Pancasila Sebagai Way Of Life Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai way of thinking berarti Pancasila dijadikan sebagai dasar atau pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Pancasila bukan hanya konsep abstrak, tetapi harus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan.
Berikut penjelasan Pancasila sebagai Way of Life :
1. Fungsi Pancasila sebagai Way of Life.
Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi acuan dalam bertingkah laku dan mengambil keputusan.
2. Pancasila sebagai Weltanschauung.
Pancasila juga dapat dipahami sebagai "Weltanschauung," yaitu pandangan dunia atau cara pandang yang komprehensif terhadap kehidupan.
3. Penerapan dalam Kehidupan.
Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, harus tercermin dalam sikap dan tindakan sehari-hari.
Pancasila sebagai way of life bangsa Indonesia memiliki arti bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup, pegangan hidup dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Sebagai pedoman hidup bangsa, Pancasila dapat menjamin ketertiban hidup dan kedinamisan hidup bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai way of life berarti Pancasila adalah pedoman, pegangan, atau petunjuk hidup bagi bangsa Indonesia dalam segala aspek kehidupan. Pancasila, sebagai pandangan hidup, mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan jati diri bangsa dan menjadi dasar dalam bertingkah laku, berpikir, dan bertindak.
Makna Pancasila sebagai Way of Life :
1. Pedoman Hidup.
Pancasila memberikan arahan dan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan antar individu, dengan masyarakat, maupun dengan negara.
2. Cerminan Identitas Bangsa.
Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya dan sejarah bangsa Indonesia, sehingga menjadi identitas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
3. Persatuan dan Kesatuan.
Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, persatuan, dan keadilan, menjadi dasar untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang beragam.
4. Pembangunan Nasional.
Pancasila menjadi landasan dalam setiap aspek pembangunan nasional, mulai dari kebijakan pemerintah hingga perilaku masyarakat, agar pembangunan dapat berjalan sejalan dengan cita-cita bangsa.
Contoh Penerapan Pancasila sebagai Way of Life :
1. Ketuhanan yang Maha Esa.
Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masing-masing, menghormati perbedaan agama, dan menjauhi sikap intoleransi.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, bersikap adil terhadap sesama, dan menjauhi tindakan diskriminasi.
3. Persatuan Indonesia.
Menghargai keberagaman suku, agama, dan budaya, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan, menghargai pendapat orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Berperilaku adil terhadap sesama, mengembangkan sikap gotong royong, dan berusaha menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Pancasila sebagai way of life bukan hanya sekedar hafalan sila-sila, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, bangsa Indonesia dapat membangun kehidupan yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.
Pancasila, lima sila yang terukir dalam sanubari setiap insan Tanah Air, bukan sekadar dasar negara, melainkan juga "way of life" yang memandu langkah bangsa menuju cita-cita luhurnya.
Pancasila sebagai Way of Life
Ungkapan way of life membawa makna mendalam, bahwa Pancasila bukan sekadar pedoman formal, melainkan cerminan nilai-nilai luhur yang hidup dan berdenyut dalam setiap denyut nadi bangsa Indonesia. Ia adalah bintang penuntun, kompas moral, dan sumber inspirasi yang tak pernah padam.
Fungsi Pancasila sebagai Way of Life.
1. Pedoman Hidup Berbangsa dan Bernegara.
Pancasila menjadi fondasi kokoh tempat berdirinya bangunan negara Indonesia. Ia mengajarkan pentingnya harmoni antara individu, masyarakat, dan negara, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.
2. Sumber Nilai dan Moral.
Pancasila bukan sekadar rangkaian kata indah, melainkan sumber nilai dan moral yang menjadi landasan perilaku setiap warga negara. Ia mengajarkan untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
3. Perekat Persatuan dan Kesatuan.
Dalam keberagaman suku, agama, ras, dan budaya, Pancasila menjadi tali pengikat yang mempersatukan bangsa Indonesia. Ia mengajarkan untuk menghargai perbedaan, mengedepankan toleransi, dan membangun kebersamaan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
4. Landasan Pembangunan Nasional.
Pancasila menjadi landasan filosofis dalam setiap upaya pembangunan nasional. Ia mengajarkan untuk membangun bangsa secara berkelanjutan, berkeadilan, dan bermartabat, dengan mengutamakan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Kedudukan Pancasila sebagai Way of Life.
1. Sumber Hukum Tertinggi.
Pancasila menduduki posisi tertinggi dalam hierarki hukum Indonesia. Ia menjadi sumber dari segala sumber hukum, sehingga setiap peraturan perundang-undangan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Ideologi Negara.
Pancasila merupakan ideologi negara yang menjadi landasan filosofis dan arah perjuangan bangsa Indonesia. Ia menjadi panduan dalam merumuskan kebijakan publik, membangun karakter bangsa, dan mewujudkan cita-cita nasional.
3. Identitas Nasional.
Pancasila menjadi identitas nasional yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain. Ia mencerminkan nilai-nilai luhur dan karakter khas bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial.
Pancasila dalam Lintasan Sejarah.
Pancasila bukanlah sekadar hasil pemikiran para pendiri bangsa, melainkan juga buah dari perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia. Ia lahir dari rahim perjuangan melawan penjajahan, dibentuk oleh nilai-nilai luhur budaya Nusantara,dan disempurnakan melalui proses musyawarah dan mufakat.
Pancasila dan Tantangan Zaman.
Di tengah arus globalisasi dan perubahan zaman yang cepat, Pancasila tetap relevan sebagai way of life bangsa Indonesia.Ia menjadi benteng moral yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti radikalisme, intoleransi, korupsi, dan kesenjangan sosial.
Pancasila yang telah dirumuskan dengan penuh perjuangan dan darah para pahlawan bangsa nyatanya belum sepenuhnya terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari kita. Hal ini dibuktikan dengan masih maraknya tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila itu sendiri.
Sebagai sebuah bangsa yang majemuk secara sosio-kultural, konsensus tentang simbol perekat tentu menjadi sebuah keniscayaan. Ratusan etnik suku bangsa dengan berbagai perbedaan identitas budaya bahkan agama yang hidup menyebar pada ribuan pulau dari nol kilometer di ujung barat Sabang sampai Merauke di ujung timur, nyatanya masih memiliki kesadaran dan komitmen untuk terus menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah berbagai tantangan yang semakin tidak mudah.
Ragam persoalan klasik residual seperti :
- korupsi,
- narkoba,
- kejahatan extra ordinary crime lainnya,
- disintegrasi bangsa,
- intoleransi,
- radikalisme,
- proxy war dan adu domba (berita hoax),
- kemiskinan ekstrim,
- kesenjangan kelas sosial-ekonomi,
- keterbelakangan kualitas sumber daya manusia, dan ancaman stunting,
- pendidikan dan kesehatan,
- sampai yang berkaitan dengan ketimpangan pembangunan infrastruktur publik masih tampak di berbagai wilayah periferial.
Wilayah periferal dalam bahasa Indonesia merujuk pada area atau wilayah yang terletak di sekitar atau di luar pusat atau inti suatu wilayah, sistem, atau organisasi.
Dalam Geografi :
- Wilayah periferal mengacu pada daerah-daerah di sekitar kota besar atau pusat aktivitas ekonomi.
- Ini bisa berupa daerah pinggiran kota, daerah pedesaan, atau daerah yang secara ekonomi dan sosial terhubung dengan pusat kota, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda.
- Contohnya, dalam model periferal, wilayah periferal adalah zona-zona yang mengakomodasi berbagai fungsi seperti perumahan, komersial, dan industri di sekitar pusat kota.
Belum lagi persoalan issu dunia dari :
- efek dari fenomena perubahan iklim (climate change)
- akibat pemanasan global (global warming),
- sporadis terhadap ketersediaan bahan pangan (krisis pangan),
- ancaman serius terhadap keberlanjutan ras manusia,
- persoalan tapal batas wilayah dan keamanan kawasan
- dilema konspirasi politik global termasuk yang paling dekat adalah konflik Laut China Selatan,
- timbulnya perang antara Israel dan Iran, berdampak juga ikut-ikutan Siria dan negara-negara Arab siaga perang, hingga berefek menciptakan perang baru dibelahan dunia lainnya (awal pecah perang dunia ke 3). Ini terbukti suhu panas di perbatasan antar negara India dan Pakistan perebutan wilayah Khasmir, Kamboja dan Thailand.
Pancasila sebagai Inspirasi Masa Depan.
Pancasila bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan juga inspirasi untuk masa depan bangsa Indonesia. Ia mengajarkan untuk terus berjuang mewujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa, membangun Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.
Menghidupkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari.
Pancasila bukan sekadar teori atau konsep abstrak, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Setiap warga negara memiliki peran penting dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun negara.
Kesimpulan :
Pancasila adalah anugerah tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Ia adalah cahaya yang menerangi jalan, kekuatan yang mempersatukan bangsa, dan sumber inspirasi yang tak pernah padam. Marilah kita jaga dan lestarikan Pancasila sebagai way of life, agar bangsa Indonesia tetap teguh berdiri di atas fondasi yang kokoh, menuju masa depan yang gemilang. Kita sambut Indonesia Emas menuju Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kartaraharja (kesejahteraan yang adil dan beradab, kehidupan adil dan makmur).
Salam Pancasila !!!
Pancasila adalah kita, dan kita adalah Pancasila
KEMERDEKAAN!!!
Artikel oleh POINT Consultant

