dan lain sebagainya.
Seluruh elemen tersebut saling berkaitan dan bekerja sama untuk membentuk jaringan penghimpun informasi. Elemen-elemen tersebut bisa berfungsi untuk membantu penyimpanan data, mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, Anda dapat memahami bahwa setiap data memerlukan tempat penyimpanan. Lantas dimanakah seluruh data di Internet tersimpan? Apabila sedang menjalankan bisnis dengan data besar, bagaimana penyimpanannya?
Jawabannya yaitu data center, data center adalah sebuah tempat khusus yang berisi berbagai komponen penyimpanan data. Fungsinya untuk menyimpan, mengelola, melakukan backup, dan mentransfer data sesuai dengan permintaan.
Dalam sebuah data center setidaknya terdapat 3 komponen utama :
1. Pertama adalah komponen memori, yaitu perangkat keras untuk menyimpan setiap informasi yang masuk.
2. Kedua adalah komputer server, berfungsi mengatur dan melakukan maintenance.
3. Ketiga adalah networking, jaringan untuk melakukan transfer data dari luar atau menuju luar.
Adanya tempat terpusat untuk penyimpanan ini memberikan keuntungan terhadap perusahaan, salah satunya adalah mengurangi efisiensi cost pengadaan dan perawatan perangkat memori. Terlebih lagi saat ini sudah tersedia layanan data berbasis cloud, sehingga makin praktis.
Inilah pentingnya data center di era teknologi saat ini. Oleh karena itu berbagai perusahaan, enterprise, atau bahkan pemerintahan mulai mencari layanan data center. Sehingga bisa menjalankan bisnis, fungsi, dan tugasnya secara optimal.
STANDARISASI DATA CENTER
Untuk menjamin level integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) sebuah Data Center, diperlukan adanya suatu standarisasi. Adapun standarisasi yang dipakai adalah standarisasi internasional, seperti :
1. TIA-942
2. Uptime Institute
3. Sedangkan standarisasi bagi komponen-komponen dari Data Center-nya bisa merujuk kepada standar/pedoman nasional maupun internasional, yakni IEC, NFPA, UL, SNI, PUIL dan sebagainya.
TINGKATAN DATA CENTER
Data center memiliki beberapa tingkatan, yaitu:
Tier I: Basic
Tier II: Redundant Capacity Components
Tier III: Concurently Maintainable
Tier IV: Fault Tolerant
Berikut ini adalah sejumlah karakteristik dari masing-masing tier tersebut :
Tier I: Basic
- Tidak memiliki kapasitas komponen yang redundan
- Hanya memiliki satu jalur distribusi untuk melayani perangkat server/jaringan
- Tidak memiliki skema pemeliharaan yang menjamin kelangsungan layanan
- Human error dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
- Availability 99,67%, accepted down-time setara dengan 28,8 jam/tahun
Tier II: Redundant Capacity Components
- Sudah memiliki kapasitas komponen yang redundan, namun tetap masih menggunakan satu jalur distribusi yang melayani perangkat server/jaringan
- Memiliki skema pemeliharaan yang menjamin kelangsungan layanan untuk komponen-komponen yang memiliki redundansi
- Human error masih dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
- Availability 99,75%, accepted down-time setara dengan 22 jam/tahun
Tier III: Concurently Maintainable
- Sudah memiliki kapasitas komponen yang redundan dan menggunakan jalur distribusi ganda untuk melayani perangkat server/jaringan
- Seluruh perangkat server/jaringan disuplai oleh jalur distribusi ganda (dual-powered)
- Setiap kapasitas komponen dan elemen jalur distribusi dapat dilepas dari sistem (untuk pemeliharaan) tanpa membuat sistem mati
- Human error dan operation error masih dapat menyebabkan seluruh sistem/fasilitas mati
- Availability 99,98%, accepted down-time setara dengan 1,6 jam/tahun
Tier IV: Fault Tolerant
- Memiliki kapasitas komponen ganda, independen, dan terisolasi satu sama lain, untuk menciptakan redundansi
- Memiliki jalur distribusi ganda yang aktif untuk melayani perangkat server/jaringan
- Seluruh perangkat server/jaringan disuplai oleh jalur distribusi ganda (dual-powered)
- Setiap kapasitas komponen dan elemen jalur distribusi dapat dilepas dari sistem (untuk pemeliharaan) tanpa membuat sistem mati
- Sistem dapat secara otomatis merespons (self-healing) pada setiap kegagalan komponen atau elemen untuk mencegah dampak lebih lanjut
- Availability 99,99%, accepted down-time setara dengan 0,8 jam/tahun
KOMPONEN DATA CENTER
Untuk mendukung performa data center, ada 4 komponen utama yang harus ada pada sistem tersebut, yaitu :
1. Media penyimpanan.
Sesuai dengan fungsinya, tidak lengkap rasanya jika data center tidak memiliki komponen media penyimpanan. Media ini bisa berupa hardware seperti HDD (hard-disk drive) dan SSD (solid-state drive).
Selain itu, penyimpanan juga bisa berbentuk perangkat lunak, seperti cloud, SAN (storage area network), NAS (network-attached storage), dan lain sebagainya.
Media penyimpanan ini berperan besar untuk menyimpan, mendistribusikan, mencadangkan, dan mengelola informasi penting di dalamnya.
2. Power capacity.
Untuk menjalankan fungsinya, media penyimpanan ini membutuhkan sumber daya yang kuat untuk menopangnya. Maka dari itu, komponen power capacity atau ketersediaan daya sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan kinerja dari media penyimpanan ini.
Power capacity ini disokong oleh aluran listrik yang stabil dan mengalir terus-menerus ke dalam seluruh komponen media penyimpanan. Aliran listrik ini bisa didapatkan dari UPS (Uninterruptible Power Supply).
UPS berfungsi untuk melindungi media penyimpanan dari pemadaman listrik, menyediakan generator (daya) cadangan untuk keadaan darurat, dan sistem distribusi daya.
3. Cooling system.
Pernahkah ketika Anda menggunakan perangkat, seperti laptop, dan perangkat tersebut tiba-tiba menjadi panas karena terlalu lama digunakan ? Memanasnya suhu pada perangkat tersebut mengakibatkan performa sistem menjadi menurun bahkan berisiko mengalami kerusakan.
Begitu pula yang bisa dialami oleh data center. Maka dari itu, diperlukan komponen cooling system untuk menjaga suhu perangkat tetap berada di ukurang yang normal dan mengendalikan panas yang dihasilkan perangkat tersebut.
Cooling system yang ada pada media penyimpanan ini bisa berupa CVC (calibrated vectored cooling), chilled water system, CRAC (computer room air conditioner), dan masih banyak lagi.
4. Sistem keamanan.
Komponen lainnya yang tidak boleh terlewatkan dan menjadi salah satu bagian terpenting adalah sistem keamanan. Tujuan dari data center adalah untuk menyimpan informasi penting sehingga diperlukan sistem keamanan andal untuk menjaga ketersediaan informasi tersebut.
Sistem keamanan pada media penyimpanan ini bisa dibagi menjadi dua, yaitu keamanan fisik dan keamanan siber. Keamanan fisik berupa sistem yang digunakan untuk memantau akses keluar masuk ruangan media penyimpanan, petugas pengawasan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, keamanan siber berkaitan dengan sistem pertahanan dari tindak kejahatan daring seperti malware, serangan virus, dan sejenisnya. Untuk itu, diperlukan sistem keamanan berupa enkripsi data, firewall, IDS (intrusion detection system), dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah komponen-komponen yang biasa terdapat pada suatu Data Center :
1. Fire Suppression System (FSS)
2. Menggunakan gas seperti FM200, Novec1230, atau IG55
3. Memiliki system controller yang independen
4. Memiliki 2 (dua) macam smoke detector yang terpasang di atas dan di bawah raised floor, dan/atau di atas ceiling
SISTEM KELISTRIKAN
- Memiliki panel-panel listrik Utama, UPS, PDU, dan Utility/Service yang terpisah
- Menggunakan sistem tray khusus, yang dihubungkan dengan sistem grounding
SISTEM PERKABELAN DATA
- Menggunakan skema/ketentuan Structured Cabling System (SCS) yang bersertifikasi
- Direkomendasikan membuat interkoneksi antar rak perangkat dengan skema back-to-back patching
- Menggunakan sistem tray khusus
RAISED FLOOR SYSTEM'
- Menggunakan material isian berupa semen
- Ketinggian antara 40-100 cm
- Dapat menahan beban merata minimal 500-1000 kg/m2
SECURITY AND ACCESS CONTROL
- Kontrol akses dengan menggunakan biometrik atau variasinya
- Memiliki fitur dan kapasitas logging yang memadai
- Menggunakan kamera-kamera CCTV beserta media penyimpanannya
ENVIRONMENT MONITORING SYSTEM' (EMS)
- Memiliki sensor-sensor suhu, kelembaban, dan kebocoran air (water leakage)
- Dapat mendeteksi status operasi UPS, PAC, dan FSS
- Dapat mendeteksi status buka/tutup pintu rak perangkat atau panel jika diperlukan
- Dapat mengirim pesan melalui email atau SMS jika terdapat status yang perlu ditindaklanjuti
KOMPONEN LAIN
Secara keseluruhan, Data Center harus membentuk sebuah kompartemen api (fire compartment) dengan spesifikasi tahan api (fire rated)
Pada dinding, ceiling, pintu, maupun kaca, yang merupakan bagian dari batas (perimeter) kompartemen api, harus menggunakan material yang memiliki spesifikasi tahan api selama minimal 2 (dua) jam
BAGAIMANA CARA DATA CENTER BEKERJA ?
Sesuai pengertian sebelumnya, data center berperan penting untuk menyimpan berbagai informasi, mulai dari data pribadi, kebutuhan bisnis, pemerintahan, dan sebagainya. Namun, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana cara kerja data center?
Agar bisa menjalankan fungsinya data center melakukan beberapa proses. Pertama adalah mempersiapkan media penyimpanan fisiknya. Rak-rak perangkat penyimpanan canggih harus tersedia terlebih dahulu, rak inilah yang nantinya berperan sebagai medium penyimpanannya.
Komponen selanjutnya adalah super komputer canggih, berperan sebagai server yang mengelola serta memproteksi data-datanya.
Setelah itu terdapat jaringan networking, yang memungkinkannya terhubung dengan dunia luar. Sehingga siapa saja bisa menambah data, menghapus, atau mengakses data, contohnya Anda bisa menonton video di Youtube.
Komponen terakhir adalah jaringan penyimpanan virtual, komponen ini mungkin lebih Anda kenal dengan istilah cloud storage.
Layanan penyimpanan virtual ini memungkinkan siapa saja menambahkan file, menghapus, atau mengakses file secara mudah dari berbagai perangkat. Contoh paling sederhana adalah Google Drive.
FUNGSI CENTER PADA PERUSAHAAN
Fungsi umum dari data center memang sebagai media penyimpanan, namun bagi perusahaan memiliki berbagai fungsi lainnya.
Terutama dalam menjalankan bisnisnya, memberikan layanan terhadap pelanggan, dan berbagai hal lainnya, berikut ringkasan beberapa fungsi data center :
1. Penggunaan data center memudahkan perusahaan melakukan file sharing dalam tim internal
2. Penggunaan data center meningkatkan produktivitas aplikasi perusahaan
3. Mendukung penggunaan dan pengembangan CRM (customer relation management)
4. Media analisis big-data dan pengembangan machine learning
5. Meningkatkan keamanan database perusahaan
MANFAAT DATA CENTER
Beberapa manfaat yang ditawarkan data center adalah sebagai berikut :
1. Aman
Data center bermanfaat untuk bantu mengamankan data di perusahaan. Apabila terjadi bencana alam seperti banjir hingga gempa bumi, informasi penting di dalamnya tidak akan hilang atau rusak karena sudah tersimpan dengan aman dengan adanya redundansi data.
Dengan demikian, perusahaan tetap bisa melakukan kegiatan operasionalnya tanpa harus menunggu waktu pemulihan.
2. Hemat biaya
Menggunakan data center juga dapat menghemat pengeluaran di dalam perusahaan. Hal ini karena proteksi yang ditawarkan oleh media penyimpanan ini sangat sempurna sekaligus teruji sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang banyak ketika terjadi sesuatu pada file perusahaan.
3. Performa unggul
Manfaat lainnya dari media penyimpanan ini adalah memiliki performa yang sangat unggul. Keunggulan ini dapat dilihat ketika data perusahaan terkena virus, bencana alam, ataupun malware, informasi tersebut tidak akan hilang bahkan rusak.
Bukan hanya itu, media penyimpanan ini juga menawarkan kapasitas besar untuk penyimpanan file sehingga perusahaan bisa lebih leluasa menyimpan informasi penting di dalamnya.
JENIS DATA CENTER
Terdapat beberapa jenis data center yang biasanya digunakan untuk menyimpan informasi penting perusahaan, di antaranya:
1. Enterprise Data Centers.
Jenis satu ini biasanya dikelola, dibangun, dan ditempatkan di lingkungan perusahaan. Kelebihannya yaitu mengembangkan dan mengekspansi data sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta menawarkan kontrol penuh pada penggunanya.
2. Colocation Data Centers.
Untuk jenis ini umumnya perusahaan menyediakan layanan colocation server yang menawarkan penyewaan space di data center. Space ini biasanya dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan seperti bandwidth, keamanan, bangunan, dan lain sebagainya.
3. Hyperscale Data Centers.
Sesuai dengan namanya, media penyimpanan jenis ini merupakan tipe pusat data yang menawarkan kemudahan dalam meningkatkan skalanya. Caranya yaitu dengan menambahkan daya sistem atau racks. Beberapa perusahaan yang mengoperasikan hyperscale seperti Alibaba, Apple, Facebook, Amazon Web Services, Google, dan lainnya.
JENIS LAYANAN DATA CENTER
Gambar : sumber dari Gdrive |
Sebelum pembaca artikel blogger memutuskan untuk menggunakan layanannya, ada baiknya memahami beberapa tipe data center terlebih dahulu. Pemahaman ini akan membantu Anda menentukan jenis layanan terbaik sesuai kebutuhan dan fase pengembangan suatu perusahaan.
1. Enterprise.
Jenis layanan satu ini adalah mengembangkan data center yang terletak di lingkungan perusahaan itu sendiri. Perusahaan memiliki kuasa penuh untuk menambah kapasitas, melakukan pengelolaan data, hingga melakukan maintenance.
Jenis layanan ini juga terkenal dengan on-site data center. Keunggulannya terletak pada akses kontrol yang besar, namun kelemahannya memerlukan sumber daya besar untuk pembangunan dan perawatannya.
2. Managed Service.
Jenis layanan selanjutnya adalah managed service. Layanan ini sesuai dengan namanya, yaitu pengelolaan oleh pihak ketiga. Anda dan perusahaan menyewa layanan penyimpanan dari pihak ketiga, nantinya seluruh perawatan menjadi tanggung jawab pihak ketiga.
3. Colocation.
Jenis satu ini merupakan kombinasi antara enterprise dan managed, yaitu Anda menyewa media penyimpanan datanya. Namun dalam hal pengelolaan dan perawatan menjadi tanggung jawab perusahaan Anda, termasuk memasang firewall dan menambah kapasitas.
4. Hyperscale.
Jenis layanan satu ini mengedepankan kemudahan dalam mengembangkan kapasitas penyimpanan. Hal ini cocok untuk perusahaan rintisan yang memerlukan banyak ruang penyimpanan. Selain itu cocok juga untuk perusahaan yang sedang ekspansi digital dengan cepat.
Kebutuhan digitalisasi yang tinggi tentunya menuntut Anda untuk segera memiliki layanan data center yang tepat. Agar pemilihan Anda tepat dan tidak salah langkah, ada baiknya berkonsultasi ke Deltadata Mandiri.
Deltadata Mandiri telah membantu berbagai perusahaan dalam melakukan transformasi digital dengan cepat dan tepat.
MEMUTUSKAN DATA CENTER YANG TEPAT
Agar operasional bisnis Anda berjalan lebih optimal, pastikan Anda memilih data center yang terbaik dengan beberapa tips di bawah ini :
1. Infrastruktur memadai.
Tips pertama adalah pastikan infrastruktur yang disediakan oleh perusahaan penyedia data center sudah memadai. Infrastruktur ini berkaitan dengan komponen dan sumber daya lainnya yang mendukung performa media penyimpanan tersebut.
Jadi, tinjau kembali penyedia media tersebut apakah sudah menyediakan sistem penyimpanan andal, power capacity memadai, hardware dan software terpadu, dan komponen lainnya.
2. Sistem keamanan yang digunakan.
Agar informasi penting dalam media penyimpanan Anda tidak mudah hilang atau rusak, pastikan sistem keamanan yang digunakan sudah andal dan terpercaya.
Anda bisa mengevaluasi kembali apakah ada sistem pengendalian akses keluar-masuk sistem yang kuat, pengawasan CCTV, enkripsi end-to-end, firewall, atau sistem keamanan lainnya.
3. Aksesibilitas data.
Kemudahan dan ketersediaan data pada media penyimpanan ini juga perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan media penyimpanan tersebut. Pastikan ada sistem yang bisa menangani downtime (gangguan) dan pemulihan bencana yang tepat untuk mempertahankan ketersediaan informasi dan layanan.
Nah, demikian beberapa penjelasan mengenai data center mulai dari pengertian hingga tips memilih layanan yang baik. Tertarik untuk menggunakan data center untuk menyimpan data di perusahaan ? Gunakan layanan data center dari Link Net yang mendukung kestabilan dan kelancaran akses ke data center.
Sumber referensi : dikutip dari beberapa sumber online maupun offline dan medsos. Semoga bermanfaat.
POINT Consultant