Uraian Pancasila
(Dilengkapi Dengan Dokumen Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945)
Oleh : Bung Hatta
Menurut Bung Hatta, Pancasila merupakan satu kesatuan nilai yang terdiri dari dua landasan utama: landasan moral, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dan landasan politik, yaitu Kemanusiaan, Persatuan Indonesia, Demokrasi Kerakyatan, serta Keadilan Sosial. Ia menekankan bahwa kelima sila Pancasila tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berkaitan dan harus diwujudkan secara utuh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dalam praktik sehari-hari untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
Berikut adalah uraian Pancasila menurut Bung Hatta:
Pancasila sebagai Kesatuan Nilai yang Utuh
Bung Hatta menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar kumpulan lima sila yang terpisah, melainkan sebuah kesatuan nilai yang saling terkait.
Keterkaitan ini harus dipahami agar Pancasila dapat diterapkan secara utuh dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dua Fundamen Pancasila
Menurut Hatta, Pancasila memiliki dua fundamen atau landasan, yaitu fundamen moral dan politik.
Fundamen Moral: Berada pada sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang menjadi dasar moral dan memberikan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan tanggung jawab.
Fundamen Politik: Meliputi empat sila berikutnya, yaitu Kemanusiaan, Persatuan Indonesia, Demokrasi Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, yang berkaitan dengan aspek politik pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
Peran Sila Kemanusiaan
- Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab merupakan kelanjutan dari dasar Ketuhanan dalam praktik kehidupan.
- Ajaran kebaikan, keadilan, dan persaudaraan dari Ketuhanan menjadi modal dasar dalam menjalankan prinsip kemanusiaan, yang juga bersifat universal.
- Pancasila sebagai Etika Keutamaan dan Pedoman Hidup
- Hatta melihat Pancasila sebagai Etika Keutamaan, yang membentuk karakter manusia Indonesia yang berintegritas, jujur, dan bertanggung jawab.
- Pancasila juga berfungsi sebagai Etika Teleologis yang berisi pedoman untuk mencapai tujuan hidup berbangsa dan bernegara, serta sebagai Etika Deontologis untuk menumbuhkan kesadaran ber-Pancasila pada generasi muda.
Pancasila dalam Kehidupan Nyata
- Pancasila tidak boleh hanya diucapkan atau dijadikan "hiasan bibir", melainkan harus tertanam di hati yang suci dan diamalkan melalui perbuatan nyata.
- Konsistensi dalam melaksanakan Pancasila yang akan membawa perubahan positif dan menghindari masalah seperti kesenjangan sosial, kemiskinan, dan ketidakadilan.

