Faktor Penyebab Premanisme
BACA DISINI :
Premanisme, atau perilaku preman, disebabkan oleh berbagai faktor kompleks yang meliputi masalah ekonomi, sosial, dan lemahnya penegakan hukum. Kurangnya lapangan kerja, kesenjangan sosial, dan lemahnya pengawasan pemerintah dapat memicu perilaku premanisme di masyarakat.
Berikut adalah beberapa penyebab premanisme yang lebih detail :
1. Faktor Ekonomi.
- Pengangguran: Kurangnya lapangan pekerjaan memaksa sebagian orang mencari jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk melalui tindakan premanisme.
- Kemiskinan: Kondisi ekonomi yang sulit dapat mendorong individu untuk terlibat dalam kegiatan kriminal demi bertahan hidup.
- Kesenjangan sosial: Perbedaan pendapatan dan kesempatan yang signifikan antara kelompok masyarakat dapat memicu konflik dan tindakan premanisme sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan.
2. Faktor Sosial.
- Lemahnya pengawasan: Kurangnya pengawasan dari keluarga, masyarakat, dan aparat penegak hukum dapat memberikan ruang bagi premanisme untuk berkembang.
- Pengaruh lingkungan: Lingkungan yang keras dan penuh kekerasan dapat membentuk perilaku premanisme pada individu.
- Budaya kekerasan: Beberapa daerah atau kelompok masyarakat mungkin memiliki budaya yang cenderung toleran terhadap kekerasan, yang dapat memicu perilaku premanisme.
- Kurangnya pendidikan: Rendahnya tingkat pendidikan dapat menyebabkan kurangnya pemahaman tentang norma-norma sosial dan hukum, sehingga meningkatkan risiko terlibat dalam premanisme.
3. Faktor Hukum.
- Lemahnya penegakan hukum: Jika penegakan hukum tidak efektif, pelaku premanisme akan merasa aman dan tidak takut untuk melakukan tindakan kriminal.
- Pungutan liar: Adanya pungutan liar yang dilakukan oleh preman di berbagai sektor, seperti di pasar, terminal, atau kawasan industri, dapat mengganggu perekonomian dan menciptakan iklim ketidakpastian.
4. Faktor Lainnya.
- Keterlibatan dalam organisasi: Beberapa orang terlibat dalam premanisme karena bergabung dengan organisasi atau kelompok tertentu yang memiliki tujuan untuk menguasai wilayah atau mendapatkan keuntungan ekonomi melalui kekerasan.
- Adanya permintaan: Beberapa pihak mungkin mencari preman untuk melakukan tindakan intimidasi atau kekerasan terhadap orang lain.
Penting untuk diingat bahwa premanisme bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial yang memerlukan penanganan yang komprehensif dari berbagai pihak. Pemerintah, masyarakat, tokoh agama, dan aparat penegak hukum perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini.
Faktor Penyebab Berkembangnya Organisasi Preman.
Di sekitar lingkungan kita bahkan Indonesia, kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak juga menjadi faktor penyebab berkembangnya organisasi preman. Banyak orang terutama para remaja dan pemuda yang tidak memiliki keterampilan dan pendidikan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga mereka cenderung mencari jalan untuk mencari uang dengan cara yang tidak legal. Dan organisasi-preman menawarkan pelatihan dan peluang pekerjaan bagi anggotanya yang memungkinkan mereka mendapatkan uang dengan cara ilegal.
Kurangnya Pengawasan dari Pemerintah.
Kurangnya pengawasan dan penegakan hukum dari pemerintah juga menjadi faktor lain yang memungkinkan organisasi preman berkembang di Indonesia. Banyak geng preman yang dengan mudah melakukan tindakan kejahatan yang melanggar hukum seperti pemerasan, perampasan ataupun adu domba akan masyarakat. Pemerintah sering kali tidak berhasil mengendalikan kekuatan geng preman ini dan tidak cukup bisa menyediakan keamanan bagi warga negara.
Tidak Efektifnya Sistem Keadilan di Indonesia.
Sistem hukum di Indonesia yang kurang efektif juga menjadi faktor penyebab organisasi preman bisa berkembang. Kasus kejahatan premanisme yang sering terjadi di Indonesia, sering kali tidak ditangani dengan tegas oleh aparat keamanan dan sistem peradilan. Hal ini membuat masyarakat merasa tidak aman dan kurang percaya pada pemerintah dalam menjaga keamanan.
Budaya Kekerasan.
Budaya kekerasan juga berdampak besar pada berkembangnya premanisme di Indonesia. Kekerasan fisik dan psikologis sering kali dianggap sebagai bagian dari cara hidup di kalangan beberapa kelompok masyarakat tertentu. Representasi dari kekerasan dalam game atau film mungkin memperburuk situasi ini, karena membuat beberapa orang menganggap kekerasan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, ada beberapa faktor yang memungkinkan perkembangan organisasi preman di Indonesia, termasuk kemiskinan, kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak, kurangnya pengawasan pemerintah, tidak efektifnya sistem keadilan, dan budaya kekerasan. Solusi untuk mengatasi masalah ini termasuk pembangunan pendidikan dan keterampilan, ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif, penegakan hukum yang tegas dan efektif, dan meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk premanisme pada komunitas dan masyarakat secara keseluruhan.
PC


