Jurnalis
Jurnalis
adalah seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan
jurnalistik, contohnya menulis, menganalisis, dan melaporkan segala suatu
peristiwa kepada publik melalui media massa secara teratur. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalis diartikan sebagai orang yang bekerja
mengumpulkan dan menulis pemberitaan baik itu di media massa cetak maupun media
massa elektronik.
Jurnalis
atau dikenal juga dengan wartawan adalah sebutan untuk seseorang yang melakukan
kegiatan jurnalistik seperti menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu
peristiwa kepada publik lewat media massa secara teratur. Kegiatan jurnalistik
dilakukan di berbagai media massa seperti koran, majalah, radio, televisi, juga
media online. Jurnalis sering dianggap sebagai wakil dari suara masyarakat
mengenai berbagai kejadian yang ada dan terjadi di masyarakat. Dalam produksi
suatu pemberitaan, dilibatkan juga editor yang melakukan pemeriksaan isi konten
untuk menjaga kualitas laporan.
Mengutip
repository.uksw.edu, jurnalistik adalah kegiatan yang berhubungan dengan
pencatatan atau pelaporan peristiwa setiap harinya. Jurnalistik berasal dari
bahasa Perancis journ yang berarti 'catatan' atau 'laporan harian.' Kemudian,
Assegaff dalam kamus jurnalistik menjelaskan, jurnalistik adalah kegiatan untuk
menyiapkan, mengedit, hingga menulis surat kabar, majalah, atau laporan berkala
lainnya.
Pada
dasarnya, jurnalistik bukanlah pers atau media massa. Jurnalistik merupakan
bentuk kegiatan yang mendorong pers atau media massa untuk bekerja dan
eksistensinya diakui dengan baik.
Secara
umum, jurnalistik didefinisikan sebagai kegiatan menyiapkan, mencari,
mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media secara
berkala untuk khalayak secepatnya.
Berikut
berbagai definisi jurnalistik menurut para ahli :
- F. Fraser Bond
Jurnalistik
adalah segala sesuatu yang membuat dan mengulas berita sampai pada kelompok
pemerhati.
- Roland E. Wolseley
Jurnalistik
adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi
dan hiburan umum secara sistematik pada surat kabar, majalah, dan stasiun
siaran untuk mendapat perhatian khalayak.
- Adinegoro
Jurnalistik
merupakan kemampuan untuk mengarang pemberian kabar kepada masyarakat
secepatnya dan seluas-luasnya.
- Erik Hodgind
Jurnalistik
adalah pengiriman informasi dari media ke khalayak dengan benar, seksama, dan
cepat, untuk menjunjung kebenaran dan keadilan berpikir yang dibuktikan.
Dari
segala pengertian yang ada, dapat disimpulkan bahwa jurnalis adalah individu,
kelompok, atau organisasi yang melakukan pengumpulan, penafsiran, pemrosesan,
penulisan, penyajian, dan penyebaran informasi atau data dalam bentuk berita
kepada masyarakat luas secepatnya.
Jadi,
kegiatan jurnalistik tak terbatas pada koran, majalah saja, tetapi juga pada
media online yang menjadi salah satu ranah pekerjaan dari seorang jurnalis.
kegiatan jurnalistik yang dimaksudkan yaitu proses pencaharian, pengumpulan,
peliputan, dan penulisan. Kemudian, berita akan disebarluaskan melalui media
massa cetak maupun elektronik.
Peran dan Tanggung Jawab
1.
Menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa
kepada khalayak melalui media massa secara teratur.
2.
Memeriksa keautentikan suatu informasi yang akan
disampaikan.
3.
Melakukan wawancara kepada narasumber demi memperoleh
informasi akurat untuk disampaikan ke publik.
4.
Menjaga komunikasi dengan warga dan narasumber untuk
memastikan pemberian informasi berkelanjutan untuk kedua kalinya.
Skills dan Keahlian Jurnalis
Ada
sejumlah skill dan keahlian yang perlu dimiliki jurnalis untuk dapat
menghasilkan artikel-artikel yang menarik perhatian masyarakat. Terlepas dari
jurusan atau sarjana seseorang, jurnalis membutuhkan sejumlah kualifikasi lain
yang membantu perolehan informasi secara lancar.
Kualifikasi
tersebut meliputi berbagai hal yang mungkin terkesan tidak berhubungan, tetapi
nyatanya sangat berpengaruh. Sejumlah skill dan keahlian yang harus dimiliki
jurnalis yaitu :
1.
Antusiasme.
Antusiasme menjadi sikap yang
mungkin bukan skill atau keahlian, tetapi wajib dimiliki jurnalis. Antusiasme
akan membantu jurnalis untuk selalu mempertanyakan dan mencari berbagai
informasi hingga membantu melengkapi berita yang disajikan.
2.
Stamina.
Selanjutnya, menjadi jurnalis harus
memiliki stamina yang kuat. Secara umum, jurnalis adalah seseorang yang perlu
bepergian ke banyak tempat untuk melakukan wawancara atau observasi sehingga
stamina yang kuat diperlukan.
3.
Tekad.
Jurnalis harus memiliki tekad.
Sikap satu ini akan mendorong jurnalis untuk terus berusaha mencari dan
menemukan kebenaran yang perlu disampaikan kepada masyarakat umum.
4.
Percaya Diri.
Keahlian selanjutnya yang perlu
dimiliki jurnalis adalah kepercayaan diri. Sikap ini akan memudahkan jurnalis
untuk berdiri di muka publik dan menghadapi berbagai jenis manusia yang
ditemuinya untuk menemukan kebenaran.
5.
Ketekunan.
Ketekunan juga perlu dimiliki
seorang jurnalis untuk terus mengejar kebenaran. Tanpa ketekunan, sulit bagi
jurnalis untuk fokus pada target atau informasi yang sedang dicarinya.
6.
Keterampilan Menulis.
Seorang jurnalis tidak dapat
memanfaatkan informasi atau data yang telah dikumpulkannya dengan baik bila
tidak memiliki kemampuan menulis yang baik. Kemampuan menulis yang baik dapat
menghasilkan artikel yang mencakup data secara lengkap dan memuaskan
pembacanya.
7.
Keterampilan Interpersonal.
Keterampilan interpersonal ini
diperlukan terutama ketika bernegosiasi atau melakukan wawancara dengan pihak
lain. Kemampuan interpersonal yang baik akan membantu jurnalis menarik
informasi lebih mudah dari orang lain.
8.
Faktual.
Selanjutnya, jurnalis harus
terampil dalam menunjukkan faktualitas peristiwa atau kejadian. Artinya,
jurnalis harus mampu memberikan kenyataan atau kebenaran, bukan imajinasi atau
khayalan.
9.
Aktual.
Jurnalis harus mampu menunjukkan
aktualitas, yaitu up to date atau kejadian terkini. Peristiwa baru atau dapat
menjadi berita yang menarik perhatian. Aktual atau disebut juga dengan up to
date adalah kejadian yang terkini. Sebuah peristiwa baru bisa menjadi berita
yang menarik jika kejadiannya masih sangat baru atau hangat.
10.
Kreatif dan Memberi Manfaat.
Kemampuan selanjutnya yang perlu
dimiliki jurnalis adalah kreatif dan mampu menulis berita yang bermanfaat.
Kreativitas yang tinggi dalam pembuatan artikel akan mendorong masyarakat untuk
melirik dan membacanya hingga akhir, terutama bila artikel tersebut memberikan
manfaat tertentu. Manfaat yang terkandung tersebut bisa bermacam-macam, dapat
berupa informatif, menghibur, atau memancing rasa empati.
11.
Tidak Memihak.
Terakhir, peristiwa yang ditulis
jurnalis harus bersifat objektif atau tidak memihak. Penting bagi jurnalis
untuk menempatkan diri pada posisi netral agar tidak menimbulkan keributan dari
pihak pembaca yang menangkap keberpihakan tertentu dalam suatu artikel.
Tugas Jurnalis
Selain
menjadi seorang pencari berita terdapat beberapa tugas lainnya dari jurnalis,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan Informasi, Pendidik, dan Agen Pembaharu.
Media berperan sebagai pemberi
informasi lewat sejumlah hal, misalnya berita, featture, reportase, maupun
karya-karya lainnya. Informasi tersebut dapat membawa dampak, mengubah pikiran
bahkan menggerakan masyarakat untuk melakukan sesuatu hal, baik itu positif
atau negatif. Oleh sebab itu, seorang jurnalis harus menyajikan informasi dengan
sifat mendidik dan bermanfaat. Hal itu berguna untuk meningkatkan nilai
kehidupan pembacanya.
2.
Memberi Hiburan Kepada Masyarakat.
Selain menyampaikan informasi
berupa pengetahuan, pekerjaan yang bergerak di bidang media ini juga dapat
berperan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat. Misalnya saja, menampilkan
karya jurnalistik, contohnya feature atau komisi yang berisi mengenai kehidupan
masyarakat sehari-hari.
3.
Interpreter (Penafsir).
Tak semua peristiwa yang terjadi
bisa secara langsung diserap dengan mudah oleh masyarakat. Oleh sebab itu,
seorang jurnalis mempunyai tugas untuk menafsirkan dan menjelaskan arti dari
peristiwa yang terjadi. Seperti, dengan analisis berita dalam reportase maupun
komentar berita dalam tajuk rencana.
4.
Wakil Publik dan Advokasi.
Tugas jurnalis yang terakhir, yaitu
membela kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu, berita adalah sebuah produk
jurnalistik yang wajib menjadi cerminan suara rakyat. Seorang wartawan dapat
bertindak untuk mengkritisi kebijakan maupun tindakan pemerintah yang dipandang
merugikan rakyat.
Kemampuan yang Wajib Dimiliki Seorang Jurnalis
Bagi
Anda yang ingin menjadi seorang jurnalis yang andal, tentunya ada beberapa
skill dasar yang wajib Anda kuasai. Berikut adalah 4 (empat) kemampuan yang wajib
dimiliki seorang jurnalis, diantaranya:
1.
Komunikasi dan Wawasan Luas.
Sebagai seorang jurnalis, Anda
wajib memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan wawasan yang luas.
Pasalnya, Anda akan bertemu dengan banyak narasumber dari berbagai latar belakang
dan melakukan wawancara dengannya sebagai sumber informasi berita.
2.
Writing Skills.
Seorang jurnalis, juga dituntut
untuk mempunyai kemampuan menulis khususnya menulis berita. Anda harus bisa
menulis untuk berbagai media, baik itu media cetak seperti majalah dan media
elektronik seperti televisi atau media digital.
3.
Up To Date Dengan Info Terkini.
Seorang jurnalis tentu harus
menjadi orang pertama yang paling tahu mengenai hal yang sedang ramai
diperbincangkan masyarakat guna menggali informasi yang lebih lengkap lagi.
Oleh karena itu, Anda harus selalu tanggap dengan segala peristiwa yang sedang terjadi
di sekitar kita.
4.
Attitude yang Baik.
Salah satu hal yang mencerminkan
jurnalis profesional, yaitu attitude. Seorang jurnalis harus mempunyai attitude
yang baik, yakni menaati kode etik jurnalistik dan memahami etika dalam
melaporkan sebuah berita.
Perbedaan Jurnalis Dengan Wartawan
Anda
mungkin sudah sering mendengar profesi jurnalis dan wartawan. Banyak sekali
orang beranggapan bahwa kedua jenis profesi ini sama, namun ternyata keduanya
memiliki perbedaan mendasar. Pada pembahasan ini akan dibahas mengenai
perbedaan antara jurnalis dengan wartawan yang tentunya sangat penting untuk kita
ketahui. Supaya kita dapat menentukan profesi mana yang cocok untuk kita.
1.
Perbedaan Asal Usul Kata Antara Jurnalis Dengan
Wartawan.
Mulai dari asal usul katanya saja
sudah berbeda. Jurnalis berasal dari bahasa Inggris yaitu journalist. Dimana,
kata “journal” berarti bahwa laporan dan orang yang membuat laporan dinamakan
sebagai “journalist.” Sedangkan, wartawan berasal dari bahasa indonesia.
Dimana, kata “warta” berarti bahwa berita dan kata “wan” berarti bahwa orang.
Serupa halnya dengan sebutan fisikawan dan relawan.
2.
Perbedaan Pengertian Antara Jurnalis Dengan Wartawan.
Jurnalis didefinisikan sebagai
orang yang berprofesi mengumpulkan berita. Jurnalis mengumpulkan berita di
media massa dalam bentuk media cetak atau online. Berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), jurnalis adalah seorang yang berprofesi mengumpulkan
dan menulis pemberitaan. Baik itu di media cetak maupun elektronik. Sementara
itu, wartawan diartikan sebagai orang yang berprofesi mencari dan menyusun
berita. Dimana, berita itu dimuat pada surat kabar, majalah, radio, maupun
televisi. Hal itu, dilakukan supaya dapat tersampaikan pada masyarakat luas. Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wartawan diartikan sebagai orang yang
berprofesi mencari dan menyusun berita untuk dimuat pada surat kabar, majalag,
radio, dan televisi. Dikutip dari buku Hukum, Etika, dan Kebijakan Media (2015)
karya Radita Gora dan Irwanto, menyatakan bahwa istilah wartawan adalah
pengembangan dari kata “warta” yang berarti bahwa berita.
3.
Perbedaan Pemberian Istilah Antara Jurnalis Dengan
Wartawan.
Perbedaan antara jurnalis dengan
wartawan selanjutnya ini terletak pada pemberian istilah. Masyarakat memang
lebih dulu mengenal istilah wartawan sebab berasal dari bahasa Indonesia.
Istilah jurnalis ini merupakan istilah baru yang mulai muncul di Indonesia saat
pengaruh ilmu komunikasi yang berkiblat ke arah Amerika Serikat mulai
memberikan pengaruhnya. Sementara itu, wartawan lebih dahulu dikenal. Secara
garis besar perbedaan antara wartawan dan jurnalis dalam menjalan tugasnya
terlihat hampir serupa. Akan tetapi, bila dilihat dari keadaan lingkungan
masyarakat istilah wartawan ini lebih jauh dikenal terlebih dahulu ketimbang
jurnalis.
4.
Perbedaan Penempatan Kata Antara Jurnalis Dengan
Wartawan.
Perbedaan berikutnya ini terletak
pada penempatan kata. Istilah jurnalis lebih banyak digunakan di media
elektronik, contohnya televisi. Hal itu mungkin saja dapat terjadi karena
dipengaruhi oleh sifat modern dari istilah jurnalis yang berasal dari bahasa
Inggris. Sedangkan, istilah wartawan kerap kali dipakai pada media cetak atau
tulis. Hal itu mungkin saja membawa dampak oleh kata wartawan yang lebih dahulu
dikenal dikalangan masyarakat.
5.
Perbedaan Lingkup Kerja Antara Jurnalis Dengan
Wartawan.
Perbedaan antara jurnalis dengan
wartawan yang terakhir terletak pada lingkup kerja. Jurnalis lebih dikenal
memiliki lingkup yang lebih kecil. Bahkan pada awalnya kata jurnalis dipakai
untuk menyebut orang yang menulis di kolom jurnal saja. Sampai akhirnya
berkembang menjadi penulis berita di majalah dan koran. Sementara itu, wartawan
memiliki lingkup yang lebih luas. Tugas yang dijalankan tidak cuma sekedar
mengumpulkan dan menyusun berita. Wartawan juga berprofesi sebagai pemimpin
redaksi, redaktur pelaksana, editor, maupun kontributor.
POINT Consultant