Noel Pakai Baju Oranye Jadi Tersangka OTT KPK
Pembelokan berita bertujuan adu domba antar relawan , berikut kutipannya :
Mengingat Noel adalah sosok Wamenaker yang berani terjun melawan praktik pemiskinan buruh/pekerja, penindasan terhadap hak-hak pekerja, serta diskriminasi atas kesempatan kerja bagi WNI—yang jelas-jelas melanggar hukum ketenagakerjaan—maka Wamenaker RI Immanuel Ebenezer sangat rentan menjadi sasaran diskriminasi, kriminalisasi, dan character assassination. Upaya ini tampak diarahkan untuk menghancurkan perjuangan, reputasi, hingga kariernya melalui framing hukum dan pembentukan opini publik.
Sehubungan dengan kasus yang menimpa Noel, terdapat beberapa catatan penting sebagai berikut:
1. Foto yang beredar terkait kondisi Noel saat dirawat merupakan foto lama ketika masih bersama Pak Terawan (dokter), bukan foto terkini.
2. Tidak ada mobil atau motor atas nama Noel. Publik berhak menuntut agar STNK dan BPKB diperlihatkan agar perkara menjadi terang benderang.
3. Kendaraan yang disorot adalah milik 10 tersangka sebelumnya, bukan milik Noel.
Awas !!! Adu domba
4. Kasus Patra Niaga, bensin oplosan, timah, serta pemeriksaan terhadap Yaqut dan Bobby seolah dialihkan dengan menjadikan Noel sebagai sasaran. Noel digambarkan sebagai simbol Presiden yang sah—Presiden yang berkomitmen membersihkan tindak pidana korupsi. Dugaan kuat menunjukkan serangan ini merupakan bentuk soloisme yang menggebuk simbol Presiden melalui Noel.
5. Noel menyebut bahwa Silvester pernah melakukan aksi demo hingga 4 kali pada masa Presiden Jokowi. Pola soloisme ini kembali digunakan untuk menjadikan Noel sebagai target.
6. Pemerasan adalah tindak pidana umum, bukan ranah KPK.
7. Unsur pemerasan seharusnya melibatkan ancaman atau penggunaan kekerasan agar seseorang menyerahkan barang atau uang. Faktanya, Noel hanya bersikap tegas terhadap pengusaha terkait K3, sertifikasi, ijazah, dan lainnya—tanpa pernah meminta barang atau uang. Jika ada ASN yang meminta uang dengan mengatasnamakan Noel, maka hal itu merupakan tindakan individu, mengingat praktik TKA ilegal dan pelanggaran K3 memang masih menjadi budaya buruk di Kemenaker.
8. Pada malam penangkapan, rumah Noel didatangi ASN. Mau tidak mau Noel menerimanya, tetapi ternyata tamu tersebut adalah KPK. Hingga dini hari Noel dibawa tanpa penjelasan jelas mengenai tuduhan pidana yang dikenakan.
9. Unsur kerugian keuangan negara tidak pernah dijelaskan kepada publik.
10. Unsur gratifikasi juga tidak terbukti, sebab tidak ada uang atau barang yang berpindah kepada Noel saat OTT. Karena itu, kuat dugaan kasus ini hanyalah jebakan yang diframing sebagai OTT.
11. Noel adalah aktivis ’98 yang terbiasa hidup sederhana dan apa adanya, tanpa mengumpulkan harta benda berlebihan.
12. Terdapat indikasi kuat bahwa kasus ini merupakan upaya mencoreng pemerintahan Presiden Prabowo, terlebih setelah beliau mendapatkan dukungan penuh dari PDI Perjuangan dan parlemen (100 persen fraksi menyetujui pembebasan Tom Lembong, Mas Hasto, dan tahanan politik lainnya). Soloisme merasa kalah dan kembali melakukan perlawanan.
13. Noel pada akhirnya hanya menjadi martir yang dikorbankan dan dikriminalisasi, demi menunjukkan bahwa kapitalisme dan oligarki masih kokoh berdiri serta berkuasa di luar parlemen maupun pemerintahan.
By. Forum 98 Bicara
Ayoooo VIRALKAN
Reposting by POINT Consultant



